64. Yoongi tidak pulang

784 67 3
                                    

Seoul 06. 39. Ksl.
Matahari sudah terbit, sinarnya masuk kedalam celah gorden kamar yang di tiduri oleh Min Ji. Samar-samar terasa silau. Gadis itu membuka kedua matanya, saat mata ini terbuka untuk pertanya kalianya. Terasa perih, karena semalaman Min Ji terus menangis mengingat Yoongi dan mimpinya itu.

Dengan malas Min Ji menurunkan kedua kakinya dari atas ranjang. Berjalan terhuyung ke arah kamar mandi. Dengan masih menutup kedua matanya.

Setelah 20 menit berlalu.
Min Ji sudah siap dengan pakaian santainya untuk segera sarapan.
Dia tersenyum sumringah keluar dari kamar.

Sedikit berlari ketika iya menuruni anak tangga. Di rumah terlihat tidak ada siapa-siapa-siapa. Tapi Min Ji tidak menghiraukan itu. Gadis ini berjalan ke arah dapur, melihat meja makan yang tidak ada apa-apa. Dia tersenyum. Mengambil roti, lalu menaruh selai di atasnya. Berhubung dia sangat lapar saat ini, jadi Min Ji makan saja apa yang ada di hadapannya.

Dia sangat lahap, bahkan habis dua potong roti, santai memakannya tanpa beban apapun. Bahkan Min Ji lupa pada Yoongi yang saat ini belum kunjung pulang.

Min Ji memakan roti itu terlihat seperti anak kecil. Selainya belepotan, dia tertawa ketika mengusuti bibirnya yang penuh dengan selai.

"Min Ji."

Ketika gadis itu masih fokus pada makanannya, seketika teralihkan pada suara Ny. Hye In tiba-tiba. Gadis itu menoleh ke arah ibu mertuanya yang saat ini tengah berjalan ke arahnya.

"Ya ampun Min Ji, kamu lapar yah? Maafkan Momny yang belum sempat masak untukmu dan bayi mu, Mommy tengah buru-buru saat ini. Maafkan Mommy sayang," ujarnya. Min Ji hanya terdiam dengan tatapan polosnya. Sebelum dia tersenyum.

"Tidak apa-apa Mom. Min Ji tau kalau Mommy sibuk, makan roti saja Min Ji sudah kenyang kok!" jawab Min Ji dengan senyuman. Ny. Hye In membalas senyuman Min Ji.

"Syukurlah kalau begitu. Oh iya apa Yoongi sudah pulang?"

Satu pertanyaan yang mampu membuat Min Ji yang tadi nya tengah sibuk mengunyah makanan. Seketika terhenti dari aktivitasnya, ketika iya mendengar nama Yoongi yang tadinya sempat iya lupakan beberapa saat.
Min Ji melirik ke arah Ny. Hye In, dengan tatapan bingung nya.

"Aku tidak tau. Memangnya Yoongi pergi kemana?" tanya Min Ji bingung.

"Hm ... Mommy tidak tau Min Ji, tapi-"

"Biarkan saja. Mungkin dia sedang bermain, nanti juga dia pulang sendiri kok!" ucap Min Ji dengan nada tenang. Gadis itu kembali melanjutkan aktivitas makan iya. Ny. Hye In, menggelengkan kepalanya pada kepolosan Min Ji, sedikit merasa tenang karena gadis ini tidak terlalu cemas pada Yoongi yang belum kunjung pulang.

Ny. Hye In, melirik ke arah arloji yang melekat di pergelangan tangannya. "Min Ji, Mommy harus segera berangkat ke kantor. Kamu tidak apa-apa kan Mommy tinggal?"

Min Ji tersenyum ke arah Ny. Hye In dan menganggukkan kepalanya, Ny. Hye In pun melangkah pergi meninggalkan Min Ji yang masih fokus makan.

"Syukurlah dia tidak terlalu memikirkan Yoongi, jika dia terus memikirkan Yoongi. Ini sangat tidak baik untuk janinnya. Hmm ... Ya Tuhan sebenarnya kemana anak itu pergi? Ponsel nya pun tidak aktif, membuat khawatir saja. Apa dia tidak memikirkan Min Ji? Selalu saja dia ceroboh!" guam Ny. Hye In, sambil melangkah pergi.

.
.
.

Perut sudah kenyang. Saat ini Min Ji tengah sibuk pada acara televisi siang, dia tertawa saja sedari tadi. Karena merasa lucu pada acara yang iya tonton. Tak lupa dia pun di temani camilan di pangkuannya.

Tertawa terbahak-bahak sampai iya lupa pada segala hal. Min Ji telihat bahagia saat ini, lepas tanpa beban ... Sampai akhirnya iya berhenti untuk tertawa, memikirkan sesuatu yang terasa hilang dalam dirinya.

Min Ji melirik ke kanan dan ke kiri. Melihat sekeliling, gadis itu bangkit dari duduknya. Berlari-lari tanpa arah.

"Yoongi ...." lirih Min Ji, ketika iya terus mencari sosok Yoongi, dari segala arah. Min Ji baru menyadari ini, kepergian Yoongi. Yoongi yang tidak kunjung pulang.

"Yoongi, kamu di mana? Yoongi ...." panggil Min Ji. Sambil melangkah menaiki anak tangga.

Gadis itu berlari ke arah kamarnya. Di saat yang bersamaan dia melihat Namjoon yang baru keluar dari kamarnya, menatap heran Nonna nya yang terlihat ke bingunggan.

"Nonna!" panggil Namjoon pada Min Ji. Min Ji melirik ke arah Namjoon yang saat ini tengah berjalan ke arahnya.

"Nonna kenapa?"

"Emh ... Apa, apa kamu melihat Yoongi? Kenapa dari tadi aku tidak melihatnya?" tanya Min Ji dengan wajah gelisahnya. Namjoon terdiam sesaat ketika iya mendengar pertanyaan itu keluar dari mulut Min Ji.

"Emm ... aku, emm ... Tidak melihatnya Nonna. Memang nya dia belum pulang?"

"Memangnya dia pergi kemana Namjoon, sampai dia belum pulang?"

Pertanyaan dari Min Ji seperti menjebaknya. Namjoon tidak punya alasan untuk menjelaskan pada Min Ji, kemana Yoongi pergi.

"A-aku tidak tau Nonna, dia tidak memberitahuku. Ku rasa dia hanya keluar sebentar, Nonna tidak usah khawatir, dia pasti pulang kok!" jelas Namjoon.

"Benarlah dia akan pulang?" tanya Min Ji dengan wajah polosnya.

"Kurasa iya. Nonna hanya perlu menunggu. Abang cuman sebentar kok!" ucap Namjoon kembali, pria itu tersenyum ke arah Min Ji.

"Baiklah jika begitu, aku merasa sedikit tenang,  oh iya, apa Aeri pun tidak akan ke sini?" tanya Min Ji dengan wajah berbinar.

"Oo ... Emh, dia akan kesini nanti, apa Nonna ingin bertemu dengannya?"

"Aku ingin. Aku ingin bermain bersama dia," jawab Min Ji. Namjoon tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Aku akan mengajaknya ke sini untuk menemani Nonna, jika Nonna mau."

"Baiklah, ajak dia segera!"

"Iya Nonna. Aku akan pergi, Nonna tunggu yah ... Aku akan menjemputnya," ujar Namjoon. Min Ji mengangguk spontan.

Melihat Namjoon yang saat ini sudah berlalu meninggalkannya. Min Ji berjalan masuk kekamarnya, menunggu Namjoon membawa Aeri kemari.

.
.
.
.
.
.
.

Tidak butuh waktu lama. Aeri sudah ada di rumah.

Dan saat ini mereka tengah bermain bersama. Banyak hal yang mereka lakukan berdua. Seperti menonton kartun, curhat, membicarakan hal yang entah apapun itu. Namjoon hanya terdiam memperhatikan mereka berdua, sedikit merasa cemas pada Nonna nya. Mungkin saat ini Min Ji sedikit lupa pada Yoongi, tidak terlalu memikirkannya, karena dia sangat polos. Tapi, bagaimana jika dia mengingat Yoongi kembali? Menangis, lalu sakit kembali seperti kemarin, sedangkan Yoongi tidak ada. Apa ini bukan hal yang buruk.

'Aku harap itu tidak terjadi selama Abang pergi, aku harap Nonna baik-baik saja. Aku merasa sangat cemas. Kapan sih Abang pulang, kenapa dia harus pergi meninggalkan Nonna!' batin Namjoon.

Pria itu mengambil ponsel nya yang ada di dalam suku celananya, mencoba menghubungi Yoongi.

................
📨
To Namjoon
From : Abang Pangsit
Bang kapan pulang! Gak kasihan yah sama Nonna? Abang lagi ngapain sih di Daegu, urusan apa sih. Kok susah banget dihubungi nya. Pulang Bang, kasihan Nonna. Cepat selesaikan urusannya! Cepet pulang!

..............

Tidak di balas ataupun di baca. Ini membuat Namjoon berpikir keras dengan apa yang di lakukan oleh Kakaknya ini, mencoba menghubungipun. Ponselnya tidak aktif.
Namjoon membuang napasnya berat. Mencoba membayangkan hal yang baik, semoga saja tidak ada yang terjadi. Hal yang buruk. Yak itu sangat tidak di inginkan!

.
.
.
.
.
.
.

Tbc.

Bad Husband MYG (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang