1O.7 ready, slide

8K 1.5K 141
                                    

"buat aku percaya kalau kamu gak marah."

syibel ngehela napas. udah berulang kali eunsang minta maaf ke dia, takut syibel marah katanya.

kenapa? tepat sejam sebelum mereka berangkat buat jalan-jalan, dosennya eunsang tiba-tiba ngehubungin eunsang dan nyuruh eunsang buat ngebantuin dia nyusun file di kantornya. eunsang mau nolak, tapi dosennya keliatan kek maksa eunsang banget buat dateng. jadi mau gak mau, eunsang harus dateng dan ngebantuin dosennya itu. tapi jadinya gak bisa jalan sama syibel, padahal tadi syibel udah excited banget mau jalan sama eunsang.

"aku gak marah, kak. sumpah!"

eunsang ngegelengin kepalanya, "aku yakin kamu marah, kecewa, sedih, atau apapun itu."

"yaa dikit, tapi gak apa-apa kok! sumpah deh kaaakkk."

eunsang ngacakin rambutnya frustasi, padahal tadi udah dia sisir, "mau menghilang dari dunia aja rasanya."

"jangan! nanti aku jomblo lagi. eh gak apa deh, kak sejun ganteng soalnya hehehehehe."

eunsang nyentil dahi syibel pelan, "ngomong apa barusan?"

syibel terkekeh, "canda kaakk."

eunsang ngehempasin badannya ke sofa dan nyisir rambutnya ke belakang, "what should i do?"

"kaak, aku gak marah sumpah. kak eunsang jangan ngerasa bersalah banget, toh yang salah kan dosennya kak eunsang, bukan kak eunsangnya."

"tapi aku──"

"kak, mungkin kakak takut aku kecewa berat ke kakak kaya waktu itu dan aku ninggalin kak eunsang lagi. kali ini enggak, aku gak akan kaya gitu. aku ngerti kok, aku udah belajar buat nerima keadaan dan ngerti sama situasi, gak langsung menilai dengan emosi di dalem diri aku. jadi kak eunsang jangan khawatir ya? aku gak marah kok."

eunsang natap syibel lekat-lekat, "beneran?"

syibel ketawa pelan, "iyaaa."

"maaf ya, bel? maaf banget."

syibel nyubit kedua pipi eunsang, "gak apa apaaaa."

"lain kali kita jalan ya?"

syibel ngangguk dan senyum manis ke eunsang, "iya!"

eunsang jadi lumayan tenang ngeliat respon syibel barusan, "makasih."

"iyaa, ayo cepetan siap-siap, nanti telat terus diamuk sama dosen loh."

eunsang terkekeh, "iyaiya, sekalian aku anter kamu pulang ya?"

"oke."

eunsang siap-siap buat pergi ke kantor dosennya dan akhirnya dia berangkat. sebelumnya nganterin syibel ke rumah dulu, dia kan harus tanggung jawab sama pacarnya sendiri. masa iya ditinggal sendirian di apartemen trus disuruh pulang sendiri? gila kali.

"kak eunsang semangat!"

eunsang tersenyum lebar, "iya sayaangg. gak ngasih ciuman lagi?"

syibel gelagapan, "a-apaan? itu kesalahan, keknya aku lagi kobam waktu itu hehehehehehe."

eunsang ketawa, "gak apa lah, aku suka."

"KAK!"

eunsang ketawa lagi, "aku berangkat ya?"

syibel nganggukin kepalanya, "iyaa, hati-hati di jalan, kak. nanti kabarin ya kalau udah nyampe hehe."

"iyaa. aku pamit."

"daah kak eunsaangg!" syibel ngelambaiin tangannya ke arah eunsang dan dibales sama eunsang.

gak lama, mobil eunsang pergi dari depan rumah syibel menuju kantor dosennya.

syibel masuk ke dalem rumah dan langsung disambut sama nyonya cha. "udah pulang?"

"udah, maaa."

"eunsangnya mana?"

"pergi lagi, buru-buru soalnya jadi gak bisa mampir dulu."

"sibuk apa dia?"

"jadi asdos, em bukan, jadi babu dosen."

nyonya cha ketawa, "dasar kamu ini, udah makan siang belum?"

syibel ngegelengin kepalanya, "belum, ma. tadi awalnya mau makan di luar, eh kak eunsangnya tiba-tiba dipanggil dosen."

"hmm yaudah, sini makan dulu. panggil kakak kamu sana di atas."

"okee."

syibel naik ke atas dan masuk ke kamar junho, "kaaakk, makan noh."

bukannya ngejawab, junho malah natap syibel tajem, "dari mana lo?"

"apart kak eunsang."

"udah baikan emangnya?"

"udah."

"udahan breaknya?"

"udah."

"cepet amat? baru dua minggu juga."

"lama itu kak, empat belas hari."

"halah."

syibel ngedengus kesel, "kenapa sih? sensi amat?"

"gue gak deket lagi sama naeun."

"bohong."

junho natap syibel males, "muka gue keliatan bohong?"

"enggak sih .. "

"yaudah."

syibel duduk di sebelah junho, "kalau mau cerita, cerita aja deh kak."

"nanti aja."

"iyaiya, gak maksa kok."

junho ngehela napas dan ngerebahin badannya di kasur, "tau dah pusiiinnngggg."

"nikmatin aja, kak. siapa tau berkah."

"asu."

"eh kasar."

"biarin, kesel banget gueeee."

"kenapa sih?"

"kepo!"

"untung gue adek yang sabar, penyayang, dan suka menabung, kalau enggak──udah gue tabok elo, kak."

"berisik." junho narik syibel sampe syibel tiduran di atas kasur dan dia peluk erat-erat adeknya itu, "males suka-sukaan lagi dah gue."

"jangan gitu, kasian naeun. mungkin cuman salah paham kan? coba omongin dulu aja."

"sosoan bijak lo, curut. elo aja suka berantem sama eunsang."

"ish, kan aku udah memperbaiki diri, kak eunsang jugaaa."

"bacot, bentar lagi juga berantem lagi."

"sesering itu emangnya?"

"iya."

"gak percaya."

"bodo lah dek, otak lo makin miring."

"keseringan deket-deket sama elo, kak."

"HEH!"

"HEH INI YA YANG DISURUH MAKAN MALAH REBAHAN! BANGUN-BANGUN! MAMA UDAH MASAK BANYAK MALAH DICUEKIN!"

"hehe iya maaa, siap meluncur!"





+

(i) Kak Eunsang ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang