2.9 sick

18.6K 3.1K 380
                                    

eunsang yang baru aja denger kabar tentang syibel dari junho langsung pergi ke rumah junho.

sebelumnya dia mampir dulu ke mang-mang bubur buat beli bubur trus lanjut ke rumah kediaman keluarga cha.

eunsang ngetuk pintunya dan langsung dibukain sama mamanya syibel junho.

"sore, tante." sapa eunsang sambil ngebungkukkin badannya.

"sore juga, eunsang. mau ke syibel ya?"

"hehe iya, tante."

"yaudah, langsung ke atas aja ya."

eunsang ngangguk, "iya, tante. makasih, tante."

eunsang pergi ke atas dan ngetuk pintu kamar syibel.

"masuk aja, ma. gak dikunci kok."

eunsang ngangkat bahunya singkat, kayanya syibel gak tau kalau eunsang bakal dateng ke rumah.

eunsang ngebuka pintu dan langsung masuk, trus pintunya ditutup lagi sama dia.

"ada apa, ma──EH KAK EUNSANG?!" syibel langsung nutupin setengah wajahnya pake selimut.

eunsang ketawa pelan, dia simpen bubur yang dia beli di atas nakas yang ada di deket kasur syibel, dan dia duduk di pinggir kasur.

eunsang ngusap rambut syibel yang terurai, "sakit apa?"

"d-demam biasa kok."

"gara-gara?"

"telat tidur hehehehe."

"bukannya kemarin setelah aku keluar dari kamar, kamu tidur?"

"kebangun lagi, terus gabisa tidur sampe jam tiga."

"ya tuhan, kenapa gak ngevc aku aja?"

"takut ganggu hehe."

"ya enggaklaah, kalau kaya gitu lagi langsung vc aja ya."

"hehe iya."

"aku bawa bubur, makan dulu, katanya kamu susah makan."

"gamau bubur!" syibel mempoutkan bibirnya.

"kenapa?"

"gak suka! lembek!"

"harus makan, bel. mau cepet sembuh kan?"

syibel menganggukkan kepalanya.

"tadinya besok aku mau ngajak jalan, tapi tau kamu sakit jadinya gak jadi, kecuali kamu sembuh hari ini. jadi, makan ya?"

syibel menghela napas pasrah dan mengangguk. ia memposisikan tubuhnya dan duduk.

eunsang mengeluarkan buburnya dan menuangkannya ke mangkuk yang sebelumnya ia pinjam ke mama syibel.

eunsang menyendokkan bubur dan menyodorkannya ke syibel, "aaaaaa."

syibel malah menatap sendoknya, "gak mau makan bubur."

"syibel."

"g-gak mau."

"satu suapan, satu jam."

"satu jam apa?"

"satu jam aku ngedate sama kamu, jadi kalau kamu makan banyak, jadi bisa lama ngedate sama akunya nanti."

"ih kok gitu?!"

"makan makannya he." eunsang nyengir.

akhirnya syibel pasrah dan membiarkan eunsang menyuapkannya bubur sampe habis.

"gampang kan? udah habis kok ini."

"gak enak."

eunsang ketawa pelan, "enaknya cuman ciuman aku doang."

"KAK EUNSANG IH!" syibel mencubit tangan eunsang.

eunsang meringis kecil, "aw iyaiya ampun."

"nyebelin!"

eunsang ketawa dan nangkup kedua pipi syibel, "jangan sakit lagi ya."

syibel ngangguk, walaupun susah karena eunsang tahan.

eunsang ngehela napas, "tadi aku panik waktu denger kamu sakit dari junho, jadinya aku langsung ke sini."

"maaf."

eunsang senyum manis, "sembuh dulu, baru aku maafin."

"iyaiya."

eunsang meluk syibel erat, "dont get sick anymore, you make me worry."

syibel merasakan pipinya yang memanas, ia membalas pelukan eunsang, "iya."

eunsang ngelepasin pelukannya, "kamu sembuh, kita makan coklat yang banyak!"

seketika syibel bersorak senang, "YEY!"

"sembuh dulu tapinya."

"iyaiyaaaa."

kak eunsang ketawa dan nyubit pipi syibel, "lucu banget, padahal lagi sakit."































"WOI NO ZINA ZINA YA KALIAN BERDUA, WOI KACAU HEH, LEPAS ITU TANGANNYA HEH!!!!!! KANCUT SIALAAANNNN!!"

yah junho datang..








+

YHA JUNHO HAHAHHAHAHA LOPUY DAH ENAK BANGET NGEBUAT JUNHO JADI BOBROK TUH HAHAHAHA KAN JARANG"

(i) Kak Eunsang ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang