43. Dia memang gadis hebat

1.1K 110 5
                                    

◽◽ Happy Reading ◽◽

Duduk terdiam, di temani sebotol wine dan rokoknya. Dengan pikiran yang kalut, Yoongi benar-benar seperti orang yang stres.

Namjoon berjalan mengampiri kakaknya yang saat ini tengah kalut sendiri di loteng rumahnya. Udara siang ini yang terasa dingin membuat dia sedikit menggigil. Tapi Yoongi terlihat tidak peduli akan hal itu. Dia masih terdiam saja di sana.

Namjoon duduk di samping Yoongi, mengambil gelas berisi wine milik kakanya dan meneguknya habis.

"Minum mulu bang gak takut Mommy marah?" ujar Namjoon, Yoongi hanya melik ke arah Namjoon.

"Minum aja biar kita di marahin barengan sama Mommy."

"Kalut banget yah bang?"

"Dikit." datarnya.

"Udah ngambil keputusan kan?"

"Itu yang lagi di pikirin. Jujur Abang masih bingung sama pilihan yang harus abang ambil!"

"Bang, Njon tau kalau Abang sayang banget sama Aera Nonna, tapi aku harap abang mikirin perasaanya Min Ji Nonna, pikirkan hal yang udah pasti jadi milik Abang. Min Ji Nonna itu istri Abang, dia memiliki Abang sepenuhnya, sedangkan Aera? Dia hanya kekasihmu bang! Ok deh. Kalau masalah itu juga mungkin Abang udah ngerti. Aku tau ini emang sulit dan bukan hal yang mudah, tapi Namjoon harap abang gak salah ngambil keputusan yang bikin Abang nyesel nantinya!"

"Andai ini suatu hal yang mudah. Mungkin Abang akan ngambil keputusan saat ini. Jujur ini hal yang sangat sulit!"

"Kalau gitu. Coba tanya sama hati kecil Abang. Ada di pihak mana dia berada, pahami!"

"Ini adalah pilihan yang sulit. Tolong Abang harap kamu diem aja. Abang benar-benar gak bisa berpikir jernih saat ini. Semua membuat Abang frustasi!"

"Ok. Semoga bisa ngambil keputusan yang baik, Gua temenin biar gak kesepian!" ucap Namjoon. Dia meneguk kembali wine itu. Yoongi hanya tersenyum palsu melihat Adiknya ini.

.
.
.
.
.

Seoul 17. 29 .ksl.
Berat rasanya setelah meminum habis satu botol wine, Yoongi berjalan sempoyong menuju kamarnya. Berkali-kali mengatur napas sambil memegang kepalanya yang terasa berat.

Min Ji yang ada di kamar tengah duduk memainkan ponsel miliknya, merasa heran dengan kedatangan Yoongi yang berjalan terhuyung ke arah dia.

Dengan cepat Min Ji menghampiri Yoongi. Pria itu melemparkan senyuman kearah Min Ji yang berdiri di hadapanya.

"Yoongi kamu minum yah?" tanya Min Ji, pria itu sedari tadi hanya tersenyum. Menatap sayu dan tiba-tiba menyandarkan kepalanya di dada kecil Min Ji. Min Ji terdiam dengan apa yang di lakukan oleh Yoongi, gadis itu sungguh merasa sangat bingung pada sikap Yoongi saat ini.

Ketika tangannya ingin mengusap ragu surai hitam Yoongi, seketika terhenti karena Yoongi bangkit, memegang kepalanya yang terasa berat.
Dia berjalan pelan menuju ranjang nya dan membantingkan tubuhnya di atas ranjang. Min Ji berjalan menghampiri Yoongi dan duduk di sampinngnya.

"Yoongi kamu kenapa?" tanya Min Ji.

"DIEM MIN JI!" sentaknya membuat Min Ji terdiam seketika.

"Kamu kok gitu?"

"Aku pusing Min Ji. Bisa gk kamu diem, aku mau tidur!"

"Tapi Yoongi."

"Diem! BISA GAK KAMU NURUT!" ucapnya dengan nada tinggi. Min Ji benar-benar terpaku dengan ucapan Yoongi, dengan nada bicaranya yang seketika menyakiti hati Min Ji.

Gadis itu terisak, menahan sakit, terasa sangat sakit apa yang di katakan oleh Yoongi ini. Baru kali ini Min Ji merasakan amarah Yoongi yang benar-benar menyakiti hatinya.

Gadis itu merebahkan badanya di samping Yoongi, membelakangi Yoongi dengan tangisan tertahannya. Yoongi yang setengah sadar, mungkin tidak menyadari apa yang telah iya ucapkan pada Min Ji.

.
.
.
.
.

Jam sudah menunjukkan pukul 02 : 00. KSL.
Min Ji terbangun dari tidurnya. Dia merasa dadanya begitu sesak saat ini, jantung nya berdetak tak beraturan, suhu tubuhnya terasa tidak normal, oh Min Ji, sangat tidak ingin ini terjadi di saat yang tidak tepat.

Min Ji merasa semua semakit sakit. Dada ini semakin sesak tersa.

"Uuhk ... uuhk ... uuhk ...."

Suara batuk Min Ji seketika membangunkan Yoongi. Yoongi tersadar dari tidurnya, dia menatap ke arah samping, melihat Min Ji yang tengah menekuk tubuhnya di balut selimut, dia terlihat menggigil kedingan. Apa Min Ji sakit?

Yoongi bangkit dan  meletakan telapak tangan di kening Min Ji memastikan suhu tubuhnya, panas sekali.
Yoongi terkaget. Dia mencoba memeriksa tubuhnya, telapak tangannya sangat dingin, mungkin Min Ji sakit? Kenapa? Yoongi rasa tadi Min Ji baik-baik aja.

Yoongi berbaring kembali. Dia sedikit mendekati Min Ji, mendekap kepelukannya agar Min Ji sedikit merasa hangat. Min Ji hanya terdiam saja, dia menutup kedua matanya dan seperti tidak ingin melihat apa yang terjadi padanya.

Min Ji, gadis itu menitihkan air matanya ketika Yoongi semakin mempererat pelukan nya, karena Min Ji semakin menggigil kedinginan.

"Tenang Min Ji aku ada di sini," bisik Yoongi. Min Ji semakin ingin menangis saja ketika Yoongi memperdulikan ke adaannya. Apa dia benar-benar pedulu padanya, apa Yoongi sudah mencintainya? Tapi Yoongi kan memang memperdulikan Min Ji. Tapi tidak dengan hatinya.

Min Ji mendorong dada Yoongi, hingga dia sedikit menjauh. Dengan segera Min Ji berlari ke toilet.

Apa yang terjadi? Min Ji  muntah darah, banyak sekali di dalam toilet.
Min Ji  menepuk dadanya terus menerus karna dadanya terasa sangat sakit dan sesak.
Darah itu kembali keluar dari dalam mulut dan hidungnya. Dengan segera Min Ji menyiram darah itu.

'Ya Tuhan kenapa ini terjadi kembali? Kenapa ini bisa terjadi. Aku khawatir pada Yoongi, dia pasti akan sangat cemas jika melihat aku seperti in.'

Min Ji mencoba mengatur napasnya. Agar dada dia tidak terlalu sesak.
Sementara Yoongi dia tak hentinya mengetuk pintu toilet, Karena dia merasa khawatir pada Min Ji yang tiba-tiba berhari ke dalam toilet.

"Min Ji apa kau baik-baik saja?"

Yoongi sangat merasa khawatir pada Min Ji yang tidak ingin mengeluarkan suaranya. Dia terus saja terdiam, padahal Yoongi ingin jika Min Ji sakit dia berbicara padanya. Kenapa dia selalu diam dan malah tertawa di saat iya melihat Min Ji mimisan.

Min Ji keluar dari dalam toilet, seketika Yoongi bernapas lega yang melihat Min Ji tidak apa-apa.
Min Ji  berjalan sempoyong menuju ranjang dan terduduk.
Darah itu kembali kelaur dari hidungnya. Dengan segera Min Ji menyusut darah itu menggunakan tangannya agar Yoongi tidak tau.

Yoongi tidak boleh melihat ini.

"Min Ji kamu mimisan lagi?" tanya Yoongi ketika melihat tangan Min Ji yang penuh dengan darah, darah yang keluar terlalu banyak sampai Min Ji tidak bisa menyembunyikan nya dari Yoongi.

Gadis itu hanya tertawa seperti biasanya. Di saat Yoongi melihat iya yang mimisan.

"Min Ji, katakan padaku sebenarnya kamu kenapa?" tanya Yoongi yang sudah sangat panik.

Min Ji hanya tersenyum dan mengusap pipi Yoongi.

"Aku mencintaimu Yoongi haha ...." ucap nya di iringi gelak tawa. Yoongi menatap tajam ke arah Min Ji. Membuat gadis itu menunduduk.

"Aku tidak suka kamu mempermainkanku Min Ji, katakan kamu kenapa?"

Min Ji terdiam. Gadis itu serasa tidak ingin mejelaskan apa-apa.

.
.
.
.
.
.
.
Tbc.
Ini gak akan sad ending kok. Aku jamin :v
Nangis sama keadaanya Min Ji, masa bang Yoongi mau terus sakitiin dia lagi sih :(
Min Ji sakit, aku belum bisa jawab pertanyaan nya dia sakit apa, yang pasti ini sakit kan :😢

Bad Husband MYG (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang