Chapter 31 ] Budak

10.4K 521 33
                                    

Follow Wattpad Aku ya:)
QNA masih dibuka,buat yang mau nanya-nanya bisa langsung Komen di Chapter sebelumnya.Tapi kalau mager komen di Chapter ini juga nggak papa:)
Selamat bertanya dan selamat membaca❤
===========

"Akankah perasaan aneh ini pantas disebut perasaan cemburu?"

=======

"Ada yang tau Reina nggak?"tanya Devano saat dia sudah masuk ke ruang osis yang sepi.Hanya ada beberapa anak saja di dalamnya.

"Eeee...Aaaa---nu,"jawab salah satunya terbata-bata.

"Dimana?"ulang Devano.

"Eeee....Reina di....Aaa...Di---"

"Dimana?!"tegas Devano yang mulai terlihat kesal karena tak mendapat jawaban yang jelas.

"Tadi Reina nggak kesini,"jawab cewek berambut Bob itu memberanikan diri.

"Jawab gitu aja ribet amat!"cetus Devano sebelum melangkahkan kakinya keluar ruangan.

Di sepanjang perjalanan dia terus menggerutu karena tak kunjung menemukan Reina.Padahal sudah jelas-jelas tadi pagi dia memerintahkan cewek itu untuk datang menemuinya setelah pertandingan selesai.Namun nyatanya sedari tadi dia tak melihat batang hidung Reina sama sekali.

"Hay Dev,"sapa Naura saat Devano melintas di depan kelas 12,lebih tepatnya melintas di depan kelas 12 Ips 3,kelas Naura.

"Hmm,"jawab Devano singkat tanpa berniat menghentikan langkahnya.Jangankan berhenti,menoleh ke arah Naura saja dia tidak melakukannya.

"Cuek banget sih kamu sekarang,"kesal Naura yang lagi-lagi tak dihiraukan oleh Devano.

Dia memicingkan matanya saat tak sengaja melihat Reina berdiri tak jauh di depannya dengan muka di tekuk.

"Dasar!Gue udah nyari lo muter-muter,lo malah asyik berdiri nggak jelas disini!"kesal Devano,dan Reina hanya menatapnya dengan ekspresi bingung.

"Siapa juga yang nyuruh lo muter-muter nyari gue?"ucap Reina dengan nada santai.

"Karna lo nggak nepatin janji!"cetus Devano.

"Hah?!Gue tadi udah kesana,tanya aja sama temen lo."

"Kenapa lo nggak masuk?"

"Gue ada rapat."

"Gue tadi habis ke ruangan lo dan kata temen lo,lo nggak kesana."

Devano benar-benar pandai membuat Reina diam seribu bahasa.Buktinya Reina sekarang kehabisan kata-kata untuk memberikan alasan yang logis ke Devano.

"Lo itu nggak jago bohong,apalagi bohongnya ke tukang bohong.Percuma,"ujar Devano.

"Lo ngaku kalau lo suka bohong?"cibir Reina.

"Kalau emang kenyataannya gitu kenapa harus gue tutup-tutupin."Lagi-lagi ucapan Devano selalu menyudutkan Reina.

"Kenapa lo tadi nggak masuk?"ulang Devano.

Revano [#1 SAVAGE SERIES]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang