Chapter 44 ] Aneh

9.2K 434 52
                                    

Spam love❤💞 dulu disini ntar baru lanjut:)
Btw,yang belum join ke grup langsung join aja sekarang,penghuninya ramah-ramah kok tenang,wkwkwk😂
Jangan lupa vote dan komen!
Happy reading:)
==========

"Selagi belum ada kata jadian,cemburu itu masih diharamkan."

=======

Devano berdiri tegak serta hormat pada bendera yang sudah berkibar di atas tiang.Baru beberapa menit dia berdiri,keringat sudah membanjiri tubuhnya,kulitnya pun sudah mirip kepiting rebus.

Cowok itu lantas menyeka keringatnya dengan telapak tangan,tatapannya mengedar menatap banyaknya siswi perempuan yang rela berdiri di pinggir lapangan sambil terus menatapnya dengan tatapan kagum yang amat kentara.

"Devano kelihatan sexy banget sih kalau lagi keringetan!"

"OMG!Devano ganteng banget!"

"Ya ampun!!Gue rela deh cerai sama suami ketiga gue Oh Sehun kalau gantinya babang ganteng kayak Devano!!"

Respons Devano terlihat biasa saja.Cowok itu tetap memasang muka datarnya sampai seorang cewek berambut curly datang sambil membawa lap serta minuman di tangan kirinya."Ck,Sheilla!"batin Devano.

"Devano,aku lap ya keringatnya,"pinta Sheilla dan sebelum Devano menjawab,cewek itu sudah terlebih dahulu menyeka keringat Devano dengan lap yang dibawanya.Bukannya merasa nyaman,Devano malah seakan risih dengan apa yang Sheilla lakukan.

"Nggak usah!"Devano langsung menolaknya mentah-mentah.

"Ih tapi aku tuh nggak tega lihat kamu kepanasan kayak gini Dev,"ucap Sheilla sambil terus melakukan kegiatannya.Devano hanya berdecak kesal,lalu mengalihkan pandangannya kearah lain.

Di tengah-tengah kerumunan siswi yang sedang menatapnya,Devano dapat melihat samar-samar bayangan wajah Reina.Dia mengerjapkan matanya berkali-kali untuk memastikan apakah itu benar Reina atau bukan.

Devano tersenyum tanpa sadar berbanding terbalik dengan Reina yang justru menatapnya penuh kebencian.

"Rei,"lirih Devano ketika melihat Reina yang sudah berlalu pergi begitu saja.

"Kenapa Dev?"tanya Sheilla.

"Ck,udah!"Devano langsung menghempaskan tangan Sheilla lalu sedikit berlari ke arah pintu gerbang.

"Rei!"teriak Devano yang sama sekali tak dihiraukan oleh Reina.Devano berdecak kesal,lalu kembali berlari untuk mengimbangi langkahnya dengan langkah cewek itu.

"Rei,"panggil Devano saat dia sudah berada tepat di samping Reina.

"Rei,"sekali lagi namun masih tak ada jawaban.

"Reina!"Devano mencekal tangan Reina yang membuat sang empunya terpaksa menghentikan langkah dan menatap kearahnya.

"Apa?!"jawab Reina ketus.

"Lo kenapa sih?"tanya Devano.

"Lepasin!"

"Gue tanya lo kenapa?"

"Kalau gue nggak mau jawab terus gimana?!"

Devano diam,setelah beberapa kali menghadapi Reina dia sedikit paham akan sifat cewek moodyan di hadapannya ini."Soal tadi?"batin Devano.

Revano [#1 SAVAGE SERIES]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang