37. Warning NC 20+

3.2K 146 18
                                    

Siapa yang udah nunggu bulgos nya nih hemm🌚

◽◽ Happy Reading ◽◽

Menatap dalam pandangan sendu. Tangan Yoongi bergerak, mengusap pipi Min Ji. Menghapus air mata yang sempat menetas di sudut pipi gadis ini.

"Jangan menangis di hadapanku!" ucap dia. Melepaskan tisu yang menyumbat hidung Min Ji.

Yoongi bangkit, dia menarik tangan Min Ji. Membawa gadis itu keluar dari cafe, untuk pulang.

.
.
.
.
.
.

Yoongi dan Min Ji masuk kedalam kamar dan mengunci pintunya. Sedari tadi Min Ji, hanya bisa terdiam dengan tatapan polosnya. Merasa aneh pada Yoongi sedari tadi.

Min Ji, melihat jelas wajah Yoongi yang semakin mendekati dirinya, tubuhnya. Tanganya yang seketika menarik pinggang gadis itu agar lebih dekat.

Tatapan yang sulit untuk di artikan. Deru napas yang terasa tidak beraturan, Min Ji bisa merasakanya. Bibir tipis Yoongi yang nyaris menyentuh bibir mungil, sadar akan hal itu. Min Ji membalikan wajahnya ke arah kiri, hingga bibir Yoongi hanya menyentuh pipi dia.

Yoongi tersenyum, dia menuntun tubuh Min Ji kerah ranjang, mendudukkan gadis itu. Sedari tadi Min Ji hanya terdiam dengan tatapan polosnya pada Yoongi. Tidak mengerti dengan apa yang ingin Yoongi lakukan padanya.

"Yoongi ...." Min Ji menahan dada Yoongi. Ketika dia merasakan bibir Yoongi yang bermain di sudut pipinya. Memberikan sensasi yang mampu membuat Min Ji terasa menegang.

"Kamu mau kan? Aku akan memberikan apa yang kamu inginkan Min Ji," bisiknya sensual, yang tak henti memainkan bibir itu. Min Ji hanya terdiam berusaha menolak setiap sensasi yang Yoongi berikan padanya.

"A ... aku tidak ingin Yoongi, jika kamu melakukan ini hanya karena rasa kasihanmu padaku!"

Yoongi berhenti, dia melirik ke arah Min Ji dan tersenyum, tanganya merapihkan anak rambut yang menghalangi wajah Min Ji.

"Kasihan? Aku tidak pernah meraskan hal itu. Aku ingin, bagaimana ini bisa di bilang rasa kasihan! Diam saja Min Ji dan rasakan apa aku melakukan ini dengar rasa ingin atau rasa kasihan padamu."

Min Ji terdiam dengan ucapan Yoongi. Bingung juga dengan apa yang iya katakan. Mungkin Yoongi hanya mencoba mejelaskan bahwa dia ingin apa yang Min Ji inginkan. Bukan semata menghargai perasaan gadis ini. Yang pada kenyataanya bukan itu yang Yoongi pikirkan. Sadar dia teralalu menyakiti hati gadis polos ini, tapi dia selalu ingin melakukan hal itu.

Yoongi merebahkan dengan sangat hati-hati tubuh Min Ji. Tangan kanannya memegang payudara gadis ini. Spontan apa yang di lakukan oleh Yoongi membuat Min Ji melototi dirinya.

"Jangan protes!"

Min Ji langsung terdiam, Yoongi mulai melumat lembut bibir mungil gadis itu, memulai permainannya, tangannya tak henti menjamah seluruh tubuh Min Ji, membuat gadis itu serasa tidak bisa menikmati nya, merasa tegang ketika tangan Yoongi menyentuh bagian-bagian sensitif miliknya. Bibir itu mulai beralih pada leher Min Ji, membuat dirinya menutup kedua matanya iya. sensasi ini. Kecupan kecil ini, deru napas terasa tidak berturan.

"Ahh, mmphh ...." berusaha menahan desahan dengan menggigit bibir bawahnya.

Dia terasa begitu nakal. Membuka semua pakaian Min Ji, membuat gadis itu saat ini full naked.

"Min Ji ...." bisiknya, Min Ji membuka kedua matanya, menatap sesaat Yoongi lalu menutup kedua matanya kembali. "Siap!" ucap nya kembali. Min Ji menganggukkan kepalanya.

Yoongi mulai merubah posisinya. Mencari tempat nyaman untuk memulai permainan iya.

.
.
.
.
.
.

"Ahh ... Emphh ... Eughh ...."

Desah itu keluar begitu saja, merasakan benda tumpul milik Yoongi kembali masuk dalam vaginanya, Min Ji tak henti memeluk Yoongi, tak ingin dia bangkit, menahan tubuh nya yang bergetar karena Yoongi terus menghentak penisnya maju mudur di dalam vagina Min Ji.

Sadar ketika Yoongi bangkit. Min Ji langsung menutup matanya, tak ingin melihat wajah Yoongi. Entah mengapa dia merasa malu untuk melihat wajah Yoongi. Sampai.

Plak

Min Ji, menampar pipi Yoongi, menghadirkan tatapan savage pria itu.

"Waeyo?"

"Wajahmu menyebalkan sekali di saat seperti ini Yoongi. Benar-benar menyebalkan!"

Yoongi hanya terkekeh. Tampa menghiraukan apa yang di ucapkan oleh Min Ji, dirinya sibuk mengerakan pinggul dia, merasakan kenikmatan ini.

Min Ji, menepuk dada Yoongi, ketika dia merasa gerakan Yoongi yang tidak beraturan.

"Yoongi, ahh ... Pelan ...."

Dia sama sekali tidak menyahut. Malah semakin tidak terkendali.

"Ahh ... Arrghh ... Ahh ...."

Min Ji tidak bisa menahannya. Ketika dia merasa Yoongi yang semakin membabi buta tapi dia tidak mau mengakhirinya juga.

"Yak Min Yoongi! Aku merasa sangat muak melihat wajah sange mu itu, ahh ... Emmphh ... menyebalkan sekali!" rengek Min Ji. Yoongi menutup kedua mata Min Ji dengan telapak tanganya.

"Kalau begitu tutup matamu!" kesalnya.

Min Ji melepaskan tangan Yoongi yang menutup matanya. Dia memejakan matanya. Menurut dengan apa uang yang katakan padanya.

Terasa bibir Yoongi, mulai melumat kembali bibir mungilnya. Dengan segera Min Ji membalas itu. Karena saat ini Yoongi terasa semakin membabi buta.

"Ahh ... Eughh ... Mmpphh ...."

"Ahh ... Mmphh ... Ahh ..."

Yoongi terus mempercepatnya, hingga Min Ji tak bisa diam merasa sakit dan kenikmatan ini. Semakin cepat, terasa di ujung kenikmatan.

Crot.

"Eugh."

Cairan itu keluar, memenuhi rahim Min Ji, dia tidak berpikir untuk mengeluarkan benihnya, berusaha menanam itu, berpikir mungkin suatu saat akan tumbuh dan membawa keberungan untunya.
Yoongi tediam, di dekapan Min Ji, sambil berusaha mengatur napasnya yang ngos-ngosan. Min Ji tidak kalah akan hal itu. Dia merasa dadanya begitu sangat sesak.

Yoongi bangkit dari dekapan Min Ji, menyelimuti tubuh gadis ini.

"Tidur," suruhnya, Min Ji mengangukan kepalanya. Merubah posisinya meringkuk.

Yoongi merangkak duduk dan bersandar pada ranjang kasurnya. Mengatur napas yang masih belum stabil.

"Uhuk." Yoongi, meraih rokok yang ada di meja samping ranjang iya. Mengambil satu batang, menyalakan korek lalu menghisapnya.

Dengan pikiran yang benar-benar berat. Menikmati rokoknya dengan pandangan yang sesakali terarah pada Min Ji, napas Min Ji masih terlihat berat, tapi mungkin dia sudah tertidur.

Yoongi, mengacak tambutnya sesaat. Membuang napasnya, mencoba tenang dan relax. Entah dia merasa sedikit muak melakukan ini bersama dengan Min Ji, tapi dia ingin!

Bodoh dan munafiknya hati dia ini. Yoongi merasakan hal itu, sadar akan hal yang iya lakuian. Mengapa harus menyesal? Dia istrimu bukan jalang mu!

'Egois! Kenapa bisa seperti ini! Tak ingin tapi menikmati. Tidak mencintai tapi tak ingin dia pergi, memilih, aku tidak bisa melakukan itu. Harus butuh berapa lama sih, agar aku bisa menaruh hati pada Min Ji? Menagapa semua terasa sulit!'

.
.
.
.
.
.

Tbc
Aduh agu agak gimana yah:')

Bad Husband MYG (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang