47. Keputusan yang tepat

1K 103 8
                                    


◽◽ Happy Reading ◽◽

Menatap layar ponselnya sedari tadi. Melihat panggilan dari Aera yang begitu banyak sejak kemarin. Tapi Yoongi tidak menjawab panggilan dari gadis itu. Atau pun membaca pesan yang masuk sampai hampir 40 pesan yang masuk dari Aera. Sebenarnya Yoongi merasa penasaran dan ingin membaca pesan yang masuk itu atau menghubungi balik Aera, tapi dia merasa ragu dan memikirkan Min Ji juga. Keteguhan hatinya di saat bertemu dengan Aera akan membuat hati Yoongi tergoyah dan bimbang kembali. Saat ini Yoongi tengah mempersiapkan hatinya untuk bisa menetapkan semua pada Park Min Ji. Hanya dia.

Sendu menatap Min Ji yang saat ini tengah duduk menonton acara televisi pagi ini bersama dengan Yoonji. Ini adalah hari libur semua orang tengah bersantai. Pria manis itu bangkit dari duduk nya. Tidak ada lirikan dari Min Ji, gadis itu tidak menyadari kepergian Yoongi dari sampingnya.

.
.

Yoongi berjalan ke arah belakang dan bertemu dengan Namjoon yang saat ini tengah duduk santai menatap kolam renang. Dia duduk di samping Namjoon, meneguk teh hangat di atas meja.

"Aku ingin menemui Aera hari ini. Bisa kamu alihkan Min Ji, untuk tidak curiga atau menanyakan kemana aku pergi," ucap Yoongi, Namjoon hanya melirik ke arah kakanya itu. Sedikit memperbaiki duduknya yang tadi iya bersandar.

"Apa Abang sudah mengambil keputusan yang tepat?"

"Yak. Aku sudah menetapkan semuanya, jadi aku saat ini akan pergi menemui dia."

"Baiklah. Nanti aku bawa Nonna keluar dari rumah, mengajaknya bermain."

"Baiklah. Aku akan pergi saat ini, dia sedang menonton bersama dengan Yoonji." Yoongi bangkit dari duduknya. "Ajak dia ke Namsan. Aku tidak akan berbicara padanya bahwa aku pergi. Bilang bahwa aku menunggu dia di sana, nanti aku menyusul," ucap Yoongi sambil berlalu. Namjoon hanya mengangguk dan tersenyum.

Yoongi melangkah kembali ke ruangan utama. Melihat Min Ji dan Yoonji yang masih fokus. Dia membuang napasnya pelan.

'Kamu tenang saja Min Ji, aku akan mempertahankan mu,' bantinya dan tanpa Min Ji sadari Yoongi sudah melangkah pergi.

Min Ji tertawa bahagia. Karena sebuah acara kartun di televisi, maklumi saja orang dia nonton TV bersama anak berusia 10 tahun. Acara ini membuat Min Ji lupa pada Yoongi, ingat ketika pria itu telah pergi.

"Yoongi." paniknya hingga kedua mata Min Ji berkaca, menyadari pria itu tidak lagi ada di sampingnya.

"Yoonji, apa kamu tau kemana Yoongi pergi?" tanya Min Ji, Yoonji spontan mengelengkan kepalanya. Karena dia juga tidak tau.

Min Ji, panik sampai tidak tidak diam, gadis itu bangkit dan berlari kekamar. Menyangka bahwa dia ada di sana. Namun pada kenayataanya Yoongi tidak ada.

"Yoongi kemana sih. Kok dia pergi gak bilang-bilang." cemasnya dengan wajah yang sudah memelas sedih.

"Apa Nonna mencari Abang?" tanya Namjoon yang datang dari belakang. Min Ji menoleh ke arah Namjoon yang saat ini tengah berjalan ke arahnya.

"Iya. Apa kamu melihat kemana dia pergi?"

"Dia, pergi ke Namsan."

"Sungguh?"

"Iya. Dia bilang, susul saja dia di sana."

Ucapan Namjoon membuat Min Ji bernapas lega.

"Ah syukurlah jika begitu. Mari kita pergi ke Namsan," ucapnya tersenyum manis. Sejujurnya Namjoon ingin mengatakan kemana Yoongi pergi, jujur saja dia merasa kalau Yoongi masih di ambang ke bimbangan hatinya. Dia berpikir bahwa Yoongi masih merasa bimbang untuk memilih. Tapi jika dia jujur kemana Yoongi pergi. Apalah Min Ji akan mengerti dengan semua yang terjadi? Namjoon rasa tidak dia terlalu polos menyikapi semuanya.

Bad Husband MYG (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang