Chapter 30 ] Pertemuan

9.8K 504 22
                                    

Saya udah hargai kalian tapi kalian nggak mau hargai saya.
Saya udah nulis buat kalian tapi kalian nggak mau Vote dan Komen buat saya.
Hubungan yang baik itu adalah hubungan yang ada timbal balik atau saling menguntungkan.
=========

"Sebuah kesalahan manis yang mengawali tragedi pertemuan kita."

=======

Reina berjalan melewati koridor kelas Bahasa untuk ke ruang osis,sebenarnya rapat osis dimulai 30 menit lagi hanya saja Reina sengaja datang lebih awal untuk menghindari Devano.

"Kak Reina!"panggil seseorang dari arah belakang,Reina menghentikan langkahnya dan menoleh ke asal suara.

"Apa Kas?"tanya Reina saat Kashi,adik kelas yang juga tercantum dalam organisasi osis itu sudah berdiri di depannya.

"Gini kak,sebagian anak-anak osis kelas 10 banyak yang ijin nggak ikut rapat dulu.Ada yang lagi sibuk sama tugas dan ekstrakulikuler,gimana kak?"ucap Kashi yang membuat Reina berpikir sejenak.

"Anak berapa?"

"Eeee....Illa,Dinda,Hendra,Vio,Chika,Tasya,Da---"

"Sebutin jumlahnya bisa kan?"potong Reina yang membuat Kashi nyengir kuda.

"Hampir semua kak,"jawab Kashi.

"Yaudah rapatnya ditunda aja,jadi besok.Bilang ke anak Oshas,"putus Reina dan Kashi hanya mengangguk.Oshas sendiri adalah singkatan dari Osis IHS.

Author:Bacanya Os-has bukan Osas.

"Iya kak,kalau gitu aku duluan ya.Makasih,"ujar Kashi sebelum berlalu pergi.

Sekarang Reina hanya diam di tengah jalan.Bingung mau pergi ke mana,ke lapangan dan bertemu anak-anak?Tidak,pasti Devano bisa menemukannya dengan mudah,di kelas?Apalagi.Jalan satu-satunya hanya di toilet.Mana mungkin Devano bisa masuk ke toilet cewek.Kalaupun bisa pasti langsung masuk BK karna kena tuduhan yang enggak-enggak.

"Genius!"gumam Reina sebelum akhirnya memutuskan untuk pergi ke toilet.Namun lagi-lagi saat dia sedang melewati dapur guru ada saja yang membuatnya menghentikan langkah.

"Reina,Reina!Tolong kesini dulu!"tegur Bu Win yang membuat Reina menghembuskan napasnya kasar.

"Iya,kenapa bu?"tanya Reina.

"Tolong kasih ini ke pak Haris,pak Gofur,pak Romi,sama pak Dedy ya di ruang olahraga,"perintah Bu Win sambil memberikan nampan yang berisikan jus jeruk.

"Tapi bu sa---"

"Bentar aja kok Rei,Bu Win lagi sibuk goreng ayam buat makan bersama.Tolong ya,"potong Bu Win yang membuat Reina berdecak kesal.

"Iya Bu,"putus Reina dengan nada yang terdengar tak ikhlas.

Dengan langkah kesal Reina terpaksa balik arah untuk ke ruang olahraga.Disepanjang perjalanan dia terus menggerutu,menyesali perbuatan baiknya menolong Bu Win tadi.

Entah kebetulan atau takdir,indra penglihatannya menangkap Jordan yang sedang berjalan beriringan dengan seorang perempuan.

"Itu beneran Kak Jordan?Ngapain jalan berduaan sama Kak Keena?Apa jangan-jangan pacaran ya?"batin Reina sambil terus menatap mereka berdua.

"Ih ngapain juga gue ngurusin mereka,"lanjut Reina.

Karna terlalu salfok dan tak memperhatikan jalan,tiba-tiba dia menabrak seseorang membuat gelas kaca yang ada di tangannya jatuh dan pecah menimbulkan suara yang membuat semua orang di sekitarnya menatap kearahnya.

Matanya membelalak tatkala dia melihat ke depan dan mendapati cowok bertubuh jangkung itu menunduk sambil menatap kearah bajunya yang basah.

"Anak GPS?!Mati gue,"pekik Reina dalam hati.

Wajah cowok itu terangkat lalu menatap datar kearah Reina.

Sumpah,jika Reina punya kantong ajaib kayak Doraemon,mungkin saat ini dia akan menggunakannya untuk pergi,kemanapun asalkan jangan disini.

Bagaimana tidak kalau cowok yang berdiri di hadapannya sekarang adalah kapten basket GPS Aufa,yang kelihatannya cuek parah.Tatapannya saja seperti ingin memakan Reina hidup-hidup.

"Eee....So-sorry,gue nggak sengaja,"ucap Reina terbata-bata.Alih-alih menjawab Aufa malah tetap menatap Reina dengan tatapan tajamnya.

"Gue udah bilang nggak sengaja,"lanjut Reina yang mulai risih dengan tatapan cowok itu.Apalagi banyak pasang mata yang melihat kearahnya sekarang.

Tanpa kode dan aba-aba,Aufa langsung melepaskan bajunya.Menampakan perut sispack dan lengan kekarnya.Refleks Reina langsung menutup matanya dengan kedua telapak tangan,berbeda dengan para cewek di sekitarnya yang justru menikmati pemandangan tersebut sambil sesekali berbisik kagum.

"Kayaknya setiap hari rutin ke GYM deh."

"Aduh,bisa mati di tempat kalau gini gue mah."

"Itung-itung cuci mata."

"Cuci!"tegas Aufa sambil melemparkan bajunya kearah Reina.Lalu dengan gestur cepat ia memakai T-shirt hitam yang diberikan oleh cowok di belakangnya.

"Gue?"Reina menunjuk dirinya sendiri.

"Siapa lagi,"jawab Aufa datar.Tanpa mau menunggu jawaban Reina,cowok itu langsung pergi diikuti oleh kedua temannya yang membuat Reina menganga tak percaya.

Bagaimana tidak kalau tiba-tiba cowok itu memberikannya baju,tanpa kejelasan lebih lanjut.Nama aja cuman denger dari obrolan teman-temannya,apalagi alamat.Gimana mau ngasih bajunya?

"Hey,terus ini gimana?"teriak Reina sambil berlari menghampiri Aufa,tak peduli dengan gelas yang pecah dan guru-guru yang menantikan minuman di ruang olahraga.Belum lagi nanti omelan Bu Win karna ketidak hati-hatiannya.

"Hey!"Reina menghalangi jalan mereka bertiga.

"Apaan sih lo!"sergah Aufa.

"Ya maksud lo gimana?Kalau lo nyuruh gue nyuci-in baju lo gue masih fine-fine aja karna gue emang salah.Tapi masalahnya gue nggak tau nama lo apalagi alamat lo,gimana gue ngasihnya?"ucap Reina yang mulai kesal.

"Berisik!"celetuk Aufa sambil kembali berjalan seperti semula,meninggalkan Reina yang masih mematung di tempatnya.

"Gimana sih lo!Nggak jelas banget jadi cowok!"cetus Reina.

"Ngasihnya ke alamat ini aja,atau lo juga bisa chat di nomer itu,"ujar salah satu teman Aufa sambil menyelipkan kertas di tangan Reina.

"Makasih,"balas Reina dan cowok itu hanya tersenyum.

Dia membuka kartu nama yang bertuliskan.....Sepertinya itu bukan nama orang.

Nama:Fantastick
Alamat:Jalan ×××××

"Namanya Fantastic panggilannya Aufa.Aneh banget dah,apa ini emang bukan namanya ya?"Reina menggaruk tengkuknya bingung.

"Bodo ah,ngapain juga gue harus capek-capek mikir!Nggak guna juga!"
Tbc!
Maafkan ketidak jelasan Author di Bab ini.
Jangan lupa Vote dan Komen ya gengs.
Salam

Sera-Seri.

Revano [#1 SAVAGE SERIES]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang