Kayla sedang duduk termenung di bangku yang disediakan di taman ini. Iya, Kayla masih berada di kediaman mantannya itu. Setelah diperiksa oleh dokter, ternyata Kayla hanya kelelahan, dan dokter juga bilang jika Kayla tidak boleh dibuat terkejut apalagi sampai emosi. Theo akhirnya memaksa Kayla untuk menetap di rumahnya dahulu. Awalnya Kayla menolaknya mentah-mentah, namun Nida berkata bahwa ia akan menemani Kayla di sini. Dari tadi pagi Kayla selalu menghindari Nara, dia tidak tahu mengapa sih Nara-Nara itu selalu cemberut setiap menatapnya.
Untung Nara masihkecil, coba kalo udah gede?
Uhhh.
"Hei, kok belum masuk Kay? Udah malem loh." Nida berjalan mendekat dan duduk di samping Kayla.
"Lagi nyari angin kak."
"Keseringan nyari angin ntar masuk angin aja, kan jadi sakit lonya."
"Hehe, bentaran doang kok."
"Btw gimana, masih sakit gak?"
Kayla menggeleng. "Udah gak kok kak, makasih ya."
"Buat?"
"Ya karena lo masih peduli sama gw."
"Kay, gw udah pernah bilang kan kalo gw itu udah anggep lo kaya adek gw sendiri? Nah selow aja si."
"Aduh gw jadi terharu."
"Gak usah lebay deh lo."
"Btw Jack apakabar kak? Terus nyokap bokap lo?"
"Jack ngambil study di Itali, au kesambet apa tuh bocah tiba-tiba pengen kuliah di sana. Kalo ortu ya lagi sibuk sama perusahaan. Ortu lu sendiri, Kay?"
"Mamah udah di Indonesia kok, lagi di rumah nenek si. Kalo papah masih di Singapura, sekarang kondisi kesehatan papah terus menurun kak."
Nida mengusap bahu Kayla. "Yang sabar ya Kay, gw selalu doain yang terbaik."
"Iya kak makasih. Kak, ada yang mau gw tanyain."
"Tentang?"
"Bunga."
"Kalo lo nanya kenapa Bunga bisa hamil anak si Theo gw gak tau jawaban pastinya."
"Tapi kok bisa ya kak? Maksud gw gini loh, dulu Bunga itu gak deket sama Theo. Jadi gw bingung aja tiba-tiba dia bisa hamil, mana anaknya judes pula."
"Hehe sama Kay, gw juga bingung kenapa bisa."
"Terus Nara kenapa mau sama lo kak? Kayak gak mau lepas."
"Waktu Nara lahir, Bunga kehilangan banyak darah dan mengharuskan dia dirawat sampai berbulan-bulan lamanya. Nyokapnya Theo minta tolong ke gw buat ngurus Nara, dan gw setuju, gw bawa Nara ke rumah dan jaga dia sebaik yang gw bisa. Pas udah gede, Nara juga sering dititipin ke gw, soalnya Theo ada pertemuan di luar kota, dan Bunga sering gak ada kabar. Jadilah Nara deket sama gw."
"Tapi kenapa dia kayak gak suka gitu ya kak sama gw?"
"Nara itu kan masih kecil Kay, jadi wajar kalo dia belum terbiasa dengan orang baru."
"Terus Bunganya ke mana? Kenapa udah jam segini dia belum pulang?"
"Pulang ke mana maksud lo?"
"Ke sini lah, Bunga kan istrinya Theo."
Nida tertawa, benar-benar tak habis pikir dengan Kayla.
"Kok malah ketawa si kak?"
"Kay, Bunga sama Theo itu gak pernah nikah."
"Loh, kok bisa?" ucap Kayla tidak percaya.
"Bunganya si selalu nuntut Theo supaya bisa nikahin dia, tapi Theonya gak pernah mau."
KAMU SEDANG MEMBACA
LIMERENCE (revisi)
Fanfiction"Terimakasih teruntuk perjalanan kisah cinta yang diluar akal." Ansen Theo Edison (Kim Taehyung), laki-laki berparas tampan yang mempunyai harta melimpah. Semua keinginannya harus terpenuhi, apa pun caranya, ia harus dapatkan. Termasuk cinta dari du...