◽◽ Happy Reading ◽◽"Hiks..."
Pagi buta ini. Min Ji sudah menangis saja, membangunkan tidur nyenyak dan damai seorang Min Yoongi. Laki-laki itu yang sebenarnya tidak ingin membuka kedua mata, terpaksa harus bangun. Karena mendengar tangisan Min Ji.
"Kamu kenapa Min Ji?" tanya Yoongi. Pada Min Ji, yang saat ini tengah duduk di sampingnya dengan di gulung selimut.
"Hiks ... Vagina aku sakit Yoongi ... Hiks!" rengeknya pada Yoongi. Yoongi bangkit dan duduk, dia mendekap tubuh Min Ji, mengusap kepala. Menenangkan dia yang terus menangis.
"Aduh ... Cup ... Cup ... Cup. Min Ji, sayang, gak usah nangis yak!"
"Tapi ini sakit Yoongi. Aku kan mau sekolah hari ini, tapi aku gak kuat jalan ke kamar mandi!"
"Yaudah. Aku gendong aja yak!" ujarnya. Melepaskan pelukan, lalu merangkak turun dari atas ranjang. Min Ji melihat Yoongi yang masih telanjang berjalan ke hadapan nya. Dengan segera Min Ji menutup wajahnya dengan kedua tangan iya.
"Kenapa Min Ji?"
"Apa kamu gak malu hoeh? Telanjang di hadapanku!" ujar Min Ji. Tanpa membuka tangannya dari wajah iya. Yoongi tertawa kecil dengan ucapan Min Ji.
"Ngapain malu. Lupa yah? Kalau semalam kamu udah manjain si kecil!" ujarnya sambil memangku tubuh Min Ji. Membuat gadis itu berteriak kaget.
"Yoongi!" ujar Min Ji menepuk pelan dada Yoongi. Dia hanya tersenyum.
"Mandi berdua yu?" ujarnya langsung berjalan membawa Min Ji kekamar mandi.
"Tapi Yoongi!"
Yoongi langsung menutup pintu kamar mandi.
.
.
.
.
.Mereka sudah selesai mandi dan sudah siap.
Yoongi sudah menunggu Min Ji di luar. Dia sudah ada di halaman rumah menunggu Min Ji yang sangat lama untuk turun.Ketika Min Ji sudah ada. Kedua mata Yoongi membulat sesaat. Ketika iya melihat Min Ji yang jalan ngangkang.
Seketika tawa Yoongi mengudara di saat melihat Min Ji yang berjalan seperti kepiting.
"Min Ji, ngapain jalan kek gitu?" tanya Yoongi di sela tawanya. Gadis itu hanya terdiam acuh dengan pertanyaan dan tawa Yoongi yang mengudara.
"Jangan pedulikan jalanku. Tapi pedulikan ini di leherku Yoongi. Kamu melukainya!" ujar Min Ji. Yoongi terdiam dengan ucapan Min Ji, mengerut heran.
"Kenapa Min Ji?"
"Leherku merah-merah Yoongi. Karena ulahmu. Aku sangat malu!"
"Ha .. Ha ... Biarkan saja, itu karyaku!"
"Gak! Pokoknya kamu harus buat bercak-bercak merah ini hilang. Aku malu Yoongi!"
"Gimana caranya?" tanya Yoongi balik.
"Aku tidak tau! Kamu yang bikin masa kamu gak tau cara ngilangin nya!"
Yoongi membuka, pintu mobilnya. mengambil plester dan menghapiri Min Ji.
"Angkat dagu mu!" suruh nya. Min Ji menurut, Yoongi menempelkan beberapa plester pada leher Min Ji. Menutup sedikit kissmark itu.
"Udah gak. Keliatan lagi kok!" ujarnya, Min Ji menatap ragu Yoongi.
"Benaran? Tapi nanti kalau temen aku nanya ini kenapa, gimana?"
"Bilang aja luka, jangan kamu bilang kalau kita abis naena dan aku ninggalinin kissmark di leher kamu!" ujar Yoongi dengan nada yang kurang nyantai.
"Oh gitu yah. Udahlah aku mau berangkat!" ujarnya sambil berjalan. Tapi dengan gaya yang tadi. Di saat iya pertama menghampiri dengan Yoongi.
"Eh, Min Ji. Jalannya biasa aja! Gak usah kek gitu, kamu mau nanti di ketawain sama temen kamu?" ujar Yoongi. Min Ji hanya menatap polos Yoongi.
"Tapi kan ini masih sakit. Aku aja terpaksa ini kuat-kuatin buat jalan!"
"Tapi kamu bisakan biasa aja. Gak usah kek gitu!"
"Yaudah deh!" ujar Min Ji. Masuk ke dalam mobil Yoongi. Yoongi menggelengkan kepalanya dan masuk kedalaman mobil.
.
.
.
.
.
.
.Art School.
Min Ji keluar dari mobil. Begitupun dengan Yoongi.
Dia mengulurkan tangan pada Yoongi."Minta uang jajan!" ujarnya dengan wajah polos nya. Yoongi tertawa kecil dengan permintaan Min Ji. Dia mengeluarkan beberapa lembar uang dan memberikan nya pada Min Ji, gadis itu tersenyum ketika menerma uang dari Yoongi.
"Nanti pulang sendiri yah. Aku ada urusan, jadi gak bisa jemput kamu," ujarnya.
"Ok. Nanti aku pulang naik bus aja!" jawab Min Ji.
"Yaudah masuk. Nih murid udah gak ada yang lalu lalang, kamu pasti kesiangan nih! Aku pergi yah." ujar Yoongi, ingin beranjak.
"Yoongi!" Min Ji menghentikan langkah kakinya Yoongi.
"Yak!" jawab Yoongi. Min Ji terdiam dan menunjuk kening nya. Yoongi tidak mengerti dengan kode yang di berikan oleh Min Ji padanya. Sedangkan Min Ji terus menujuk kening dia. Apa? Yoongi berpikir keras dengan kode yang di berikan oleh Min Ji padanya. Min Ji sudah memasang wajah kesal nya pada kebodohan Min Yoongi.
"Huuhh ... Apa kau tidak mengerti dengan permintaan ku?" kesal Min Ji. Yoongi tertawa kecil. Dia menghampi Min Ji kembali.
Chu~
Ini yang Min Ji kode padanya. Dia ingin Yoongi mengecup kening nya. Gadis itu tersenyum ketika bibir tipis Yoongi mengecup hangat kening nya.
"Udah! Aku harus pergi!" ujarnya.
"Yaudah pergi aja sana!" ucap Min Ji. Gadis itu segera berlari meninggalkan Yoongi setelah Yoongi memberikan apa yang dia mau.
Smirk Yoongi. Dengan tingkah Min Ji. "Dia menyebalkan. Tapi terkadang lucu!"
.
.
.
.
.
.Kalau pelajaran udah selesai pasti kelas sudah seperti pasar saja. Semua murid-murid bermain di dalam kelas.
Min Ji saat ini tengah duduk,sambil menetap buku tulisnya, Hyunjin yang melihat itu langsung menghampiri nya.
"Min Ji!" sapa Hyunjin. Gadis itu hanya melirik nya sesaat.
Hyunjin duduk di samping Min Ji yang nampak tidak bersemangat hari ini. Wajahnya terlihat pucat.
"Kamu sakit?" tanya dia. Min Ji menggelengkan kepalanya.
"Bukan sakit. Tapi malas!"
"Malas? Mau semangat gak?" ujar Hyunjin. Min Ji menatap Hyunjin.
Dia melihat Hyunjin yang mengeluarkan ponselnya.
"Nonton yuk!" ajaknya.
"Nonton apa?" polos Min Ji. Hyunjin tersenyum dan mulai memutar video. Memperlihatkan video dewasa pada Min Ji.
"Video dewasa yah? Aku udah ngerasainya yang kayak gitu semalam!" ujar Min dengan polos nya.
Polos Min Ji dengan kata-kata nya. Membuat seisi kelas itu tiba-tiba hening begitu saja dengan semua pandangan tertuju pada dirinya. Begitu pun dengan Hyunjin yang sudah kaget. Sampai membuka mulut nya dengan ucapan Min Ji.
Gadis itu hanya terdiam dengan wajah tanpa dosa.
Gubluk yu Min Ji😪
.
.
.
.
.
.Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Husband MYG (END)
HumorBadhusband Book 1 Cinta memang sulit untuk di pahami, ketika kamu mengejar dan menjalani dengan orang lain, yang tidak di harapkan malah datang dan masuk dalam kehidupan mu. Kasar, cuek, dingin, pemarah dan tempramen mu akan luluh oleh. Kelembutan...