Mohon maaf lahir dan batin ya gaissss...
Buat kalian yang udah chat aku minta buat masuk grup SAVAGE tapi belum aku respons, chat ulang ya! Soalnya WA ku error. 081231763559.
Buat kalian yang belum gabung, buruan gabungg gaisss..
Selamat membaca, vote dan komennya mana nih?
===========
Suara bantingan pintu terdengar nyaring di sebuah rumah megah yang nyaris tak berpenghuni. Sepi, sunyi, mungkin itu yang dapat menggambarkan bagaimana keadaannya sekarang. Hanya terdengar suara langkah kaki yang terlihat gusar dan suara isak tangis yang tertahan. Sekali lagi, suara bantingan pintu itu terdengar kembali, kali ini bukan pada pintu utama melainkan pada pintu berwarna biru muda yang terdapat di lantai atas.
Reina, cewek itu membuang tas sekolahnya asal lalu langsung loncat ke kasur queen sizenya tanpa aba-aba sehingga menyebabkan pantulan beberapa kali. Ia menenggelamkan kepalanya ke dalam bantal bermotif doraemon, isakannya masih belum reda justru semakin menjadi-jadi. Ungkapan payau Devano tadi terus berputar di telinganya bak kaset rusak.
"Rei." Devano berusaha meraih pergelangan tangan Reina, namun langsung ditepis halus oleh sang empunya tangan.
"Kita bisa omongin baik-baik kan, jangan kayak gini. Lo nyiksa gue Rei.." kata Devano payau.
"Apa lagi yang harus di omongin?" lirih Reina, terdengar jelas nada putus asa dalam sepenggal kalimat yang cewek itu ucapkan. Di lelah, sangat lelah atas semua drama yang telah terjadi saat ini.
"Udah cukup gue tersiksa dengan liat lo bareng sama Aufa, udah cukup juga gue nyembunyiin perasaan gue selama ini. Setidaknya lo ngertiin gue Rei," tegas Devano, nada bicara cowok itu mulai meninggi. Sebut saja Devano egois, terlalu berlaku seenaknya tanpa memikirkan perasaan lawan mainnya. Dia tak sadar kalau dalam permainan perasaan tidak hanya melibatkan perasaannya sendiri melainkan juga melibatkan perasaan orang lain, perasaan seseorang yang belum tentu satu rasa dengannya, perasaan seseorang yang juga punya hak atas pilihannya sendiri.
"Lo terlalu rumit untuk sekedar gue ngertiin. Tentang perasaan lo yang nggak pernah nunjukkin something ke gue, lo dengan gampangnya bilang kalau gue harus ngertiin lo? Gue capek Dev, gue capek perang batin setiap hari.." tutur Reina. Matanya nyaris berkaca-kaca.
"Nggak ada yang tau perihal rasa, kalaupun bisa gue udah ngungkapin perasaan gue ke lo dulu.. di saat gue sadar kalau gue suka sama lo. Tapi, gue terlalu bodoh karena nggak sadar sama perasaan gue sendiri, gue terlalu egois untuk sekedar bilang I Love You dan setelah gue sadar akan segalanya, lo udah sama Aufa. Sekarang kasih tau kesalahan gue dimana? Apa karena gue nggak sadar sama perasaan gue sendiri? Kalaupun di dunia ini ada obat pereda kebegoan dan merangsang kepekaan perasaan, mungkin gue udah beli Rei biar gue sadar siapa cewek yang gue sayang!" Devano dengan segala kegengsiannya. Walaupun salah sekalipun, dia akan tetap mencari celah agar tidak terlihat bersalah.
"Lo nggak bakal ngerti.." kata Reina.
"Rei! Cukup nyiksa perasaan lo sendiri! Gue tau lo nggak bener-bener sayang sama Aufa, dan lo juga nggak sepatutnya sayang sama tu cowok karena dia nggak bener-bener tulus sama lo! Percaya sama gue Rei, Aufa nggak baik buat lo!" gertak Devano, keadaan semakin di luar kendalinya.
"Cukup! Gue nggak habis pikir sama lo Dev, cuman karena ego lo tega ngejatuhin orang lain? Gue tau lo benci sama Aufa, tapi nggak gini caranya Dev. Tolong pergi.. gue benci sama lo? Apa lo tuli untuk sekedar mengerti arti kata pergi?!" tegas Reina telak, setelak-telaknya.
"Rei.. gue tau lo marah sama gue, gue juga tau gue salah, tapi ini juga bukan sepenuhnya salah gue. Kalau aja dulu lo nggak pacaran sama si tai mungkin keadaannya juga nggak serumit ini. Tapi udahlah, semuanya juga belum terlambat. Kita masih bisa mulai dari awal, gue nggak akan pergi sebelum lo belum jatuh ke pelukan gue, gue nggak akan pergi sebelum tangan lo berhasil gue genggam, dan gue nggak akan pergi sebelum lo bener-bener nggak terikat lagi sama si tai. Gue nggak siap nunggu lo lebih lama lagi, cepet putusin si tai terus sama gue Rei.. gu-"

KAMU SEDANG MEMBACA
Revano [#1 SAVAGE SERIES]
Fiksi RemajaSAVAGE SERIES x Devano Kafka Follow dulu sebelum membaca:") TIDAK ADA REVISI SAMA SEKALI. Highestrank #1 in Bencijadicinta (22/08/2019) #1 in Posesifboy (Awal September) #1 in Kenakalanremaja (17/09/2019) Percaya deh, ini cowok yang kalian eluh...