◽◽ Happy Reading ◽◽
.
.
.Min Ji terdiam di temani Shooky di pangkuannya. Dia melamun, memikirkan apa yang di katakan oleh Yoongi tadi.
Hari sudah semakin malam, tapi tidak ada tanda-tanda Yoongi akan pulang hari ini. Gadis itu suduh beberapa kali menguap menahan kantuk nya.
"Shooky. Kita tidur apa nungguin Yoongi pulang yah? Kalau tidur juga aku bisa, tapi kalau nungguin dia. Yoongi tadi bilang gak usah nunggu! Terus aku harus gimana Shooky?" tanya Min Ji pada Shooky. Kelinci itu hanya memangugut-mangutkan hidungnya.
Tok
Tok
TokMin Ji tersadar akan suara ketukan pintu itu. Min Ji, menurunkan kakinya dari atas sofa, berjalan ke arah pintu.
Ketika pintu itu terbuka. Min Ji melihat Yoongi yang terdiam di ambang pintu, wajahnya sangat kusut.
"Min Ji." terdengar sangat lirih, dengan terlihat layu, Min Ji terpaku menatap Yoongi yang terlihat aneh saat ini.
Kakinya perlahan melangkah menghampiri gadis itu. Min Ji masih memasang wajah polosnya. Yoongi beberapa kali mengatur napasnya yang terasa sesak.
"Min Ji ..." bersandar di dada mungil gadis itu. Min Ji kaget dengan apa yang Yoongi lakukan saat ini. Kenapa dia?
"Yoongi, kamu kenapa?"
Dia terdiam tanpa ingin menjawab. Masih nyaman menyandarkan kepalanya di dada gadis itu. Dia berpikir kalau Yoongi menyembunyikan sesuatu.
.
.
.
.
.
.
.Entah apa yang terjadi pada Yoongi saat ini. Dia berubah begitu saja, sangat lemah.
Min Ji, menatap wajah Yoongi yang tengah telepan di dekapannya. Yoongi yang meminta Min Ji untuk mendekap dia. Min Ji merasakan setiap henbusan napas Yoongi di dadanya terasa berat.
"Jangan pergi Min Ji. Maafkan aku, aku janji gak akan nyakitiin kamu lagi Min Ji, maaf. Aku memang bodoh!"
Min Ji terpaku dengan ucapan Yoongi, kenapa dia meminta maaf? Harusnya Min Ji. Yang meminta maaf padanya, karena Min Ji yang salah sudah membuat dia marah.
"Yoongi.." lirih Min Ji. Yoongi hanya membuka sedikit satu matanya. meletakkan tangan mungil Min Ji di pipi putihnya. Yoongi memainkan tangan Min Ji di pipi iya, berkode agar Min Ji mengusapnya.
Gadis itu mengerti dan mengusap pipinya. Yoongi tersenyum merasakan hangat tangan Min Ji yang mengusap lembut pipinya.
"Tidurlah Min Ji..." lirihnya kembali semakin mendekatkan wajahnya pada dekapan gadis itu. Gadis itu hanya terdiam sedari tadi. Blank!
.
.
.
.
.
.
.Daegu 05. 00.
Min Ji sudah bangun. Karena iya akan kesekolahan hari ini, tapi Yoongi masih terlelap, Min Ji masih memikirkan apa yang terjadi pada Yoongi sedari semalam.Min Ji beranjak ingin mandi. Yoongi menarik tangan nya.
"Mau kemana?" tanya dia dengan suara yang masih berat. Min Ji mengurungkan niatnya untuk pergi.
"Aku mau mandi Yoongi. Kan hari ini sekolah!"
"Gak usah sekolah, apa kamu gak malu? Udah diem aja, kita ke Seoul hari ini, kerumah aku!"
"Tapi Yoongi..."
"Nurut gak Min Ji!" bentak nya. Min Ji terdiam seketika, sambil memandang Yoongi yang saat ini sudah duduk sambil mengumpulkan nyawanya. Bibir yang manyun dan kedua mata yang masih tertutup.
Min Ji mendekat dan merapihkan surai hitam milik Yoongi yang berantak itu. Yoongi tersenyum, merasakan tangan Min Ji yang tengah merapihkan rambutnya.
"Yoongi ah. Kamu kenapa? Datang- datang langsung meluk aku?" tanya dia. Yoongi membuka kedua matanya.
"Kapan? Aku tidak merasa memelukmu tadi malam!" ujarnya dengan intonasi datar.
"Tidak Yoongi! Jelas semalam kamu, merengek ingin aku peluk, tidak ingin aku pergi dari sisimu!"
"Jangan banyak berhayal Min Ji. Aku sama sekali tidak mengatakan itu, geli banget denger nya juga!" tegas Yoongi. Dengan wajah acuhnya.
"Yak. Yoongi Ah! Jelas kamu melakukan itu. Kamu memelukku dan memintaku untuk tidak pergi, bahkan kamu meminta maaf pada hal yang pernah kamu ucapkan kemarin padaku!"
"Dusta! Ingat Min Ji, seorang Min Yoongi tidak akan pernah merengek pada seorang wanita. Apalagi itu padamu, yang jelas kamu bukan gadis yang aku cintai! Sudahlah mending kamu siap-siap gih, kita ke Seoul nanti!"
"Sekarang?"
"Tahun monyet!"
"Kapan itu Yoongi?" tanya Min Ji dengan wajah polosnya.
Yoongi menepuk kening nya. "Kambuh lagi nih! Gak usah banyak nanya Min Ji. Sayang ku, cintaku, lebahku, monyetku, kamu keluarin aja baju yang kita butuhin. Masukin ke koper, siap sekarang gak usah banyak tanya!"
Min Ji terdiam sesaat dengan ucapan Yoongi. Sebelum iya Mengangguk dan beranjak dari ranjang nya.
.
.
.
.
.Min Ji dan Yoongi sekarang sedang sibuk beres-beres untuk persiapan mereka selama di Seoul. Min Ji, nampak sibuk dan mengeluarkan semua pakaiannya,Yoongi terdiam dengan apa yang Min Ji lakukan.
"Min Ji, apa kamu sadar ingin membawa semua pakaianmu?" tanya Yoongi dengan tatapan herannya.
"Emhh ... Kita kan, bakalan tinggal di rumah mu Yoongi!"
"Tapi tidak usah membawa semua pakaian mu juga kali Min Ji. Kita cuman pergi beberapa hari bukan mau pindahan. Bawa pakaian yang perlu saja!"
"Hmm... mana yah pakaian yang perlua aku bawa?" pikir Min Ji. Bingung menatap semua bajunya.
"Bawa yang perlu saja!"
Min Ji mengambil beberapa setel bajunya dan memasukankannya kedalam koper.
Min Ji, berlajalan ke arah Yoongi dan mengabil boneka Tata kesayangan nya.
"Bawa ini gak apa-apa?" tanya Min Ji pada Yoongi memperlihatkan boneka kesayangan nya itu.
"Gak usah Min Ji!"
"Kok gak boleh?"
"Gak usah bawa yang berat-berat!"
"Tapi kalau aku gak bawa boneka nya. Aku gak bisa tidur Yoongi."
"Kan nanti kamu tidur sama aku!"
"Iya juga yah. Hmm ... Yoongi, dalam rangka apa kita kerumahmu?"
"Orang tuaku mau ketemu sama kamu!"
"Kenapa?"
"Gak tau Ah! Yang pasti aku harap kamu gak bikin aku kesel yak Min Ji!"
"Hmm ... Aku janji Yoongi gak akan bikin kamu kesel lagi kok,"
"Ingat. Jangan sikap, jaga omongan jangan sampe malu-maluin lagi!"
"Gak Yoongi!
"Apalagi bahas soal Nanena kita gua golok lu!"
"Gak akan bahas soal itu!"
"Bisa aja nanti di pancing sama orang tua aku! Pokok nya awas aja yak Min Ji! Gak ada ampun, kalau sampe kamu ngomong yang gak- gak sama Mammy dan Papih aku nanti!"
"Gak Yoongi!"
"Jangan gak. Gak nyatanya bohong!"
"Gak Yoongi! Bawel, monyet kulkas!" cetusnya sambil melangkah pergi.
"Dih_-"
.
.
.
.
.
.
.Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Husband MYG (END)
HumorBadhusband Book 1 Cinta memang sulit untuk di pahami, ketika kamu mengejar dan menjalani dengan orang lain, yang tidak di harapkan malah datang dan masuk dalam kehidupan mu. Kasar, cuek, dingin, pemarah dan tempramen mu akan luluh oleh. Kelembutan...