"Dok, biar saya mendonorkan darah saya untuk Theo."
"Tapi kondisi anda sangat lemah. Jika anda tetap bersikeras untuk mendonor, maka imunitas tubuh anda akan menurun drastis. Dan yang paling parah, anda bisa kehilangan nyawa anda."
"Tidak apa. Sejauh ini saya sudah banyak menciptakan drama untuk Theo dan juga Kayla, saya mau menebus semua dosa-dosa saya."
"Nyonya Bunga, ingat akan putri anda Nara."
Bunga tersenyum manis. "Saya tau, sekarang Nara bisa menerima Kayla sebagai mamanya kok."
"Tapi--"
"Dok, jikapun saya bertahan hidup itu tidak akan kembali seperti dulu. Bahkan sebagian syaraf saya mati, dan mengakibatkan beberapa fungsi otot dan organ saya mati. Jika seperti itu, maka lebih baik saya memilih untuk pergi. Selain saya bisa menolong Theo, saya juga bisa cepat bertemu orangtua saya."
"Tapi saya tidak janji jika semua ini akan berhasil seratus persen."
"Tidak apa dok, kerjakanlah dahulu, pasti Tuhan akan selalu kasih jalan."
Sang dokter mengangguk-angguk.
"Dan dok, tolong kasih surat ini untuk Theo, Kayla, dan juga Nara."
"Baik."
"Bisa kita mulai, dok?"
"Bisa. Saya akan susun persiapannya sekarang juga."
l i m e r e n c e
"Jadi, Bunga yang sudah mendonorkan darahnya untuk saya?"
"Iya, Tuan."
"Lalu kenapa kalian tidak berusaha lebih keras lagi untuk membantunya bertahan hidup?"
"Maaf tuan, tapi sistem imun Bunga mendadak semakin melemah semenjak mendonorkan darahnya untuk tuan. Dan maaf, ini nyonya Bunga menitipkan beberapa surat." dokter yang sebelumnya sudah menitipkan kepada sang suster agar surat tersebut dapat langsung diberikan.
Theo perlahan mulai membaca surat dari Bunga untuknya.
Hi Theo!
Sebelumnya saya minta maaf jika saya menjebak kamu selama ini.
Maaf, saya sungguh terpaksa.
Saya tau kesalahan saya tidak dapat dimaafkan bahkan tidak dapat diperbaiki, tapi saya mohon untuk tidak membenci saya.
Theo, saya tau ini sulit untuk kamu.
Tolong, jaga Nara dengan baik.
Saya gak pernah tau umur saya sampai kapan, saya gak tau kapan saya akan pergi dari dunia ini, dan bahkan saya gak tau apa kamu akan peduli dengan itu semua atau tidak.
Tapi sekali lagi, saya minta maaf.
Tolong sampaikan maaf saya kepada kedua orangtua kamu.
Nyonya Edison dan tuan Edison, saya minta maaf.
Tolong, jaga Nara.
Tertanda,
Bunga.Semua yang mendengar itu mematung, termasuk Nara yang masih ada di dekapan Theo. Kayla juga perlahan mulai membacakan surat dari Bunga untuknya.
Hi Kayla!
Hi sahabat!
Haha, bahkan cewek semurahan dan sebrengsek gw gak akan pantes disebut sahabat ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
LIMERENCE (revisi)
Fanfiction"Terimakasih teruntuk perjalanan kisah cinta yang diluar akal." Ansen Theo Edison (Kim Taehyung), laki-laki berparas tampan yang mempunyai harta melimpah. Semua keinginannya harus terpenuhi, apa pun caranya, ia harus dapatkan. Termasuk cinta dari du...