6.1 story

11K 1.8K 355
                                    

aku triple up!
ayo sungkem dulu sini
sama jodoh eunsang (  ᵕ̳ з ᵕ̳ )

+








"oh jadi kalian?"

tiba-tiba ada suara di belakang mereka. semuanya kaget, apalagi tiga cewe itu.

syibel antara seneng, tapi gak seneng juga. akhirnya yang dia tutupin kebongkar juga.

cewe yang ngejambak rambut syibel langsung ngelepasin jambakkannya. yang megang cutter langsung dia masukin ke tempat sampah. satunya lagi mah numpang mangap doang gara-gara kaget.

syibel langsung terduduk di lantai toilet. untungnya bersih soalnya masih pagi.

"e-eunsang, ini bukan yang kaya kamu pikirin──"

eunsang nebar senyumannya, tapi senyumannya keliatan nyeremin di mata ketiga cewe itu.

"kalo boleh permisi, gue mau bawa pacar gue ke uks."

eunsang jalan ngedeket ke syibel dan ngegendong syibel ala bridal style, trus ngebawa syibel ke uks.

tiga cewe itu? tenang, ada daddynya dongpyo yang tiba-tiba dateng dengan jidatnya yang diumbar.

"ikut saya ayo."

pasrah aja mereka.

di uks, syibel duduk di atas kasur, sementara itu eunsang ngambil kotak p3k. dia ambil baskom dan diisi pake air. dia basuh tangannya pake air dan ngusap luka di pipi syibel.

"p-pelan-pelan."

setelah lukanya dibasuh, sama eunsanh dikasih obat merah yang udah dituangin ke kapas.

"k-kak, pelan-pelan."

"sejak kapan?"

"ap-apanya?"

eunsang langsung natap syibel tajem, "sejak kapan?"

"sejak kak eunsang keluar kota." akhirnya syibel ngejawab sambil natap ke bawah.

"kenapa gak cerita?"

"aku gak mau kak eunsang khawatir."

"tapi ini salah, bel."

syibel ngegigit bibir bawahnya, jangan nangis tolong, jangan nangis──sial.

ternyata air matanya mutusin buat keluar dari tempatnya dan ngalir di pipi syibel.

"ma-maaf." syibel nutup wajahnya pake kedua telapak tangannya.

eunsang ngehela napas dan narik syibel ke pelukannya, tangannya bergerak buat ngusap kepala syibel, ngasih syibel sedikit ketenangan.

lima menit berlalu, akhirnya tangisan syibel berhenti. ngebuat bajunya eunsang penuh sama air mata dan sedikit bercak darah. soalnya luka di pipi syibel masih keluar darahnya.

"udah?" tanya eunsang sambil natap syibel teduh, gak lupa tangannya masih ngusap kepala syibel.

syibel ngangguk, "udah."

"sekarang──cerita."

syibel langsung nyari jam dinding di uks, "a-aku harus masuk kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

syibel langsung nyari jam dinding di uks, "a-aku harus masuk kelas."

"udah izin."

"eh? sama siapa?"

"dongpyo."

bener aja, syibel udah ngeduga dongpyo yang ngasih tau. gak mungkin eunsang masih ada di sekolah, harusnya udah balik buat siap-siap.

"cerita."

"awalnya mereka cuman nyindir biasa, tapi lama-lama makin parah. meja aku dicoret-coret, loker aku diisi sampah, kaki aku ditendang, ma-masih banyak lagi."

"lanjutin."

"aku gak ngelawan apa-apa karena gak tau juga mau ngapain. aku juga gak cerita ke siapa-siapa kecuali dongpyo, akhirnya aku pendem. dan hari ini ketauan deh hehe."

eunsang ngehela napasnya, tangannya dia letakkin di kasur di sebelah badan syibel. ngebuat dirinya condong ke depan dan jarak wajahnya sama wajahnya syibel tinggal sedikit. syibel aja bisa ngerasain deru napasnya.

"gak boleh gini lagi."

syibel ngangguk pelan, "gak janji."

"bel."

"iya deh iyaa."

eunsang ngehela napas lagi, trus dia sentuhin dahinya ke dahi syibel, "tau khawatir gak, bel?"

"tau, makanya aku gak mau ngasih tau, biar kak eunsang gak khawatir."

"ya gak boleh gitu, aku malah makin khawatir."

"i-iya."

sekarang eunsang nyentuhin ujung hidungnya ke ujung hidung syibel, "kalau ada apa-apa, cerita ya? jangan dipendem sendirian, aku gak suka. aku ngerasa gak guna jadi pacar kamu. kalau kamu ngerasa aku sibuk banget dan jadinya gak ada waktu buat kamu, itu salah. aku bakalan selalu ada waktu buat kamu. aku bakalan selalu ada kalau kamu butuh aku, jangan sungkan buat bilang. mungkin emang susah, kamu gak terbiasa buat cerita sama aku, tapi──buat ke depannya, kita bisa saling cerita kan?"

"iya." jawab syibel pelan.

eunsang nyium bibir syibel, cuman dalam hitungan detik. soalnya sadar, masih di sekolah cuy.

"ayo, aku anter kamu pulang."

syibel nganggukin kepalanya, "kak eunsang gak jadi pergi?"

eunsang ngegelengin kepalanya dan ngusak rambut syibel, "kamu mau aku pergi di saat kamu sakit? enggak akan. aku belum tidur waktu itu, aku denger semuanya. aku suka kamu cerita panjang kaya gitu."

"ih?!"

eunsang ketawa gemes, "sering-sering ya cerita sama aku, mau itu gak penting juga gak apa-apa. ngobrol sama kamu itu candu banget, bel. kalau bisa, aku pengen ngobrol sama kamu 24 jam. tapi ya gak bisa, nanti cape."

syibel ketawa, "ya gak gitu jugaa!"

"hehe, ayo." eunsang narik tangan syibel dan ngebawa syibel ke parkiran sekolah.

eunsang lupa tentang junho yang lagi diem di kantin. padahal tadi janjiannya bakal pulang bareng.

maaf ya, junho.

biarin mereka berdua dulu aja hehe.








+

masih ringan, belum berat 🤗

(i) Kak Eunsang ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang