Epilog

9.3K 427 45
                                    

Reina meringkuk, memeluk lututnya sendiri sambil menangis sesegukan. Ia memilih untuk pergi ke rooftop sekolahnya dan menumpahkan segala keluh kesahnya disana, di temani mentari pagi yang memancarkan sinarnya dengan terang.

"Di bilangin ngeyel sih."

Reina mendongkak, ia menghentikan tangisannya. Ia terdiam untuk sesaat, memastikan kalau yang ia dengar adalah nyata bukan fana hingga membuatnya menjadi sosok paling menyedihkan di bumi.

"Gue disini, Reina.."

Reina langsung beranjak dan memutar tubuhnya 180°, matanya membelalak ketika menyadari Devano berdiri tak jauh di depannya dengan senyuman yang amat sangat ia rindukan.

Reina speechlees, ia bingung musti berbuat apa. Di satu sisi, ia merasa malu kepada Devano, namun di sisi lain ia sangat rindu hingga rasanya ingin memeluk cowok itu erat seerat-eratnya.

Devano merentangkan tangannya, mengisyaratkan Reina untuk memeluknya. Reina yang semula ragu, akhirnya berlari dan memeluk Devano se erat-eratnya, ia kembali terisak dalam dekapan Devano.

"Don't cry baby.." ujar Devano sembari menepuk pelan puncak kepala Reina.

"I'm sorry.." lirih Reina.

"Its okey," balas Devano, masih berusaha menenangkan cewek dalam dekapannya.

Ingin rasanya ia menghentikan waktu, berlari ke tempat yang jauh dimana hanya ada mereka berdua. Berpelukan, lalu saling mengungkapkan. Namun, ia sadar kalau ia berpikir terlalu jauh.

Bangun!

Selesai (2)

Endingnya sengaja di buat gini, biar kalian penasaran dan lanjut baca sequel BWAHAHAHA (ketawajahat:v)

Jangan sedih dong..
Kalian masih tetap bisa menikmati kelanjutan cerita Reina dan Devano, baca bab setelah ini dimana ada info sequel dan spin off.

Namun sebelumnya, aku mau mengucapkan banyak terimakasih untuk kalian yang udah mau nungguin Revano sampai ending. Lopyuu gaiss, sarangheee:* #pelukdarijauh

Salam

Sera-Seri.

Revano [#1 SAVAGE SERIES]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang