48. Rasa yang mulai tumbuh

1K 95 8
                                    


◽◽ Happy Reading ◽◽

Seoul 17. 30. Pm Ksl.
Yoongi sudah kembali kerumahnya, dia berjalan terhuyung menuju ke kamarnya, di rumah tidak ada orang. Entah kemana orang- orang saat ini.

Dengan tangan yang masih setia memegang bibirnya yang terluka akibat pukulan keras dari Taehyung, sialan! Dia memang bodoh. Tiba-tiba datang, tiba-tiba memukul, tanpa tau masalahnya apa.

Yoongi terdiam sesaat ketika melihat Min Ji yang berdiri dengan wajah penuh amarahnya. Kenapa dia?
Yoongi mengerut ilfil dan acuh pada Min Ji yang saat ini mungkin tengah marah pada dirinya. Yoongi duduk di atas ranjang sambil meringis kesakitan.

"Yak Min Yoongi! Kamu kemana hoeh? Katanya kamu ingin menyusulku ke Namsan! Tapi, kenapa kamu tidak datang hah!" omel Min Ji dengan napas yang tersengal-sengal. Yoongi hanya melirik dan acuh saja dengan amarah Min Ji padanya.

"Min Yoongi!" kesel Min Ji membalikan wajah Yoongi.

"Ahh ...." rengek Yoongi membuat kaget Min Ji.

"Kamu kenapa?" wajah Min Ji seketika berubah. Gadis itu duduk di hadapan Yoongi dan melihat sudut bibir Yoongi yang sedikit berdarah.

"Kenapa kamu kayak gini Yoongi? Kamu habis berantem yah. Sama siapa?" tanya Min Ji kembali.

"Aku gak berantem kok!"

"Terus kenapa kamu kayak gini," ujar Min Ji dengan wajah sedih dan mata yang berkaca-kaca.

"Gak usah nangis Min Ji, bukan hal yang besar kok!"

"Tapi Yoongi, kamu terluka," ucap Min Ji kembali.

"Gak apa-apa Min Ji, gak parah kok!"

"Gak Yoongi!" Min Ji bangkit dari duduknya. Pergi sesaat untuk mengambil kotak obat.

Dia kembali duduk, menuangkan alkohol ke kapas. Mencoba mengobati luka Yoongi dengan sangat hati-hati. Yoongi sedikit terseyum ketika iya melihat wajah polos dan ekspresi sedih Min Ji ketika mengobatinya. Dia sangat terlihat cemas padahal ini luka kecil, Yoongi bisa melihat ketulusan Min Ji, ketulusan hati gadis ini. Yang teramat mencintai dia. Kamu tidak akan salah memilih Yoongi, mempertahankannya adalah pilihan yang tepat.

"Ahhkk ... Pelan-pelan Min Ji, sakit ...." rengek Yoongi. Membuat Min Ji respek dan semakin cemas.

"Aku-aku terlalu keras yah. Maafin aku Yoongi, aku gak berniat." sesalnya. Yoongi tertawa kecil melihat wajah sesal Min Ji, dia terlihat sangat lucu.

Yoongi mendekatkan wajahnya lebih dekat pada Min Ji. "Obatin lagi." Rengeknya. Min Ji tersenyum dan mengusap-ucap kapas itu di luka memar Yoongi.

Tangan Min Ji yang tengah sibuk itu, di genggam oleh Yoongi, pria itu menatap dalam kedua manik mata Min Ji, mengehembuskan napasnya sesaat sebelum iya melumat bibir mungil Min Ji. Terbelalak seketika, di saat dia merasakan bibir tipis Yoongi yang terasa pahil alkohol, tercampur dengan salivanya. Min Ji, mencoba menikmati setiap lumatan itu. Dia menutup kedua matanya dan membalas setiap lumatan Yoongi dengan gigitan kecil.

"Aww ...." rengek Yoongi, membuat Min Ji melepaskan tautan itu.

"Kamu kok gigit. Udah tau bibir kau sakit!" kesel Yoongi.

"Ma-maaf Yoongi, aku gak sengaja sumpah. A-aku gak niat buat gigit kamu." sesal Min Ji sambil menundukan kepalanya. Setelah Min Ji berucap, Yoongi mengangkat dagu Min Ji. Melumat kembali bibir gadis itu secara brutal, membuat Min Ji sedikit kewalahan.

Ciuman ini terasa panas, tidak ada kelembutan. Membuat Min Ji tak henti menepuk dada Yoongi, karena dia sudah hampir kehabisan napas. Yoongi semakin menekan ciuman itu semakin dalam, gadis itu tak pernah diam ingin lepas dari ciuman menyakitkan ini. Sampai Yoongi melepaskan tautan itu dan tertawa renyah. Ketika iya melihat wajah merah Min Ji karena kehabisan napas.

