9.1 hate and love

8.2K 1.7K 816
                                    

syibel ngikut eunsang sama temen-temennya ke sana sini. syibel cuman bisa jalan di sebelah eunsang tanpa ngomong apa-apa soalnya gak tau mau ngomong apa. eunsang juga soalnya lagi asik ngobrol sama temen-temennya, syibel gak mau ganggu.

"tumben ikut? biasanya enggak." yunseong tiba-tiba berdiri di sebelah syibel yang lagi duduk. kebetulan eunsang lagi ke toilet.

"iya, kak eunsang soalnya tiba-tiba ngajak, trus langsung dijemput, padahal aku gak tau apa-apa."

yunseong terkekeh, "gak awkward emangnya main sama kita?"

"dikit hehe."

"syibel."

"iya?"

"maaf udah ngebuat elo ngeliat hal yang enggak-enggak ya, kaya tadi di tempat makan."

"maksud kak yunseong?"

"doah."

syibel membulatkan bibirnya dan mengangguk, "iya."

"selama eunsang masih sayang sama elo, dia gak akan sampe selingkuh kok. jangan takut ya? kalau ada apa-apa, bilang ke gue."

syibel ngangguk, "iya, kak. makasih banyak hehe."

"asik amat, ngobrolin apa?" doah tiba-tiba dateng, dia juga habis dari toilet, sedangkan yang lain masih ngatri di dalem.

"gue cuman nanya tentang sekolahnya, gak lebih."

doah ngangguk-nganggukin kepalanya. syibel mengakui bahwa doah itu lucu, cantik, dan menarik. dari tadi aja banyak cowo yang ngelirik ke dia, padahal doah cuman jalan doang elah.

"sama eunsang──udah berapa lama?"

"em──setahun lebih? atau kurang ya? lupa hehe."

"ooh, lama juga." doah duduk di sebelah syibel.

yunseong cuman nyimak pembicaraan mereka, kalau ada yang gak beres, baru deh dia turun tangan.

"gak heran sih elo suka sama eunsang, manis gitu anaknya, pasti semua orang suka."

termasuk elo ya, kak?"

"termasuk gue." bisikan doah seakan-akan menampar syibel.

padahal syibel cuman asal ngomong aja di dalem hati, tapi doah malah ngomong kaya gitu. gini ya rasanya mimpi jadi kenyataan? oh bukan mimpi, tapi firasat buruk.

"ayo lanjut jalan." eunsang tiba-tiba keluar dari kamar mandi sambil benerin outer yang dia pake. yang lain juga udah keluar dari toilet.

doah langsung berdiri semangat, "ayo!"

eunsang ketawa pelan. baginya, doah yang ceria kaya gini emang udah biasa. doah emang ceria anaknya, bisa ngebuat orang di sekitarnya dapet energi positif. makanya pada betah main sama doah.

eunsang nyamperin syibel yang masih duduk, "ayo."

"e-eh kayanya aku harus pulang deh, kak. soalnya baru inget kalau mama lagi pergi, gak ada yang masak di rumah."

eunsang ngangguk, "aku anterin ya?"

syibel buru-buru ngegelengin kepalanya, "gak usah, kak. kakak kan masih main sama temen-temen kakak, aku gak mau jadi penghalang."

"tapi──"

"eunsang ayooooo!" seru doah dari jauh.

jujur aja, syibel gak mau pergi dari sana. dia mau ngeliat sejauh mana doah berinteraksi sama eunsang. tapi sisi lain dirinya nyuruh dia buat pergi dari sana dari pada makin sakit.

(i) Kak Eunsang ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang