◽◽ Happy Reading ◽◽"MOMMY!" teriak Namjoon yang berlari dari kamar Yoongi.
Hos .. Hos ... Pria itu mengatur napasnya ketika sampai di dapur kembali. Ny. Min dan Min Ji mengerut heran dengan kedatangan Namjoon yang berteriak sambil membawa ember.
"Njon kenapa?" tanya Ny. Min. Namjoon hanya tersenyum, di iringi gelengan kepala dengan pertanyaan dari ibunya.
"Bang. Yoonji dari tadi nyariin ember ini tau! Kok bisa ada sama abang sih?" ucap Yoonji tiba-tiba mengampiri Namjoon, gadis kecil mungil, berseragam sekolah dasar itu mengambil ember kecil berwarna biru itu dari tangan Namjoon.
Gadis itu cuek melangkah pergi setelah ember itu berada di tangannya."Mom, tuh anak kenapa?" tanya Namjoon pada ibunya. Ny. Min hanya mengangkat bahunya acuh.
"Gak tau! Mending panggil Abang kamu gih. Suruh sarapan," pinta Ny. Min Pada Namjoon.
"Gak! Gak! Mommy sendiri aja yang panggil dia, aku sih ogah!" tolak nya seraya berjalan ke arah meja makan, menyeret kursi lalu duduk manis.
"Kalau kamu tidak mau. Biar aku aja yang susul dia kekamar," ucap Min Ji. Gadis itu bangkit dari duduknya.
"E ... h, Nonna. Aku sarankan jangan samperin Abang dulu, biarin dia turun sendiri!"
"Kenapa?" heran Min Ji.
"Emh ..." menggigit bibir bawahnya. "Aah, tidak! Jangan saja Nonna, Abang kan sudah tua. Nanti kalau dia lapar pun pasti dia turun," ujar Namjoon sedikit takut.
"Kamu habis ngerjain dia yah?" tebak Ny. Min, membuat Namjoon sedikit tercengang.
"Gak! Gak kok," bantahnya.
"Ya sudah kalau tidak gak usah takut. Min Ji susuh Yoongi gih," suruh Ny. Min, gadis itu menganggukkan kepalanya seraya melangkah pergi dari dapur.
.
.
.
.Membuka pelan pintu kamar Yoongi, terlihat sosok nya yang sedang duduk manis. Dengan di temani rokok. Kedua mata gadis itu membulat, merasa kesal dengan apa yang di lakukan oleh Yoongi. Dengan cepat iya menghampiri Yoongi, mengambil rokok yang ada di tanganya.
Yoongi hanya mengerut dengan apa yang di lakukan oleh Min Ji.
"Kenapa sih Min Ji?"
"Berapa kali aku bilang. Aku gak suka liat kamu ngerokok Yoongi, bandel banget sih!" kesalnya.
"Suka-suka dong!"
"Yoongi, kamu itu belum makan. Udah ngerokok aja, gimana kalau kamu sakit?"
"Gak bakalan sakit Min Ji. Konyol banget sih kamu, udahlah pergi sana!" usir dia, sedikit mendorong tubuh mungil Min Ji.
"Gak! Kamu harus ikut aku ke bawah kita sarapan!"
"Min Ji, aku gak lapar yak! Mending kamu pergi, sarapan aja sana sendiri. Kalau aku lapar juga nanti aku turun!"
"Gak. Pokok nya kamu harus ikut aku!" ucap Min Ji, gadis itu menarik kuat tangan Yoongi agar dia bangun. Tapi Yoongi kekeh tidak ingin bangun dan ikut bersana dengan Min Ji. Yoongi malah balik menarik tangan Min Ji, hingga gadis itu jatuh di pangkuannya. Tatapan kaget nya pada wajah Yoongi yang berjarak cukup dekat dengannya membuat jantung iya berdetak dua kali lebih kencang.
"Gak usah ngeyel deh! Kalau aku bilang gak mau, kamu harus nurut!" ucap Yoongi dengan tatapan datang nya, tapi gadis itu malah memasang wajah lain, wajah yang benar-benar susah di artikan.
Yoongi bangkit seraya memangku tubuh Min Ji yang ada di atasnya. Gadis itu spontan kaget dengan apa yang di lakukan oleh Yoongi. Pria itu melangkah menuju ranjang dan merebahkan dengan sangat hati-hati tubuh Min Ji. Sedikit tersenyum membuat Min Ji menelan susah saliva nya.
"Yo ... Yoongi," lirih gadis itu yang tersadar jika saat ini tubuh Yoongi menindihnya.
"Min Ji, tau gak tadi kamu waktu jatoh ngedudukin apa?"
Blank, pertanyaan dari Yoongi benar-benar membuat Min Ji terpaku, tanpa bisa berkata apa-apa.
"Kamu bikin dia bangun..." berbisik, bisikan yang mampu membuat darah berdesir. Kedua mata Min Ji membola, menatap Yoongi yang saat ini memasang wajah lain. Kyaaa ... Dia terlihat menakutkan!
Deru napas yang saat ini bisa di rasakan oleh Min Ji, gadis itu mencoba mengatur napasnya yang saling berlomba bersama deru napas Yoongi, laki-laki itu benar-benar membuat Min Ji ingin menjerit. Apa dia akan melakukan hal yang waktu itu di sini?
Senyuman nakal itu, membuat Min Ji terasa muak. Jarak wajah yang semakin mendekat, bahkan hidung mancung nya sudah mengenai hidung mungil Min Ji. Ini terasa bibir tipis itu nyaris menyentuh bibir mungil Min Ji.
"Kalau kalian mau mesum, pintu nya jangan lupa di tutup dan di kunci. Gak baik di buka kaya gini, kan aku yang masih di bawah umur lihat hal yang gak seharusnya aku lihat!"
Memantung seketika. Di saat Yoongi dan Min Ji mendengar suara Yoonji tiba-tiba. Berbalik secara bersamaan lalu menatap fokus Yoonji yang saat ini berdiri di ambang pintu kamar Yoongi dengan tatapan kesalnya.
Dengan segera Yoongi bangkit dari atas tubuh Min Ji lalu duduk begitu pun dengan Min Ji. Kedua orang itu mendadak jadi salah tingkah.
"Jangan lupa tutup pintu abang pangsit, biar kalau lagi bikin dede, Yoonji gak harus lihat!" ujar anak itu kembali sambil berlalu.
Suasana tegang itu pun mendadak jadi buyar di saat Yoonji telah berlalu. Pria bertubuh minimalist itu mengatur napasnya.
"Siapa juga yang mau bikin dede!" ujar dia, duduk di sofa tadi.
Min Ji yang tadi hanya terpaku, dia beranjak dari duduk nya dan menghampiri Yoongi. Gadis itu duduk di samping Yoongi.
"Emang kamu gak mau bikin dede yah Yoongi?" tanya Min Ji dengan wajah polosnya. Kedua bola mata Yoongi teralih pada sosok Min Ji yang menatap polos dirinya.
"Gak tuh!"
"Tapi tadi kamu bilang anu mu bangun, itu tandanya kamu memang mau bikin dedekan?" ucap Min Ji, masih memasang wajah polosnya.
"Siapa yang bilang? Aku cuman bilang kalau a .. Itu bukan tandanya aku mau yak Min Ji!" gelagap Yoongi membuat Min Ji menatap heran dirinya.
"Ah ... bilang saja iya Yoongi, nanti kita itu lagi yak Yoongi kalau kamu mau, aku bisa kasih kok," ucap nya dengan senyuman dan wajah tanpa dosa, membuat Yoongi mengerut ilfil dengan ucapannya.
"Min-" ucapan Yoongi terhenti karena tangan mungil gadis itu menutup mulutnya.
"No. Jangan sekarang! Sabar Yoongi, ini masih pagi dan juga di rumah ibu mu, biasanya orang-orang ngelakukin itu malam. Jadi nanti malam aja yah, sekarang kita sarapan aja!" ucap Min Ji, gadis itu masih menyumpal mulut Yoongi, hingga dia tidak bisa berkata-kata, yang ada Yoongi hanya bisa membulatkan kedua matanya dengan ucapan gadis itu.
"Aku lapar, aku akan kebawah duluan." ucapnya kembali, gadis itu melepaskan tanganya dari mulut Yoongi. Tanpa dosa melangkah pergi meninggalkan Yoongi yang terpaku.
Yoongi tak hentinya mengedipkan kedua mata iya, memikirkan semua yang di ucapkan oleh Min Ji barusan. Membuat pria itu tiba-tiba Tersenyum manis.
"Konyol! Benar-benar koyol!" ucap iya sembari menggelengkan kepalanya.
Yoongi bangkit, dia berjalan ke arah pintu. Ketika langkahnya sampai di ambang pintu dia terdiam.
"Bikin dede yah? Rindu juga haha ..." tertawa dan menutup pintu kamarnya.
Cie mau bikin dede :v
.
.
.
.
.
.
.
.Tbc.
Boleh gak? Kalau FF ini melangkah ke jenjang yang lebih serius'-'
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Husband MYG (END)
HumorBadhusband Book 1 Cinta memang sulit untuk di pahami, ketika kamu mengejar dan menjalani dengan orang lain, yang tidak di harapkan malah datang dan masuk dalam kehidupan mu. Kasar, cuek, dingin, pemarah dan tempramen mu akan luluh oleh. Kelembutan...