Hari ini benar-benar hari yang membuat Kayla bahagia. Theo benar-benar tahu cara membuat kekasihnya merasa istimewa. Dia menyewa sebuah taman di pedesaan yang asri dan menghiasnya dengan sangat romantis. Theo juga menyiapkan makanan favorit Kayla, iga bakar.
"Theo, makasih."
"Untuk apa?"
"Semuanya. Gak sia-sia kamu bangunin aku pagi-pagi, hehe," ucap Kayla diikuti tawa manisnya.
"Kamu tuh cewek, harus biasa bangun pagi. Gimana mau jadi istri aku nanti," oceh Theo.
"Ya udah, cari yang lain sana!"
"Gak! Aku maunya tetap sama kamu."
"Kalau aku jadi istri kamu, jangan larang-larang aku. Aku itu K-Poper, apa-apa pasti suka yang berbau K-Pop. Nanti walaupun udah menikah, aku tetap mau support oppa-oppa."
Theo menatapnya kesal, "Dih bisa gitu?!"
"Ya bisa lah. Aku kan sayang oppa-oppa," ungkap Kayla sambil membuat wajah seimut mungkin.
Theo mencubit pipi Kayla dengan gemas. "Kay, lucu banget sih."
Kayla mengusap-usap pipinya yang sudah memerah karena cubitan Theo yang lumayan sakit.
"Kalau kamu jadi istri aku, aku gak akan biarin kamu keluar rumah. Aku kurung kamu," kata Theo, membuat Kayla tertawa lepas.
"Biar apa coba? Hahaha."
"Biar kamu gak direbut cowok lain."
Dasar posesif!
Tapi kalimat itu tidak akan Kayla lontarkan, karena tahu itu bisa membuat Theo ngambek berhari-hari.
"Iya deh iya."
Setelah selesai makan bersama, mereka jalan-jalan di sekitar kebun teh. Kayla sangat suka suasana ini, sejuk dan asri. Walau jujur ke mall lebih asyik sebenarnya. Maklum, naluri cewek.
"Indah ya, Theo." puji Kayla terhadap ciptaan Tuhan yang indah ini.
"Iya, indah." Theo tidak sedang memuji pemandangan seperti yang Kayla lakukan, dia sedang memuji betapa indahnya wajah cantik milik Kayla.
Hening, hanya ada hembusan angin. Theo menggenggam jemari Kayla, seolah-olah ia tidak ingin kehilangannya.
"Kay..." panggil Theo lembut.
"Kenapa?" jawab Kayla sembari menatap mata Theo.
"Jangan tinggalin aku," Theo memeluk erat Kayla.
Kayla juga balas memeluk Theo dengan erat.
"Aku sayang kamu," ungkap Theo.
"Aku juga."
Theo melepas pelukannya dan menatap bingung ke arah Kayla. "Juga apa?" tanya Theo.
"Aku juga sayang aku. 'Cause, I love myself, hehe."
"Ck! Ngeselin." Theo mengacak-acak rambut Kayla dengan gemas.
"Theo." panggil seseorang.
Kayla dan Theo berbalik dan menatap ke arah orang yang baru saja memanggil Theo. Jujur, Kayla sempat tercengang saat melihat orang tersebut. Cantik dan juga memiliki tubuh yang proporsional. Dia mendekat dan berjabat tangan dengan Theo.
"Apa kabar?" yang menanyakan kabar terlebih dahulu bukan dia, melainkan Theo.
"Baik, lo apa kabar?"
"Baik kok."
Ia menatap Kayla dan tersenyum manis ke arahnya.
"Kayla kan?" tanyanya.
Bagaimana dia bisa tahu?
"Kenalin, aku Nida Elysian Amorist. Singkatnya Nida. Mantannya Theo, eh ralat, temannya Theo. Aku tahu kamu karena waktu itu Theo pernah cerita ke aku tentang kamu. Salken ya dek."
"Iya kak, salam kenal juga," ucap Kayla dengan sedikit membungkuk.
"Cakep juga pilihan lo, Theo," puji Nida saat mengakui bahwa Kayla terlihat sangat cantik dan imut.
"Gw gitu," sombong Theo.
Kayla mau bertanya tapi ragu. Jika tidak bertanya, maka akan kepikiran nantinya.
"Maaf kak. Jadi kakak bener mantan pacarnya Theo?" tanya Kayla penasaran.
"Mantan tunangannya malah." Jawab Nida diakhiri senyum manisnya.
Kayla terkejut, dia langsung menatap Theo. Theo tidak pernah bercerita bahwa ia pernah bertunangan. Theo yang ditatap memilih membuang muka, bingung ingin menjawab atau menceritakannya seperti apa.
Bersambung,
Limerence.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIMERENCE (revisi)
Fanfiction"Terimakasih teruntuk perjalanan kisah cinta yang diluar akal." Ansen Theo Edison (Kim Taehyung), laki-laki berparas tampan yang mempunyai harta melimpah. Semua keinginannya harus terpenuhi, apa pun caranya, ia harus dapatkan. Termasuk cinta dari du...