Part 9

3.5K 200 2
                                    

◽◽ Happy Reading ◽◽

Min Ji mendengus kesal ketika Yoongi membawanya masuk ke dalam mobil.
Yoongi menyalakan mesin mobil nya dan pergi dari sekolahan.

'Menyebalkan. Sangat menyebalkan, Monyet itu sudah membuat aku kehilangan mie ayamku, hiks.' amarah Min Ji saat ini sudah ingin meluap saja pada Min Yoongi yang sama sekali tidak peduli padanya. Dia cuek saja, fokus menyetir. Min Ji, melipat kedua tangannya di dada, tak lupa dengan bibir yang manyun. Dia sangat kesal saat ini pada Yoongi.

Beberapa saat berlalu. Pandangan Yoongi saat ini terfokus pada Min Ji yang sadari tadi tidak bersuara dan wajahnya sangat masam.

"Kau kenapa?" tanya dia. Min Ji tidak mengalihkan pandangnya untuk menatap Yoongi, dia malah membuang wajahnya kesamping pintu mobil dan memaikan sabuk pengaman.

"Apa kamu marah padaku?" Tanya Yoongi kembali. Min Ji menggelengkan kepalanya.

"Kalau kamu gak marah. Kenapa kamu tidak memandangku?"

"Aku malas!" balas Min Ji.

"Kenapa malas?"

"Karena kamu jelek!" jawab Min Ji tanpa dosa. Yoongi hanya berdecak kesal dengan ucapan Min Ji itu.

"Sebenarnya apa yang kamu inginkan Min Ji?"

"Tidak. Aku tidak ingin apa-apa," jawab Min Ji dengan nada lemas.

"Kamu marah? Karena aku tidak mengizinkanmu pergi bersama bocah laki-laki itu?" tanya Yoongi. Min Ji mengalihkan pandangnya ke arah Yoongi.

"Jangan panggil dia bocah Yoongi. Bahkan dia lebih tinggi darimu kau harus tau itu!" ujar Min Ji. Yoongi terkekeh dengan ucapan Min Ji padanya. "Apa urusannya dengan tinggi badan Park Min Ji? Umurku lebih tua darinya. Wajar saja jika aku memanggil nya bocah!" balas Yoongi.

"Tidak. Yang harus di panggil bocah itu kamu. Udah tau Hyunjin itu lebih tinggi dari kamu, kamu itu udah pendek, nyebelin, putih pucet kaya hantu, hidup lagi!"

Yoongi merasa sangat kesal seketika dengan ucapan Min Ji padanya, "Eh, Park Min Ji. Apa kamu sadar dengan apa yang kamu ucapkan itu heoh! Aku benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiran mu itu. Kenapa kamu jadi bodoh setelah ke-" Yoongi menghentikan ucapan nya. Min Ji menatap polos Min Yoongi yang tidak meneruskan ucapannya itu.

"Apa hoeh? Apa kamu mau bilang kalau aku juga sama bocah seperti Hyunjin begitu? Dasar monyet kulkas!"

"Berhenti memanggil ku monyet kulkas Park Min Ji!" kesal Yoongi.

"Terus kamu mau aku panggil apa heoh? Monyet Afrika, Amazon? Itu yang kamu mau!"

"Aku punya nama yang bagus Park Min Ji. Namaku Min Yoongi bukan monyet kulkas!" tegas Yoongi.

"Jelas! Kamu itu seperti monyet, sudah dingin menyebalkan lagi!

"Berhenti Min Ji. Apa kamu tidak bisa memanggil ku dengan sopan! Aku ini suamimu!" tegas Yoongi.

"Suami, menikah, aku bosan mendengar nya? Bisa tidak kamu jangan membahas soal itu monyet kulkas!"

"Aaiisshh ... berapa kali aku harus memberitahumu, jangan panggil aku monyet!"

"Bodo! Monyet kulkas, monyet kulkas!" ledek Min Ji. Yoongi benar-benar merasa kesal dengan Min Ji saat ini emosi dia sudah tidak bisa di tahan lagi.

"Eh, Bodoh! Kalau lu sekali lagi bilang gua monyet gua turunin lu di sini!" acam Yoongi. Seketika Min Ji terdiam yang tadinya dia terlihat ceria menjadi murung. Gadis itu mematap kesegala arah, melihat keberadaannya saat ini.
Jalanan sepi. Min Ji trauma pada jalan sepi selepas apa yang Yoongi pernah lakukan padanya. Dia takut jika Yoongi akan membuangnya kembali.

Min Ji nyegir ke arah Yoongi, tawa itu terdengar sangat garing, "Jangan dong. Min Yoongiku, kamu kan baik hati dan tidak sombong jadi jangan buang aku yah'-'." rayu Min Ji. Yoongi terkekeh dengan apa yang di ucapkan Min Ji padanya.

"Kalau kamu gak mau aku buang kamu. Diam dan jangan panggil aku dengan sebutan Monyet kulkas!" ujar Yoongi. Min Ji mengagukakan kepalanya spontan.

"Ne, arasseo. " ujar Min Ji sambil menganggukkan kepalanya.

Yoongi membuang napasnya. "Lu itu emang benar - benar harus di kasih pelajaran!" ujarnya sambil menambah kecepatan mobil nya.

.
.
.
.
.
.
Art Rumah Yoongi.
Mereka sampai di rumah. Yoongi segera keluar dan membukakan pintu mobil Min Ji. Dia segera menarik Min Ji keluar dari mobil, Min Ji terdiam tanpa tau apa yang akan Yoongi lakukan padanya.

Yoongi membawa Min Ji ke belakang. Laki-laki itu menghentikan langkah kakinya di taman belakang rumah nya.

"Kenapa Yoongi?" tanya Min Ji tidak mengerti.

"Cabut semua rumput yang ada di sini. Ini hukuman buat kamu yang udah hina aku habis-habisan!"

Min Ji terdiam dengan ucapan Yoongi. Dia sedikit kaget dengan titah Yoongi padanya.

"Ah, Yoongi ah, aku lapar jangan suruh aku seperti ini. Beri aku makanan dulu!" rengek Min Ji.

"Kerjakan dulu baru aku kasih makanan!" ujarnya. "Kalau sampe aku kembali dan ini belum selesai. Jangan harap kamu bisa masuk ke dalam!"

Yoongi berlalu setelah mengucapkan kata itu. Tanpa ingin tau Min Ji akan menjawab apa.

Min Ji terdiam dan melihat sekelilingnya. Apa yang harus iya lakukan, iya bahkan tidak tau apa yang harus iya lakukan.

"Yoongi memang keterlaluan. Dia sangat menyebalkan, udah menggagalkan rencana makan mie ayam dan saat ink dia malah menyuruh ku untuk mencabut rumput. Apa dia tidak punya hati? Duh ... Aku sangat lapar,"

Min Ji duduk di atas rumput sambil memeluk lututnya. Memanyunkan bibirnya. Merenung membuat nya tak sadar meneteskan air mata nya.

"Dih ... Untuk apa menangis!" Min Ji mengusap air matanya dan menatap ke segala arah, lalu melihat Yoongi yang tengah duduk di sofa dengan pandangan tertuju ke arah nya. Yoongi menatap Min Ji dari balik kaca rumah nya. Dia tidak tau jika Min Ji bisa melihat dia saat ini.

"Dasar monyet kulkas!"

.
.
.
.
.

Tbc

Bad Husband MYG (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang