◽◽ Happy Reading ◽◽Yoongi berjalan ke kamarnya. Setelah iya masuk, iya melihat Min Ji yang masih dalam posisi nungging.
"Nih, pesanan nya." ujarnya. Min Ji segera bangun dan menghampiri Yoongi.
"Oh, makasih Yungi." Min Ji mengambil pembalut yang ada di tangan Yoongi dan segera melangkah menuju kamar mandi.
"Eh Min Ji." Yoongi menghentikan langkah kaki Min Ji.
"Apa?"
"Aku mau nanya, itu fungsi nya buat apa sih?"
Min Ji terdiam dengan pertanyaan Yoongi padanya. Pernyataan yang sungguh aneh menurut dia.
"Kamu tidak tau fungsi ini untuk apa?" tanya Min Ji. Yoongi menggelengkan kepalanya.
"Kalau gua tau. Gua gak akan nanya kali!"
"Yoongi ini tuh fungsinya buat-" terdiam. Min Ji terdiam sesaat padahal Yoongi sudah memasang wajah serius nya ingin tau.
"Kepo aja sih Monyet kulkas!" cetus Min Ji segera melangkah menuju kamar mandi.
"Eh, loading!"
.
.
.Beberapa menit berlalu. Min Ji keluar dari kamar mandi dan segera menghampiri Yoongi yang saat ini tengah duduk di atas ranjang.
"Aku pinjam HP dunk!"
"Ngapain? Mau nonton Yadong yah?"
"Yadong? Emang di hp kamu ada Yadong nya yah? Mana aku mau lihat?" ujar Min Ji dengan wajah polos nya. Seketika Yoongi tersadar dengan apa yang iya katakan.
"Gak gak! Bodoh!" ujar Yoongi sambil menyembunyikan ponsel miliknya.
"Pelit banget sih. Aku kan mau nonton drakor hp aku gak ada kuota. Mau nebeng gitu, " ujar Min Ji sambil tersenyum dengan kedipan seribu pada Yoongi.
"Gak!" tolak Yoongi. Membuat Min Ji mengerutkan bibirnya.
"Dasar pelit!"
"Bodo!"
Min Ji mengangkat sudut bibirnya dan membuang wajahnya ke samping. Seketika Yoongi bernapas lega. Hampir saja ketahuan. Kalau sebenarnya di ponsel Yoongi banyak sekali bukan banyak lagi udah kek gudangnya video kek begituan. Maklum buat dia nobar sama teman - temenya.
Min Ji menyalakan layar televisi yang ada di kamarnya. Dia mencari acara yang bagus untuk di tonton. Kalau saja hari ini sekolah mungkin dia gak akan merasa jenuh. Punya suami juga kek gak punya suami. Yoongi terasa seperti teman bagi Min Ji. Gak ada sisi romantis dia yang terlihat.
Min Ji menemukan channel yang lumayan buat di tonton. Dia fokus saja menonton itu. Dengan di temani camilan di tanganya.
"Hadeh. Bodoh banget sih udah tau tuh orang jahat. Pake di baik-baikin!" ujar Min Ji terbawa susana.
Yoongi menatap ke arah Min Ji yang sedang serius menonton itu. Dasar aneh!
"Harusnya tuh orang di pukul, bi bejek-bejek kek gini!" ujar Min Ji sambil memukul pundak Yoongi.
"Apaan sih Min Ji!" ujar Yoongi. Min Ji menatap tajam ke arah Yoongi.
"Apa mau marah? Hoeh! Sini kalau mau marah!" ujar Min Ji dengan nada yang nyolot.
"Ngegas yah. Udah tau lu yang salah, gua lagi diem. Lu mukul-mukul!"
"Diem yah Yoon, kalau kamu terus ngomong aku bakalan bunuh kamu!"
"Dih. Gila tuh bahasa! Sumpah sok banget yah kamu Min Ji!"
"Diem ah Yoongi. Maaf aku kebawa emosi lagi PMS ini. Sakit!"
"PMS kok jadi sangar gitu aneh!"
"Gak pernah ngerasain sih!"
"Emangnya gimana rasanya tuh PMS. Segimana sakitnya? Halah, palingan cuman kamu nya aja yang lebay!"
"Yoongi. Kalau kamu jadi cewek. Kamu pasti rasain apa yang aku rasain ini. Bener-bener sakit, aku gak lebay yak!" tegas Min Ji.
"Yaudah kalau gitu, gak usah marah-marah juga gua gak suka di bentak - bentak sama cewek!"
"Lu hargain gua kalau lu gak mau gua bentak!"
"Ngegas lagi sih!"
"Ok, maaf aku khilaf Min Yoongi ku. Maaf yah!" ujar Min Ji mengatur napasnya.
"Mending gua pergi aja lah. Dari pada jadi sasaran singa yang lagi ngamuk!" ujar nya sambil bangkit. Tapi Min Ji menarik tangannya.
"Gak boleh pergi!"
"Ngapah?"
"Diem. Pokoknya diem, aku jenuh sendiri tau. Masa gak peka sih jadi cowok!"
Yoongi terdiam dengan ucapan Min Ji dia duduk kembali di samping Min Ji.
"Nonton bareng. Gak usah pergi, aku gak akan marah-marah lagi kok. Maaf yah!"
"Bodo amat!" ujar Yoongi dengan wajah sok acuhnya. Min Ji melirik ke arah Yoongi. Dia mendengus kesal dengan apa yang di ucapkan oleh Yoongi saat ini.
.
.
.
.Satu jam berlalu. Mereka menonton TV. Meski sebenarnya Min Ji yang nonton dan Yoongi fokus ke layar ponsel nya.
"Uuh ... Sosweet banget sih, mereka ciuman." ujar Min Ji. Yoongi melirik dengan apa yang di katakan oleh Min Ji.
"Kamu masih polos gak usah fokus lihat yang kaya gitu!" ujar Yoongi.
"Biarin itung-itung belajar kan!"
"Yang kek gitu di bilang belajar? Itu merusak tau gak Min Ji!"
"Gak! Hyunjin juga bilang kalau ciuman itu sebagian dari pengetahuan. Apalagi hubungan-"
"Gak usah di lajut! Mending kamu nyeduh susu di dot, terus emut tuh dot nya!" ujarnya dengan wajah tanpa dosa. Min Ji mendengus kesal dengan penghinaan Yoongi padanya. Dia kira Min Ji bayi apa!
"Aku bukan anak kecil Yoongi, sembarangan aja kamu ngomong!"
"Lah terus? Emang kamu tau yang kek begituan?"
"Tau lah!"
"Massa?"
"Iya lah, aku kan sering nonton!" ujar Min Ji dengan wajah tanpa dosanya.
"Maksudnya? Lu suka nonton?"
"Udah gak aneh lah Yoongi. Orang aku nonton nya juga di hp kamu!"
"What!" Yoongi membulatkan kedua matanya dengan ucapan Min Ji.
"Kapan lu utak atik hp gua?"
"Sering!"
"Eh. Min Ji, anak kecil kek kamu itu gak pantas nonton yang kek begituan yak. Itu otak kamu bisa kotor!"
"Kotor apaan sih Yoongi. Jelas itu pembelajarkan buat nanti kalau sewaktu -waktu kita?" Min Ji terdiam dan melirik ke arah Yoongi yang saat ini memasang wajah jijiknya.
"Apa? Gua gak akan pernah yah melakukan hal yang kek gitu sama lu. Jangan harap yak Min Ji. Bocah kek lu apa enaknya!"
Min Ji mendengus dengan ucapan Yoongi padanya. Dia tak hentinya memanggil dirinya bocah.
"Yoongi. Usiaku 20 tahun yah. Kamu harus tau itu, kalau saja aku gak lagi PMS aku pasti udah bikin kamu lemas!" ujar nya dengan tatapan tajam. Yoongi tertawa terbahak bahak dengan ucapan Min Ji.
"Lemes? Lu pasti yang bakalan kalah!"
"Halah, liat aja nanti. Kamu bakalan nyesel udah bilang aku bocah!"
"Gak bakalan nyesel kali. Emang kenyataan nya lu bocah!" ujarnya kembali.
Min Ji menatap ilfil Yoongi yang saat ini tengah menertawakan nya.'Lihat saja nanti siapa yang bakalan nyerah duluan. Belum tau dia, siapa aku!'
.
.
.
.
.
.Tbc.
Kalau lagi PMS si Min Ji sifatnya berubah 180 derajat jangan heran yah :v
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Husband MYG (END)
HumorBadhusband Book 1 Cinta memang sulit untuk di pahami, ketika kamu mengejar dan menjalani dengan orang lain, yang tidak di harapkan malah datang dan masuk dalam kehidupan mu. Kasar, cuek, dingin, pemarah dan tempramen mu akan luluh oleh. Kelembutan...