Terdiam. Menatap sendu penuh rasa cemas, Park Jimin. Duduk di samping Min Ji yang saat ini tengah terbaring di atas ranjang.
Saat kemarin, di saat Taehyung tau Min Ji kembali mimisan. Dia langsung menghubungi Jimin untuk segera ke Seoul. Dia sangat merasa takut ketika melihat Min Ji yang kembali mimisan. Takut sakit dia yang dulu kambung kembali.
Dan pagi tadi Jimin sampai di Seoul dan segera menghampiri Min Ji rumah Yoongi. Dia sangat kaget dan cemas ketika Taehyung memberitahu Min Ji mimisan kembali. Merasa tanpa raga Jimin datang dari Busan ke Seoul.Melihat keadaan Min Ji yang seperti ini. Membawa rasa trauma tersendiri bagi orang-orang yang mengenal bagaimana Min Ji dulu, itu pun sama hal nya di rasakan oleh Kim Taehyung, orang yang telah mengenal Min Ji sedari dulu sebelum Yoongi hadir di dalam kehidupan Min Ji.
Dulu Min Ji dan Taehyung sangat dekat. Murid kesayangan, lebih dari sekedar murid. Bagi Taehyung, Min Ji lebih dari sekedar muridnya. Karena keistimewaan Min Ji, meski Min Ji bukan orang yang sempurna dalam garis besar. Min Ji bukan orang sehat. Tapi hal itu yang membuat Taehyung lebih menyanyagi Min Ji dan mengkhawatirkan keadaan Min Ji ini. Semua orang peduli.
Tapi! Jika Yoongi tau dari dulu apa yang di alami oleh Min Ji. Mungkin dia adalah orang yang paling peduli daripada Taehyung. Min Ji sudah bergantung pada dirinya. Min Ji tidak akan bisa tanpa Yoongi. Jadi aku berpikir jika Taehyung bukan segalanya. Meski dia adalah orang yang pertama hadir dalam hidup Min Ji. Jimin tau akan hal itu, tau apa alasan konyol Min Ji ingin menikah dengan Min Yoongi padahal dia tak pernah bertemu sebelumnya dengan sosok Yoongi dan Min Ji juga selalu berkata jika Taehyung lebih tampan dari Yoongi. Tapi Min Ji ingin menikah dengan Yoongi. Konyol! Hal konyol itu harus di ketahui oleh Yoongi. Aku akan menceritakannya nanti jika Min Ji dan Yoongi bertemu kembali. Agar Yoongi sadar dan lebih bisa mencintai Min Ji, menjadikan Min Ji segalanya meski bukan prioritas dalam hidupnya. Tapi setidaknya dia mengingat Min Ji selalu.
.
.Membuang napasnya berat. mengusap lembut puncak kepala Adiknya, Jimin berguam membangunkan Min Ji dari tidurnya.
"Minie, bangun De, ini Oppa ...." bisik Jimin lembut di telinga Min Ji. Gadis itu merasa terusik dengan suara lembut Jimin. Membuat kedua bola matanya perlahan-lahan terbuka.
Dengan pandangan sayu menatap Jimin yang ada di sampingnya. Min Ji melemparkan senyuman pada Jimin.
"Oppa," balas Min Ji. Gadis itu sedikit bangkit dari tidurnya. memeluk tubuh Jimin. Jimin kaget merasakan suhu tubuh Min Ji yang benar-benar tinggi.
"Apa semua nya baik?"
"Aku rindu ...." lirih Min Ji, Jimin terdiam pasrah. Laki-laki ini memperbaiki posisinya. Ketika iya merasakan Min Ji yang menggigil.
"Apa kamu merasa kedingannan Minie?" tanya Jimin. Min Ji hanya menatap sendu Jimin. Sambil menahan hawa dingin dalam tubuhnya. Ini terasa begitu sesak. Jimin mengusap wajah Min Ji yang penuh dengan keringat.
Min Ji terus menggigil, gadis itu menggenggam erat kemeja putih yang di kenakan oleh Jimin. Dengan satu tangan yang terus menepuk dadanya.
"Sesak. Sakit," keluh Min Ji. Jimin melirik ke arah Taehyung yang saat ini tengah memasang wajah paniknya.
"Apa dia selalu seperti ini?" tanya Jimin.
"Aku tidak tau. Aku baru tau kemarin dia mimisan Jimin. Aku tidak tau! Apa dia sering seperti ini!"
"Kenapa Yoongi tidak pernah memberitahuku jika Minie seperti ini!" guam Jimin. Dia terus mendekap tubuh Min Ji, di saat iya mendengarkan suara gigi Min Ji yang saling beradu. Karena menahan hawa dingin dalam tubuhnya.
"Apa ini tidak berakibat fatal Jimin? Min Ji terus menggigil."
Jimin terdiam dengan pertanyaan Taehyung padanya. Dia menatap dengan penuh arti pada laki-laki yang ada di sampingnya.
"Tolong, poster tubuhmu lebih besar dariku. Dia akan terasa lebih hangat dengan mu," pinta Jimin memelas pada Taehyung.
Permintaan Jimin membuat Taehyung terpaku. Menatap ragu ke arah Min Ji yang saat ini terus menggigil.
"Ta-tapi Jimin ...."
"Tolong, ini demi Min Ji. Jangan pikirkan Yoongi, dia tidak ada di sini. Min Ji sangat membutuhkan kehangatan!"
Taehyung tak bisa berkata-kata. Meski iya merasa ragu dengan permintaan Jimin. Jika melihat Min Ji yang seperti ini. Membuat hatinya tergerak, mengiyahkan keingan Jimin. Menggantikan dirinya untuk menghangatkan tubuh Min Ji.
Taehyung memang terasa hangat. Lebih hangat dari Jimin, Min Ji bisa merasakan itu. Di saat Taehyung mendekap tubuh mungilnya saat ini. Taehyung melihat wajah Min Ji dari balik dadanya, merasa sangat kasihan pada gadis ini. Taehyung sangat berusaha menghangatkan tubuh Min Ji, agar dirinya bisa merasa lebih baik.
Sesaat Jimin bisa bernapas lega. Di saat Min Ji mulai terlihat tenang. Wajah yang tadinya pucat pasi, sedikit berubah memerah kembali. Keringat dingin yang keluar mulai terhenti. Deru napas yang terasa berat, mulai sedikit terkontrol. Ini lebih baik dari tadi.
.
.
.Min Ji saat ini sudah tenang kembali.
Jimin dan Taehyung duduk terdiam melihat ke arah Min Ji yang tengah terlelap itu.Wajah kedua pria itu terlihat sangat kusut penuh rasa cemasnya, frustrasi dan merasa takut.
"Hyung, apa kamu tau Yoongi pergi kemana?" tanya Jimin. Taehyung melirik ke arah Jimin.
Pria itu membuang napasnya. "Aku hanya tau, Namjoon menghubungiku dan menitipkan Min Ji, adiknya dan Aeri padaku. Kalau Yoongi, aku sama sekali tidak tau. Namjoon berbicara kalau Yoongi ada urusan di Daegu dan iya menyusulnya. Hanya itu!"
"Kenapa dia pergi tanpa memberitahuku, dan apa tujuan dia pergi meninggalkan Min Ji yang sedang seperti ini. Apa dia tidak punya otak! Meninggalkan Min Ji seperti ini. Aku memang yakin kalau Yoongi itu bukan orang baik untuk Min Ji!" ucap Jimin. Taehyung hanya melirik ke arah pria itu yang saat ini tengah memasang wajah penuh amarahnya.
"Aku rasa ada hal yang penting. Mungkin Yoongi tidak ingin melibatkan Min Ji dalam masalahnya. Makanya dia pergi tanpa Min Ji," ujar Taehyung.
"Masalah apa hah? Aku sudah yakin dari dulu kalau Yoongi itu bukan orang baik! Kalau saja Min Ji tidak memaksa untuk menikah dengan Yoongi, aku tidak akan pernah merelakan dia dengan Yoongi. Dia baru memulai fase dewasanya dan menghilangkan kebiasan anak kecilnya. Aku merasa sangat khawatir. Meski dia sudah berangsur sembuh dari sakitnya, tapi tetap saja. Aku takut, Min Ji harus tetap bahagia itu yang harus iya rasakan. Jika iya stres. Penyakitnya akan kambuh, kamu sadarkan akan hal ini!"
"Apa ini tidak fatal Jimin. Apa kamu sudah memeriksanya dan mastikan kalau sakitnya Min Ji tidak akan kambuh?" tanya Taehyung. Jimin melirik ke arah Min Ji.
"Aku rasa dia baik-baik saja. Hanya terlalu banyak berpikir membuat dia drop. Dia akan baik! Kita bawa dia ke Daegu besok untuk bertemu dengan Yoongi, jika terus seperti ini. Ini bisa berakibat fatal!" jelas Jimin.
"Jika itu baik, kita bawa saja," ujar Taheyung. 'Padahal aku berharap Jimin membawa pergi Min Ji, membawa dia pergi selamanya dalam hidup Yoongi. Dia sudah sadar Yoongi tidak baik untuknya. Tapi kenapa Jimin masih ingin mengembalikan Min Ji pada Yoongi. Aku sangat egois saat ini. Aku rasa ingin memiliki Min Ji di saat keadaan dia seperti ini.' batin Taehyung.
.
.
.
.
.
.
.
.Tbc.
Ini memang sedikit gimana gitu. Maafkan yah. Semoga masih setia, maaf aku jadi gak bisa double lagi. Buka gak mau tapi sedikit sibuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Husband MYG (END)
HumorBadhusband Book 1 Cinta memang sulit untuk di pahami, ketika kamu mengejar dan menjalani dengan orang lain, yang tidak di harapkan malah datang dan masuk dalam kehidupan mu. Kasar, cuek, dingin, pemarah dan tempramen mu akan luluh oleh. Kelembutan...