◽◽ Happy Reading ◽◽Sekitar satu jam berlalu. Min Yoongi saat ini tengah sarapan sendiri tanpa Min Ji, yak karena Min Ji saat ini telah dia kurung. Pikiran Yoongi masih tenang akan hal itu sampai Shooky datang. Kelinci peliharaan Min Ji.
Yoongi melihat kedatangan Shooky ke arahnya. Dia mengakat tubuh Shooky dan mulai terbayang akan Min Ji.
"Kenapa gua bodoh lagi sih, ngurung si Min Ji."
Yoongi berjalan ke arah kamarnya kembali.
Dia berjalan ke arah kamar mandi. Membuka kunci nya untuk mengeluarkan Min Ji yang ada di dalam.Pandangan Yoongi tertuju pada Min Ji yang saat ini menatap tajam dirinya. Min Ji berjalan melewati Yoongi di saat dia tau Yoongi membukakan pintu nya, Yoongi terdiam melihat Min Ji yang berlalu.
"Apa dia marah?"
Yoongi berjalan menghampiri Min Ji yang saat ini tengah mengambil pakaian nya di dalam lemari. Dia belum bisa bertanya apapun pada Min Ji saat ini. Min Ji melihat ke arah Yoongi yang saat ini tengah memangku Shooky dengan segera iya mengambil Shooky dari pangkuan Yoongi.
"Shooky .." ujar Min Ji memeluk erat Shooky. Dia mengabaikan Yoongi dan berjalan ke kamar mandi untuk mandi.
Yoongi smirk dan meninggalkan Min Ji. Dia keluar dari Kamarnya untuk melanjutkan sarapan dia.
Tap
Tap
TapMin Ji turun dari melewati anak tangga. Dia berjalan ke arah sofa, tanpa melihat Yoongi yang saat ini tengah sarapan di meja makan.
"Min Ji. Sarapan?" ajak Yoongi.
"Gak!" tolaknya langsung duduk dan menyalakan layar televisi nya. Dia menatap layar televisi nya dan mengabaikan Yoongi. Yoongi terdiam saja dengan sikap dingin Min Ji saat ini.
.
.
.Berapa menit berlalu.
Yoongi menghampiri Min Ji dan duduk si salah satu sofa. Dia melihat ke arah Min Ji dan mengaruk kepala yang tidak gatal. Apa Min Ji benar - benar tengah marah padanya saat ini?"Jangan tanya aku!" baru saja Yoongi membuka mulutnya. Tapi Min Ji sudah melarang nya untuk berbicara.
"Ok!"
Yoongi memasang wajah cuek nya dan memfokuskan pandangan ke layar ponsel dia.
Min Ji memegang perutnya yang terasa sakit. Yoongi masih acuh, Min Ji memperbaiki posisi nya, menekuk tubuhnya supaya rasa sakit nya berkurang. Min Ji merasa tidak enak duduk saat ini. Dia bangkit dan berlari ke kamarnya. Yoongi terdiam menatap ke pergian Min Ji. Dia merasa heran pada Min Ji saat ini.
Dengan segera Yoongi menghampiri Min Ji. Dia pergi ke kamarnya menyusul Min Ji.Di saat Yoongi sampai di kamarnya. Dia merasa heran pada Min Ji yang saat ini tengah nungging.
"Kamu kenapa Min Ji?" tanya Yoongi dengan tatapan heran nya.
"Jangan tanya aku!"
"Tapi-"
"DIAM YOONGI! Aku bilang jangan banyak tanya, tau lagi sakit juga!" ujar Min Ji dengan sedikit nyolot.
"Biasa aja gak usah ngegas!"
"Tau lagi sakit banyak nanya!"
"Iya. Gua nanya. Karena gua khawatir sama lu, kenapa Min Ji?"
"Nanya mulu sih. Aku bilang diem!"
"Sabar Min Ji. Gua cuman mau nanya lu kenapa?"
Min Ji membuang napasnya. Dia menatap tajam Yoongi. "Aku sakit, lagi halangan puas!"
"Halangan?" Yoongi memasang wajah bingung nya.
"Iya. Kamu gak bakalan ngerti sih, mending kamu pergi dari sini Yoongi. Sumpah aku enek lihat wajah kamu!"
"Dih." Yoongi mengangkat sudut bibirnya dan melangkahkan kakinya.
"Yoongi-Yoongi." panggil Min Ji menghentikan langkah kakinya.
"Apa? Tadi suruh gua buat pergi!"
"Bisa minta tolong gak?"
"Apa?"
"Tolong beliin aku pembalut?"
"Apaan tuh?"
"Pembalut. Kamu tinggal bilang aja, nanti juga di kasih."
"Gak ah gua males!" tolaknya.
"Yoongi!" Min Ji menatap tajam Yoongi. Tatapan yang baru Yoongi lihat, terlihat menakutkan tapi Yoongi sama sekali tidak merasa takut akan tatapan itu.
"Ngapa? Mau marah? Marah aja sana! Yang benar aja gua di suruh beli pembalut."
"Yoongi. Please tolong aku, apa kamu gak kasihan sama aku, aku lagi sakit gak bisa beli sendiri."
"Ogah Min Ji. Gua gak mau beli apa yang lu mau!"
Min Ji terdiam dengan penolakan dari Yoongi. Dia mengerutkan bibirnya, berekspresi seperti ingin menangis. Kedua matanya berkaca -kaca, Yoongi menatap ilfil dengan Min Ji. Yang seperti ingin menangis, dia yakin bahwa saat ini Min Ji akan bersikap seperti anak kecil.
"Yaudah deh!" ujar Yoongi dengan nada malasnya. Min Ji tersenyum dengan ucapan Yoongi.
"Benarkan?" tanya Min Ji, Yoongi mengangukan kepalanya dan langsung melangkah pergi meninggalkan Min Ji.
Min Ji tersenyum dan kembali ke ranjang nya.
.
.
.
.
."Belinya di mana yah? Gua kan gak tau pembalut itu kek apa? Dan fungsi nya buat apa?" ujar Yoongi. Sambil melangkahkan kakinya. Entah kemana tujuan dia sebenarnya saat ini.
Yoongi hanya berjalan tanpa arah, ke supermarket apa ke toko Mang Ujang aja yah?
Yoongi berpikir tujuannya saat ini. Dia mau kemana. Dan pada akhirnya dia pergi ke toko Mang Ujang, berhubung dia saat ini sedang berada tepat di toko Mang Ujang."Mang Ujang!" panggil Yoongi. Mang Ujang datang menghampiri Yoongi.
"Ngapa Yoon. Mau beli apa? Jangan bilang kamu mau beli sperma sama kek istri kamu waktu itu, beli sperma kok sama saya. Padahal kan kamu juga bisa bikin sendiri!" ujar Mang Ujang.
Seketika wajah Yoongi terasa menghilang di saat Mang Ujang mengatakan hal itu. Dia ingat pada waktu dia menyuruh Min Ji untuk membeli santan dan nyatanya dia malah beli sperma.
"Gak lah Mang, sperma saya banyak. Gak usah beli juga he hee." ujarnya dengan tawa garing. Sebenarnya cuman mau ngalihin biar gak terlalu malu.
"Lah terus mau beli apa?"
"Mang, saya mau beli pembalut," ujar Yoongi dengan wajah polos nya.
"Nih." Mang Ujang memberikan satu set pembalut pada Yoongi. Dia menatap heran apa yang di berikan oleh Mang Ujang padanya.
"Mang, saya beli pembalut Mang!"
"Yak itu membalut Yoongi!"
"Oh pembalut yang kek gini yah mang?" ujar nya dengan wajah polos.
"Iya itu. Masa gak tau!" ujar Mang Ujang. Yoongi menggelengkan kepalanya.
"Fungsi nya kek gimana Mang?"
"Udahlah kalau kamu gak tau. Mending kamu pulang aja saja. Tanya sama istri kamu fungsi nya apa itu. Istri sama suami sama aja polos!" ujar Mang Ujang sambil melangkah pergi meninggalkan Yoongi.
Yoongi terdiam sesaat dan melangkahkan meninggalkan toko Mang Ujang.
Heran sepanjang jalan menatap apa yang dia bawa. Sedari tadi dia memikirkan apa fungsi benda ini dan di pakai di mana?.
.
.
.
.Tbc.
Yoongi. Bisa polos juga gays :v
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Husband MYG (END)
HumorBadhusband Book 1 Cinta memang sulit untuk di pahami, ketika kamu mengejar dan menjalani dengan orang lain, yang tidak di harapkan malah datang dan masuk dalam kehidupan mu. Kasar, cuek, dingin, pemarah dan tempramen mu akan luluh oleh. Kelembutan...