27. Jangan berubah.

2.1K 127 5
                                    


◽◽ Happy Reading ◽◽

Min Ji berjalan hampa masuk ke dalam rumahnya. Di saat iya masuk, iya melihat Yoongi yang saat ini tengah duduk di sofa, dengan segera gadis itu berlari ke arahnya.

"Kamu ada di sini. Tapi gak jemput aku!" Min Ji mengerutkan bibirnya. Yoongi yang melihat itu hanya acuh saja.

"Aku baru saja pulang Min Ji!" jawabnya. Min Ji mendengus kesal, dia melirik ke arah meja dan melihat bukungkusan seperti kemarin.

"Kamu beli pupuk lagi Yoongi?" tanya dia. Yoongi hanya melirik sesaat Min Ji.

"Kenapa?"

"Pasti ini harganya mahal kan? Seperti yang kamu bilang waktu itu. Pupuk ini bisa sampai beli rumah harganya!"

"Ini bahkan lebih! Makanya nanti kamu jangan bodoh buang ini. Rugi bandar kalau sampe kamu buang ini lagi sembarangan!"

"Gak kok! Kalau aku udah tau ini mahal, aku gak akan buang ini lagi!"

"Bagus!"

"Hmm ... Yoongi, tadi aku di sekolahan ngedadak jadi bahan pertanyaan orang. Semua murid tiba-tiba nanya-nanya sama aku, entahlah!"

Yoongi terdiam heran dengan apa yang katakan oleh Min Ji padaya. "Maksudmu?"

"Iya tiba-tiba mereka jadi kepo sama aku. Pas aku bilang kalau aku pernah beradegan dewasa bersamamu," ujarnya dengan wajah tanpa dosa. Tapi mampu membuat Yoongi membulatkan kedua matanya.

"Maksud kamu Min Ji? Apa-apa, coba ngomong yang jelas. Apa yang kamu katakan pada teman-temanmu?" tanya Yoongi.

"Emmh, tadi aku cuman bilang gini, pas si Hyunjin liatin video dewasa sama aku. Aku bilang kalau aku udah pernah rasainnya tadi malam sama kamu!" dia masih memasang wajah tanpa dosanya.

Yoongi terdiam dengan apa yang di ucapkan oleh Min Ji padanya. "Ba-bagimana bisa kamu mengatakan itu pada semua teman mu Min Ji. Astaga Min Ji! Apa kamu sudah gila hoeh! Pantas aja semua kelas kamu jadi wartawan, kamu mengatakan hal yang tidak harus kamu katakan Min Ji. Ya Tuhan Min Ji, apa kamu gak mikir, semua temen kamu bisa nyangka kamu cewek gak bener Min Ji. Temen kamu kan gak tau kalau kamu udah nikah!"

"Iya Yoongi. Tapi-""

"Dan satu lagi. Darimana kamu tau kalau aku dan kamu sudah pernah berhubungan heoh?"

"A-aku...." Min Ji terdiam dengan pertanyaan dari Yoongi.

"Apa kamu bawa nama aku di saat kamu mengatakan itu?"

"Emh ... Kan kamu suami aku Yoongi!"

"Ya tuhan ... Kamu bilang semua sama temen kamu kalau kamu udah nikah?"

Min Ji menggelengkan kepalanya. " Gak. Aku cuman bilang aku ngelakuin itu sama kamu!"

"kamu bilang gitu? Gila kamu Min Ji! Nama baik aku tercemar! Kamu bener-bener gak punya otak Min Ji. Polos banget kamu bilang sama semua temen kamu, apa kamu gak bisa berpikir dewasa sama yang udah kamu ucapain itu Min Ji. Kamu mikir gak sama apa yang kamu ucap, kamu jangan sok gak tau apa- apa Min Ji!" Yoongi menarik napasnya gusuh.

"Gini aku itu udah lelah sama sikap kamu ini yang gak perah dewasa. Apa kamu gak mau berubah jadi yang lebih baik lagi Min Ji, sekarang kamu udah kaya cewek jalang di sekolahaan, ok .. Kamu bilang kamu sama aku berhubungan, gak apa- apa karena sekolah gak tau siapa aku. Tapi kamu? Apa kamu mikir sama kebodoh kamu ini! Kamu udah di cap gak baik pasti sama satu sekolahan!"

"Gak kok Yoongi. Semua temen aku malah diem aja, tapi mereka bisik-bisik gitu!"

"Itu mereka lagi ngomongin kamu bego! Udahlah aku itu pusing tau gak ngadepin kamu Min Ji, terserah kamu aja lah. Aku udah gak mau ngurus lagi!" ujar nya sambil bangkit dan meninggalkan Min Ji. Gadis itu hanya terdiam melihat kepergian Yoongi.

"Apa dia marah?" Min Ji terdiam.

.
.
.

Ketika gadis itu kembali ke kamarnya. Dia melihat Yoongi yang saat ini tengah terdiam di dekat jendela, di temani sebotol soju dan sedang menikmati rokoknya. Min Ji berlari ke arah Yoongi dan mengambil rokok yang ada di tangan Yoongi, Yoongi hanya terdiam dengan apa yang Min Ji lakukan.

"Apaan sih Min Ji!"

"Aku gak suka yak kamu ngerokok!"

"Emang nya kenapa? Aku lagi stres Min Ji!"

"Kamu kenapa?"

"Pake nanya lagi! Aku itu pusing gara-gara kamu Min Ji. Walau aku gak cinta sama kamu, tapi aku peduli sama kamu Min Ji. Aku tinggal sama kamu, dan aku bener-bener pusing tinggal sama kamu yang gak pernah dewasa Min Ji. Aku itu muak sama semua siakap kamu Min Ji!"

"Yoongi ...." lirihnya. Min Ji benar-benar terpaku dengan ucapan Yoongi.

"Aku itu udah lelah Min Ji. Aku lelah sama semua sikap kamu! Kamu udah berkali-kali malu-maluin aku! Aku sabar karena aku peduli sama kamu. Tapi apa? Kamu gak mau berubah jadi orang yang lebih baik, malah lebih parah dari bocah SD apa kamu gak mau berubah hoeh!"

Min Ji menunduk dengan ucapan Yoongi. Sakit, benar-benar sakit ketika dia mendengar Yoongi yang mengatakan hal itu. Terlalu sakit!

"Yoongi. Maafin aku, aku bukan nya gak mau berubah tapi-"

"Kamu takut, karena kamu lebih enak jadi gadis bodoh dari pada jadi orang yang lebih baik! Aku gak minta lebih Min Ji. Cuman pengen kamu berubah!"

"Aku tau Yoongi. Kamu butuh gadis yang baik lebih baik dariku, aku sadar kalau aku gak bisa bikin kamu bahagia. Tapi aku mohon sama kamu jangan ngomong kaya gitu."

"Kalau kamu tau dan sadar dengan apa yang aku butuhkan Min Ji. Harusnya kamu berusaha, agar kamu layak! Jangan kamu terus kaya gini dan buat aku makin pusing!"

"Aku bukan gak mau berubah Yoongi, tapi aku takut. Aku sudah bergantung padamu, aku takut kamu pergi," Min Ji, menatap dengan linangan air mata.

"Justru, ini adalah hal yang bisa bikin aku pergi Min Ji!"

"Jangan Yoongi. Hiks ... Kamu gak boleh pergi, aku takut hiks!"

"Aku gak akan jamin bertahan sama kamu Min Ji. Kalau kamu gak bisa berbah-"

"YOONGI!" ucapan Yoongi terhenti, karena teriakan Min Ji dan dekapannya tiba-tiba.

"Aku gak mau Yoongi! Tolong kamu jangan ngomong gini lagi, tolong, balik lagi kaya Yoongi yang dulu, aku gak kamu kaya gini Yoongi aku gak mau, kamu marah-marah kaya gini. Aku gak mau!" ujarnya dengan di iringi tangisan. Yoongi melepaskan pelukan Min Ji. Melihat wajah Min Ji yang basah dengan air mata.

"Aku udah lelah Min Ji! Aku udah gak bisa berubah lagi! Udah sekarang terserah kamu aja Min Ji. Bodo amat mau gimana juga. Aku ada di batas kesabaran ku! Mau kamu berubah atau gak. Aku udah gak peduli lagi!"

Yoongi bangkit, dia beranjak dan mengambil jaketnya.

"Gak usah nunggu gak usah cari. Aku mau menangin pikiran!" ujarnya kembali sambil berlalu meninggalkan Min Ji yang saat ini tengah terisak-isak menahan tangisannya.

"Yoongi..." lirih nya dengan air mata yang menetes begitu saja.

.
.
.
.
.
.

Tbc.
Siap? Sad dikit yak! Liat dia sakitin si Min Ji dulu :v

Bad Husband MYG (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang