Chapter 2 ] Sekilas

26.8K 1.3K 21
                                    

"Iris mata hitam dan senyuman manisnya lah yang mampu membuat ter-hanyut dalam beberapa detik."

=======

Reina keluar dari kelas setelah memutar otak selama 2 jam dalam pelajaran Matematika. Matematika?mendengarnya saja sudah bikin Badmood untuk sebagian orang, namun ada juga yang Happy dan menggemari pelajaran menghitung ini. Namun Reina tidak tergolong orang yang Happy ketika mendengar kata Matematika tapi justru sebaliknya, terlalu banyak angka, terlalu banyak menghitung, ditambah lagi pelajaran Matematika itu ada pada saat jam terakhir lapar, haus, ngantuk, capek, kesel karena nggak bisa nemu jawabannya, campur aduk deh pokoknya.

Reina bernapas lega ketika baru dua langkah dia keluar dari kelas 11 Ipa 2, dia bukan tak suka dengan pelajarannya melainkan tak suka pada gurunya. Karena faktanya jika kalian suka pada gurunya, pasti suka sama pelajarannya begitupun sebaliknya.

"Lo beneran mau jalan sama kak Jordan?" tanya Lidia di perjalanan menuju gerbang.

"Iya lah, masak gue nolak kan nggak enak sama kak jordan," jawab Reina sambil memainkan ponselnya. "Ehh Devano nge-post foto baru di IG, gila cool banget dia di foto," kata Reina antusias menunjukan foto itu ke Lidia.

"Ah elah, jangankan di foto Rei, di aslinya juga iya kali," ucap Lidia sambil terus melihat komentar di foto itu yang isi komentarnya itu semua 'Aduh Devano ganteng banget,keren banget,cool banget,macho banget,bla,bla,bla'

"Ouhh...Dia cuek gitu ya sama cewek? Ya semacam dingin gitu?" tanya Reina yang semakin penasaran akan sosok Devano, pertama kali masuk sekolah atau istilahnya masih MOS nama Devano sudah melejit, di setiap sudut IHS cuman bahas Devano, Devano, dan Devano begitu juga Reina yang mulai kepo tentang Devano. Semakin hari nama Devano semakin dikenal karna dia mengikuti ekskul Basket dan dia sebagai kaptennya. Berbulan-bulan kemudian nama Devano tambah melejit saat dia bolak balik keluar masuk Ruang BK. Satu tahun berlalu nama Devano masih juga melejit dia terkenal cogan IHS, bad boy IHS, playboy IHS, pangeran IHS, dan masih banyak lagi lainnya yang mungkin tak Reina ketahui.

"Cuek parah, tapi dia playboy banget tau, sebulan bisa 3 kali putusin cewek dia," ujar Lidia dan Reina hanya mampu menganga tak percaya.

"Se-playboy itukah dia? Gue nggak percaya deh."

"Ih beneran, dia juga suka rokok, minum-minum, ciuman dll pokoknya yang berbau-bau negatif."

"Mungkin karena semua orang liat dia dari sisi negatifnya aja, gue yakin sebenernya dia nggak se-bejat itu," ucap Reina dan Lidia hanya diam. Tak biasanya Reina membela orang yang tidak dia kenal dengan dekat, apalagi sampai yakin kalau dia tak seburuk yang orang lain katakan.

"Gue duluan ya Lid udah ditungguin kak Jordan, byee."

"Iya awas hati-hati nanti baper!"

Reina hanya memutar bola matanya malas menanggapi ucapan Lidia.

"Udah nunggu lama kak?" tanya Reina basa-basi saat dia sudah duduk di jok mobil sport milik Jordan.

"Nggak kok," jawab Jordan tanpa menoleh ke Reina.

"Eee....Kita mau kemana?" tanya Reina sekali lagi.

"Nanti juga tau," jawab Jordan sambil tersenyum ke Reina, senyumannya manis sangat manis ditambah lagi dengan tatapan tajamnya yang dapat melemahkan siapapun yang melihatnya, sama halnya dengan Reina yang kikuk dibuatnya.
=================
Suara dentingan sendok terdengar nyaring di ruang makan rumah mewah keluarga Gardiga.
"Masakan mommy selalu The Best deh ngalahin masakan Mama saya yang selalu kebanyakan micin," ucap Dadu memuji masakan Adinda yang merupakan Ibu Devano, DevSquad memang memanggil Adinda dengan sebutan Mommy itupun atas kemauan Adinda sendiri.

Revano [#1 SAVAGE SERIES]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang