Chapter 75 ] Dagang

6.7K 492 121
                                    

TANGAN GW GATEL PEN UPDATE! WALAU KOMEN BELUM MEMENUHI TARGET:V

Updatenya pake perjuangan nih gengss, gak vote parah kaliannnnnnnnnn

SEBAGAI GANTINYA, KALIAN HARUS TANYA YANG MENARIK YA DI BAWAH INI.

DI AKHIR NANTI, ADA CAST SPECIAL SAVAGEEEE.. GEMOY DEH POKOKNYAAAA

=========

Khusus untuk bab ini aku nggak minta target komen, karena bab ini khusus buat nampung pertanyaan QNA di akhir cerita nanti.

Aku cuman minta kalian tanya di bab ini aja ya, jadi kalau kalian penasaran dengan salah satu tokoh bisa langsung tanya-tanya aja di bab ini.

Siapkan pertanyaan kalian untuk full tokoh di Revano ya, kalau bisa pertanyaannya jangan yang klise, yang berbeda gitu biar gemoy:*

Tulis pertanyaan kalian di bawah sini ya, tag nama tokoh yang akan kalian kasih pertanyaan:

~Devano Kafka Gardiga

~Reina Fara Ardilla

~Aufa Sergio Laskardito

~Stevi Leona Gazha

~Dadu Marchellino A

~Cakrawala Dirgantara

~Farel Brilliant Noova

~Revaldino Danen

~Nofrinzy Alex Ganiaksha

~Sendra Alva Lubiri

~Noval Vero Ardiansyah

~Rafly Arfelando Pratama

~Nando Sekha Raharja

~Sheilla Anaztashia Suryavansi

~Trio Gemoy (Amelia, Rayya, Lidia.)

~Pertanyaan untuk semua anak SAVAGE

~Author?

================

Diusahakan jangan tanya masalah itu-itu aja ya gaiss, tanya masalah yang lebih pribadi. Karena kalau kalian kenal tokohnya, pasti tau kebiasan-kebiasan kecil sekalipun.

Dan kalau untuk anak-anak SAVAGE semua,

Misal: di mana pertama kali ketemu?

Paham kan? Pahamlahhh

TANYA SETELAH BACA LEBIH BAIK BIAR KALIAN LEBIH NGERTI SIFAT TOKOHNYA KAYAK APA.

==============

"Maaf ya aku kalah," ujar Aufa ketika ia dan Reina duduk di taman belakang sekolah.

"Menang dan kalah itu hal biasa bukan?" Reina tersenyum sembari mengelap keringat Aufa dengan tissu. Aufa terdiam selama beberapa saat, ia mengamati setiap gerak-gerik Reina dengan jantung yang lebih berdebar dari pada biasanya. Ia bingung, sangat bingung dengan perasaannya sendiri. Mengapa tiba-tiba ia menjadi tak biasa saja bila berada di dekat Reina? Mengapa jantungnya berdebar tak karuan ketika Reina mulai memberikan perhatian lebih padanya? Aufa butuh jawaban yang logis.

"Aufa, Devano sama temen-temennya khawatir kamu nyerang genk SAVAGE. Aku tadi denger pas mereka lagi ngobrol."

Begitulah perkataan Stevi waktu itu. Ia heran, seburuk itukah citranya di mata anak-anak SAVAGE? Bahkan, ia sama sekali tak berpikir untuk baku hantam antar genk dengan Devano, hanya sata cowok itu terlalu berlebihan. Masalah pertandingan tadi, ia memang sengaja bermain santai dan membiarkan Reval, teman Devano meng-handle semuanya. Kalau mau, sebenarnya bisa ia bawa piala dan ia banggakan di depan mereka. Hanya saja, ia prihatin dengan Devano. Lagipula sangat mengenaskan jika dalam percintaan dia kalah, lalu dalam pertandingan basketpun kalah juga. Miris bukan? Baginya, ialah yang menang, Devano tetep kalah.

Revano [#1 SAVAGE SERIES]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang