23

903 54 6
                                    

Theo akan membenci es-esan pinggir jalan, karena mendadak ia jadi batuk-batuk dan sekarang suhu badannya meningkat, beberapa kali ia juga bersin-bersin.

Apakah ini flu disertai demam?

"Duh benci bat gw. Mana bokap nyokap lagi ke luar kota, bibi lagi pulkam." Theo kesal karena mencari kotak obat yang tidak ketemu sedari tadi.

"Woy kotak obat di mana si?!"

Theo sudah keliling rumah, tapi entah kemana keberadaan kotak itu.

LINE!

Theo.theo
Kay, aku sakit
Bisa kesini gak?
Aku cari kotak obat gak nemu-nemu
P
P
P
Kay
(09.30)

Theo menunggu balasan dari Kayla, namun tak kunjung dibalas.

"Duh gw harus gimana? Tidur aja kali ya? Ntar gw gak bisa bangun lagi gimana?"

l i m e r e n c e

Kayla tengah asik melihat-lihat boneka di sekelilingnya. Ini hari minggu, dan mendadak Jeffry mengajaknya jalan-jalan. Jadi Kayla menerima ajakannya, walau sekarang dia tengah sibuk sendiri, sedangkan Jeffry hanya bisa mengikuti Kayla dari belakang. Sedari tadi Kayla sudah berkeliling namun tidak menemukan boneka yang ia inginkan.

"Kay, udah belum?" akhirnya Jeffry buka suara.

Kayla masih asik memilih-milih. "Bentar napa sih."

"Ck, udah itu boneka beruang aja. Lucu, lagi juga rata-rata setau gw cewek demen boneka beruang." usul Jeffry.

"Udah biasa itu mah! Gw mau beda dari yang lain. Eh bentar--" atensi Kayla beralih pada salah satu boneka.

"Kay jangan bilang--"

"Iya." Kayla mengambil boneka tersebut dan memperlihatkannya kepada Jeffry. "boneka babi."

Awalnya hening, dan tidak lama mereka tertawa bersama.

"Duhh, lu mah ada-ada aja."

"Babi juga kan lucu Jae. Liat nih! Pink-pink gitu, pipinya juga gembul. Uhhh gemes." Kayla yang merasa gemas mulai mencubiti boneka tersebut.

Jeffry tersenyum manis, lalu ia mengusap pelan kepala Kayla. "Bisa gini ya. Manis sama lucu dalam satu waktu."

Sehabis membeli boneka babi tersebut, Kayla sama Jeffry lanjut keliling mall. Namun Kayla masih asik memperhatikan boneka babi yang sudah ia beli tadi.

"Kay udah sih." Tegur Jeffry.

Kayla tidak memperdulikan ucapan Jeffry barusan, ia terus menerus berjalan sampai tidak memperhatikan arah langkah kakinya.

Dan..

Brukkk.

"Kay! Ya ampun."

Kayla terjatuh, sepertinya kesandung saking fokus sama bonekanya itu. Jeffry dengan cepat langsung membantu Kayla untuk berdiri.

"Gw bilang juga apa Kay, jatoh kan jadinya!" bentak Jeffry.

"Ih kok gw malah dibentak!" kesal Kayla.

"Iya iya maaf deh. Udah taro dulu bonekanya, ntar dia bisa ngomong aja, kan jadi gak lucu lagi Kay."

Kayla akhirnya memasukan bonekanya itu kedalam plastik belanjaannya.

"Udah ayo lanjut jalan!"

Langkah Kayla terhenti saat ia menyadari Jeffry tidak ada di sampingnya, ia memutar balik badannya dan Jeffry masih setia diam di tempat.

"Jae ayo ih!"

Jeffry jalan perlahan, dan ia menggenggam jemari Kayla. "Kalo jalan lebih aman pegangan Kay, ntar lu ilang lagi" ucap Jeffry asal.

"Ye ngaco! Emang gw bocah."

"Emang lo bocah! Udah ayo, kita lanjut jalan."

"Ntar lo baper lagi sama gw." ledek Kayla sambil melihat jemarinya yang digenggam oleh Jeffry.

Jeffry hanya menatap lurus ke depan, lalu ia mengukirkan senyumnya. "Lo kali yang baper, kalo gw si udah lama bapernya."

"Eh?"

Bersambung,
Limerence.

LIMERENCE (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang