BONCHAP

321 31 12
                                    

Theo tengah tersenyum manis saat melihat sang istri sudah tertidur dengan Nara yang berada dipeluknya. Theo beranjak dan ikut tidur di sampingnya, menatap wajahnya dan juga wajah sang anak.

Kayla Edison, istri dari Ansen Theo Edison yang selalu sabar menghadapi segala cobaan. Theo lagi-lagi tersenyum ketika semua kenangan yang sudah ia lewati dengan Kayla dan juga Nara. Tapi setelah ini bukan hanya ada kenangan yang diisi oleh mereka bertiga. Kayla, wanita berusia 24 tahun itu tengah mengandung anak pertamanya dengan Theo dan usia kehamilannya kini sudah menginjak sembilan bulan.

Tinggal menghitung hari, little Theo akan lahir ke dunia ini. Saat USG dua bulan lalu, diperkirakan anak mereka laki-laki. Tapi selama sembilan bulan terakhir ini tidak mudah untuk dilewati oleh pasangan itu. Pasalnya Kayla yang tengah hamil mudah tersentuh hatinya, tidak ada bentakan saja dia bisa menangis. Theo juga harus sabar setiap kali sang istri mengidam hal dan makanan yang aneh-aneh. Tapi yang paling ia kesalkan saat Kayla meminta Jeffry untuk mengusap perutnya. Saat itu Theo berniat kesal dan mengacuhkan Kayla, tapi saat melihat wanitanya muntah karena efek dari kehamilan, Theo langsung luluh dan tidak jadi melaksanakan acara kesalnya.

"Mas?"

Theo kembali membuka matanya ketika mendengar panggilan dari sang istri. "Iya? Loh, kamu kok kebangun?"

"Capek."

Theo mengerti maksud dari Kayla, ia segera menggendong dan memindahkan Nara ke kamarnya. Setelahnya, ia kembali tidur di samping Kayla.

"Mas." panggilnya lagi.

"Kenapa hmm? Haus?"

Kayla menggeleng. "Mau cium."

Theo mengerutkan dahinya. "Cium?"

"Iya! Cepetan cium aku!"

Cup.

Theo mengecup sekilas dahi Kayla, dan kembali akan menutup matanya.

"Mas ih!"

"Apa lagi, sayang?"

"Bukan cium di situ!"

"Terus di mana?"

Kayla menunjuk bibirnya malu-malu. Theo terkekeh pelan, istrinya ini selalu berhasil membuat dirinya gemas.

"Nanti mas khilaf ah, kamu kan lagi melendung gede."

"Ih, ya udah! Aku mau minta sama Jeffry aja."

Saat Kayla akan beranjak dari kasur, Theo mencegahnya. Ia menarik pelan dagu sang istri, dan mulai memajukan wajahnya.

Cup.

Theo melumatnya dengan perlahan, sampai Kayla membalasnya. Kayla mengalungkan kedua lengannya di leher sang suami, dan mencoba mengimbangi permainan Theo.

Theo melepas lumatannya hingga membuat Kayla mendadak kesal. "Kok udahan?"

"Kamu jahat banget sama mas, Kay."

"Kok jahat?"

"Kalo kelamaan nanti khilaf."

"Masnya aja yang gak bisa tahanan jadi orang"

"Kamunya sih." balas Theo.

"Kenapa aku?"

"Makin sexy." bisiknya.

Kayla tersipu malu, lalu dengan kerasnya ia mencubit lengan Theo hingga suaminya itu meringis.

"Bumil gak boleh galak-galak."

"Emang kenapa kalo aku galak?!"

"Nanti anaknya jadi galak juga."

"Theo, ini anak kamu juga loh."

LIMERENCE (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang