Hari ini Kayla kembali menjalani rutinitas sekolah, dijemput oleh Theo seperti biasa. Sejujurnya, Kayla merasa sedikit malas karena harus berangkat bersama kekasihnya itu. Theo selalu menjemputnya pukul setengah enam pagi, terlalu pagi menurut Kayla. Namun, tidak ada pilihan lain, Theo sudah berada di rumahnya. Kayla terpaksa mandi dan segera bersiap untuk pergi.
"Kayla, Theo. Sini makan dulu!" ajak mamanya Kayla.
Mereka sarapan bersama dalam keheningan, hanya suara sendok dan piring yang terdengar. Setelah selesai makan, mereka segera berangkat menggunakan si item.
Mereka sampai di sekolah jam tujuh kurang. Saat sedang berjalan di koridor, mereka dikejutkan oleh kedatangan seorang wanita yang tidak Kayla sukai, Nida, mantan pacarnya Theo sekaligus mantan tunangan.
"Lah, lo sekolah di sini?" tanya Theo heran.
"Iya nih, kebetulan papa gw dipindahin tugas di sini, makanya gw juga dipindahin sekolahnya ke sini. Gak taunya satu sekolahan sama lo." jawab Nida dengan senyuman hangatnya.
"Lo dapet kelas berapa?" tanya Theo lagi.
"Kelas XI Inggris."
FYI, sekolah mereka menamai setiap kelas bukan dengan huruf a, b, atau c, tapi dengan nama-nama negara.
Kebetulan Theo dan Nida masuk di kelas XI Inggris, sedangkan Kayla masih di kelas X Jepang.
"Wah, sekelas kita?" tanya Theo yang masih tidak menyangka akan sekelas dengan mantan tunangannya.
"Serius? Haha asal lo jangan flashback aja sama gw," kata Nida percaya diri.
"Hahaha, kagak, kan gw udah ada Kayla." Theo segera merangkul Kayla yang dari tadi hanya diam dan menyimak percakapan mereka.
Nida tersenyum kikuk, "Sorry ya Kay."
"Untuk apa?"
"Buat ucapan gw yang kemarin. Gw emang mantan tunangannya Theo, tapi ya kan itu udah lalu, sekarang Theo kan sama lo."
Kayla awalnya biasa saja, hanya saja setiap kali dia melihat tatapan mata Theo yang menatap mantannya ini, seperti masih ada rasa.
"Gapapa kok kak, kemarin juga Theo udah jelasin semuanya."
Jadi, kemarin...
Karena Kayla penasaran kenapa Theo dan Nida pernah tunangan, iapun angkat bicara.
"Theo, jelasin!"
"Jelasin apa sayang?" tanya Theo bingung.
"Itu loh, kak Nida. Mantan tunangan kamu?"
Theo sedikit berpikir lalu tertawa. "Haha jadi kamu cemburu nih? Aku jelasin ya, dulu emang aku sama dia udah tunangan Kay, biasalah para ortu jodoh-jodohin anaknya padahal masih di bawah umur. Kan kamu tau Nida yang mutusin aku, aku juga gak tau alasannya. Awalnya aku stres bener-bener kesel dan gak bisa nerima semua itu. Tapi kamu dateng di saat yang tepat, kamu bisa bikin aku bangkit. Dan asal kamu tau, aku sayang banget sama kamu."
Melihat Theo yang cerita sambil ketawa seperti saat ini membuat hati Kayla semakin tidak karuan.
Udah mana Theo makin lama makin ganteng :)
"Aku juga sayang diri aku hehehe," ledek Kayla.
Tak.
Kayla dijitak sama Theo.
"Aw! Sakit tau."
Theo refleks segera mengusap kepala Kayla dan memeluknya. "Maaf ya, aku gemes abisnya."
Tapi sekali lagi, Kayla masih belum sepenuhnya percaya dengan ucapan sang kekasih. Ada sesuatu yang sepertinya masih harus ia ketahui.
Bersambung,
Limerence.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIMERENCE (revisi)
Fanfiction"Terimakasih teruntuk perjalanan kisah cinta yang diluar akal." Ansen Theo Edison (Kim Taehyung), laki-laki berparas tampan yang mempunyai harta melimpah. Semua keinginannya harus terpenuhi, apa pun caranya, ia harus dapatkan. Termasuk cinta dari du...