"Ka-kamu jahat!" ucap Min Ji, sambil mengatur napasnya. Yoongi hanya tertawa saja tanpa merasa bersalah sedikitpun.

Dia mendekati Min Ji dan hendak ingin menciumnya kembali, tapi dengan sigap Min Ji mendorong dada Yoongi.

"Jangan cium aku Yoongi!" tolak Min Ji.

"Kenapa?"

"Kamu jahat! Nanti aku bisa mati kalau kamu cium aku sampe aku kehabisan napas kayak tadi. Aku gak mau mati Yoongi!" polos Min Ji, Yoongi tertawa renyah dengan kepolosan Min Ji.

"Kamu tidak akan mati hanya karena sebuah ciuman Min Ji!"

"Tapi kalau kamu ciumnya gitu, aku bisa mati Yoongi."

"Gak!" ucap Yoongi mendekati wajah Min Ji, berusaha untuk meraih bibir mungil Min Ji kembali. Meski Min Ji tak henti mendorong tubuhnya.

"Jangan Yoongi, aku gak mau mati, hiks ...." rengak Min Ji, Yoongi acuh saja dan terus memanyunkan bibirnya.

"Abang kebiasaan kalau bikin dede. Pintu nya kebuka dan gak di kinci!"

DUAR.
Suara Yoonji, seketika membuat Yoongi dan Min Ji terpaku. Melirik ragu ke arah Yoonji yang saat ini tengah berdiri di depan pintu kamarnya, gadis kecil itu mengerut ilfil melihat kakak-kakaknya tersenyum kerah dia.

BRUK.

Yoonji menutup keras pintu kamar Yoongi.
Membuat Min Ji dan Yoongi kaget sesaat sebelum akhirnya mereka tertawa.

"Yoonji savage. Gak nyangka," ucap Yoongi.

"Ajaran siapa?"

"Gak tau! Gak usah di bahas lah!" ucap Yoongi merangkul tubuh Min Ji. Mendekatkan wajahnya kembali dan memanyunkan bibirnya. Spontan Min Ji, menolak dan terus menjauhkan wajah Yoongi darinya.

"Aku gak mau mati Yoongi hiks ...." rengek Min Ji kembali. Yoongi acuh dan tertawa terbahak-bahak. Dia tidak menyerah dan terus mengoda Min Ji.

.
.
.

Terasa nyamannya ketika saat ini Min Ji meraskan hangatnya dekapan tubuh Yoongi.
Lembutnya belayan pria ini. Min Ji sangat merasa senang dengan sikap Yoongi saat ini. Ini menandakan bahwa Yoongi memang sudah mencintainya.

'Apa benar Yoongi sama mencintaiku? Apakah dia juga sama meliliku rasa seperti apa yang aku rasakan?' bantin Min Ji, gadis itu melirik ke arah Yoongi yang saat ini tengah menutup kedua matanya. Tapi tangannya tidak henti membelai kepalanya. Min Ji terseyum dan mempererat pelukan Yoongi, Yoongi sadar akan hal itu. Dia mengecup hangat kening Min Ji, terasa penuh kasih sayang membuat pipi gadis itu seketika merona.

.
.
.
.
.
.

Tepat pukul 23. 45. Am. Yoongi masih terjaga saat ini, dia belum tertidur. Entah mengapa dia merasa tidak mengantuk, pikirannya tidak menentu, kedua matanya tertuju pada Min Ji yang saat ini terlelap tidak.
Sebenaranya sedari tadi Yoongi menunggu hal itu. Hmm ... Itu loh hal yang selalu Min Ji inginkan darinya, tapi kenapa. Min Ji malah tidur dan tidak mau bangun meski Yoongi membangunkannya berkali-kali. Apa dia lupa?

Yoongi merasa sedikit kesal pada Min Ji, yang pulas rasanya tertidur. Meski Yoongi sedari tadi menggoda dia. Seperti meniup telinganya atau menggigit nya.

"Min Ji, bangun!" bisik Yoongi.

"Ehmm ...." Min Ji hanya bergumam tanpa ingin membuka kedua matanya.

"Min Ji, kenapa kamu sangat pulas tidur? Apa kamu lupa kalau malam ini kita mau anu?" ucap Yoongi. Tapi Min Ji tidak menyahutnya dia tetap saja tertidur dan malah membalikan posisinya membelakangi Yoongi.

Yoongi smirk. Rasanya Min Ji lupa atau dia memang sangat mengantuk. Entahlah ini terasa menyebalkan. Yoongi pun acuh saja. Dia mencoba tertidur tapi tidak bisa. Dia meraskaan sesuatu yang terasa sesak di dadanya.

"Kok rasanya sakit yak di tolak gini?" guamnya.

.
.
.
.
.
.

Tbc.

Bad Husband MYG (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang