34. Kekasih Yoongi

1.7K 126 10
                                    


◽◽ Happy Reading ◽◽

Masih sama dengan susana ini. Kecemasan dan kesedihan di wajah Min Ji sudah hilang dengan semua yang di ucapkan oleh Yoongi padanya. Padahal dia tidak tau entah Yoongi berkata jujur atau tidak saat ini.

"Yoongi ..." lirih Min Ji kembali.

"Apa?" tanya dia. Min Ji tersenyum, gadis itu menatap lekat wajah Yoongi. Perlahan mendekat. Yoongi mengerut ketika melihat Min Ji yang semakin mendekati dirinya.

Kedua bola mata Yoongi sempat membulat ketika tanpa terasa iya merasakan bibir mungil Min Ji menyentuh bibir tipisnya. Mata yang sempat membola itu spontan berkedip cepat, menyadari bahwa gadis polos ini tengah mempermainkan bibirnya. Dengan lumatan kecilnya tanpa di respons oleh sosok Yoongi. Jujur saja dia merasa kaget. Karena baru kali ini Min Ji menciumnya terlebih dahulu.

Di saat tautan itu terlepas. Min Ji tertawa kecil dengan wajah tanpa dosanya, ketika mendapati wajah kaget Yoongi. Smirk Yoongi dengan tawa Min Ji. Pria itu memegang kedua pipi Min Ji. Membalas ciuman yang di berikan oleh Min Ji padanya.

Kaget sesaat ketika iya merasakan bibir Yoongi kembali. Min Ji bahagia di kala ciuman itu berlangsung. Merasa senang ketika iya merasakan kembali bibir tipis Yoongi. Lumatan lembut nya membuat Min Ji terhanyut sampai dia mengalungkan tanganya di tulang leher Yoongi. Menutup kedua matanya ketika merasakan setiap sensasi yang Yoongi berikan.

Lupa pada semua hal. Tempat mereka melakukan ini. Mereka masih terhanyut dalam cumbuan ini. Kelembutan yang Yoongi berikan membuat Min Ji enggan untuk melepaskan ini.

Buaian yang membuat hati seketika bimbang dengan apa yang di rasakan oleh seorang Min Yoongi saat ini. Cinta atau tidak? Yang pasti dia tidak ingin melepaskan semua ini begitu saja. Jika itu yang iya rasakan. Mungkin dia hanya nafsu pada gadis ini,  jika tidak ada cinta di hatinya. Tapi dia menikmati ini. Jahat!

Biarkan! Yang pasti saat ini Yoongi hanya ingin merasa puas saja pada bibir manis Min Ji. Melumat setiap inci tanpa tersisa. Sampai iya merasa bahwa saliva nya tercampur sesuatu yang membuat dirinya merasa mual dan segera mengakhiri ini.

Kedua mata nya sempat membulat menatap darah yang keluar dari hidung  Min Ji. Yoongi menyusap bibirnya dan melihat darah yang ada di tanganya.

Min Ji tertawa kecil melihat wajah panik Yoongi. Akibat darah yang keluar dari hidung nya ini. Sedangkan Yoongi wajahnya susah untuk di artikan. kekhawatiran Yoongi hanya di tanggapi dengan tawa nya.

"Jangan ketawa Min Ji gak lucu!" kesel Yoongi. Sambil berusaha menyusut darah yang keluar cukup banyak dari hidung Min Ji. Gadis itu tanpa dosa tertawa saja. Menganggap wajah cemas Yoongi adalah lelucon.

"Kamu lucu Yoongi!"

"Gak ada yang lucu! Kamu kenapa bisa mimisan gini?" tanya Yoongi. Min Ji hanya tersenyum, mendongkrakkan kepalanya ke atas agar darah itu tidak keluar cukup banyak.

"Aku biasa kaya gini Yoongi. Bukan hal yang besar kok!" ucapnya datar. Tapi Yoongi merasa tidak yakin dengan apa yang di ucapkan oleh Min Ji ini.

Entah mengapa, hatinya merasa sakit melihat Min Ji seperti ini. Kesedihan mulai terlihat di saat Yoongi memperhatikan Min Ji yang sibuk menyusut darah yang terus keluar dari hidungnya.

"Kamu kenapa Yoongi?" tanya Min Ji. Ketika dia menyadari kesedihan di wajah pria ini. Gadis itu tertawa kembali. "Ini bukan hal yang besar kok Yoongi. Aku cuman mimisan biasa." jelasnya.

Yoongi bangkit dan menarik tangan Min Ji, membawa gadis itu kembali ke kamarnya.

.
.

Min Ji segera membersihkan darah itu. Menyumbat hidungnya dengan tisu agar darah itu tidak keluar kembali.

Min Ji terdiam dengan wajah tenang nya. Dia tidak mempedulikan kekhawatiran Yoongi padanya saat ini. Dia masih memasang wajah tenang nya. Yoongi datang mendekat dan duduk di samping gadis ini.

"Min Ji katakan padaku? Sejak kapan kamu sering mimisan?" tanya Yoongi. Min Ji hanya menatap polos Yoongi.

"Aku sering seperti ini Yoongi. Kenapa kamu begitu cemas?"

"Aisshh ... Min Ji, bagaimana aku tidak cemas! Aku baru melihat kamu seperti ini. Apa kamu sakit?" tanya dia. Min Ji mengelengkan kepalanya.

"Sungguh?"

"Iya. Aku gak sakit kok Yoongi, ini selalu terjadi jika aku banyak berpikir atau kecapean," jelas dia.

"Apa yang kamu pikirkan Min Ji?" tanya Yoongi. Min Ji tediam seakan sulit untuk jujur. Bagaimana bisa dia jujur pada Yoongi. Kalau sebenarnya dia tengah memikirkan wanita yang menghubungi Yoongi saat itu.

"Tidak ada!"

"Bohong!"

"Gak Yoongi. Aku memikirkan. Bahwa nanti malam kita akan bikin dede," ucapnya sambil tertawa. Membuat Yoongi menatap malas dirinya.

"Sange banget sih kamu!" kesalnya. Min Ji hanya tertawa dengan wajah kesal Yoongi, tawa yang hanya sebatas menyembunyikan sedikit kesedihanya.

"Biarin!"

"Mau banget yah kamu bikin dede sama aku?" tanya Yoongi. Min Ji spontan mengagukakan kepalanya. Dengan wajah berbinar. Yoongi membuang napasnya dengan anggukan Min Ji.

"Ok nanti malam bikin."

"Benaran?"

"Iya. Tapi awas kalau sampe kamu teriak-teriak, dan bikin seisi rumah ini bangun!" ujar Yoongi. Min Ji tertawa dengan ucapan Yoongi, gadis itu menganggukkan kepalanya.

"Aku janji gak akan teriak. Orang kalau lagi gitu kan gak teriak Yoongi. Tapi mendesah," polos Min Ji. Menghadirkan tatapan ilfil Yoongi padanya.

"Yang kaya gitu pinter!" kata Yoongi sambil mengusap kapala Min Ji.

"Harus dong." jawabnya dengan senyuman. Gadis itu membaringkan badanya di atas ranjang hendak ingin tertidur. Yoongi yang melihat itu, bangkit tapi Min Ji menahan tanganya sampai dia tidak jadi untuk pergi.

"Kenapa?"

"Temenin aku tidur." lirihnya dengan nada manja.

"Ini masih siang Min Ji. Kamu tidur sendiri aja," tolak nya.

"Iya aku tidur sendiri. Aku mau kamu nemenin aku, di sini. Peluk aku." rengeknya. Yoongi terkekeh.

"Gini yah. Udah ngungkapin perasanya jadi manja." ledek Yoongi. Gadis itu hanya memperlihatkan susunan giginya. Yoongi merangkak merebahkan badanya di samping Min Ji. Mendekap hangat tubuh mungil Min Ji itu. Min Ji tersenyum bahagia merasakan hangatnya tubuh Yoongi.

"Aku seneng kamu meluk aku Yoongi. Kamu hangat dan wangi." ujarnya. Yoongi tediam dan mengusap puncak kepala Min Ji. Membiarkan gadis itu tertidur di dekapannya.

Mengapa memeluk dia terasa nyaman? Apa memang Min Ji benar-benar mencintainnya? Apakah gadis polos ini memang sungguh-sungguh dengan ucapannya itu?
Kenapa semua terasa bimbang. Hati ini seketika gundah. Di bilang cinta. Tapi hati menolak. Di bilang tidak cinta. Tapi Yoongi merasa ini lebih dari sekadar rasa cinta.

'Bagaimana keadaan kekasihku? Dia pasti merasa sedih. Karena aku tidak ada di Daegu. Tapi Min Ji? Aku memikirkan hatinya juga. Aku merasa tidak tega jika harus menyakiti hatinya. Aiisshh ... Ini membuatku sangat stres!' bantinnya.

.
.
.
.
.
.
.

Tbc.
Jangan nangis :)

Bad Husband MYG (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang