Jam sudah menunjukan pukul setengah 3 pagi. Namun candy belum juga tidur. Ia duduk di kursi menatap kamar kyuhyun. Ia sudah berada di sana sejak urusannya selesai dan belum ada niatan untuk masuk ke dalam meskipun Ia sangat ingin mengetahui keadaan kyuhyun. Wajah candy nampak kaku menatap ruang rawat kyuhyun. Ada perasaan gelisah, resah, cemas, takut dan juga sedih. Jika kyuhyun tak bisa mengerti perasaanya tak bisakah kyuhyun menjaga diri sendiri saja?. Dulu kyuhyun menjanjikan dirinya bahwa jika Ia bersama kyuhyun Ia tak perlu mencemaskan apapun. Tapi saat ini kyuhyun justru yang membuatnya paling cemas.
Candy menghela napasnya lalu meninggalkan tempat itu. Ia harus istirahat karna masih banyak hal yang harus Ia selesaikan.
....
....Seperti biasanya, seberapa banyak pun kyuhyun mencoba terlelap lama tetap saja tak bisa. Ia selalu terbangun saat sosok candy akan meninggalkannya dan Ia tak bisa menghentikannya. Berlaku pada saat ini. Ia terperanjat dari tidur lelapnya.
Kyuhyun bangun dan duduk di kasur. Ia menyentuh kepalanya yang terasa sakit. Saat bangun tidur pun yang Ia pikirkan pertama kali adalah candy.
"Sadarlah kyu.. Kau harus benar-benar melupakannya..harus." ucap Kyuhyun.
Kyuhyun menoleh pada Nara yang tertidur di kursi dengan duduk. Ia tau sudah banyak sekali Ia merepotkan Nara. Di saat semua orang meninggalkanya wanita itu tetap berada di sisinya. Kyuhyun mengingat bagaimana saat itu pertama kalinya Ia menangis di pundak Nara saat candy meminta Nara mengantarkan Ia pulang, lalu saat Ia marah dan menurunkan Nara di jalan Nara hanya terus mengkhawatirkannya. Entah berapa sering Nara ada saat Ia menangis dan terluka. Kyuhyun melihat bekas luka di tangannya. Saat itupun Nara ada untuknya dan juga saat ini.
Jika Nara tak datang jika Nara mengabaikannya Ia sungguh tak tau apa yang terjadi. Wanita itu, mengapa dia melakukan itu padanya? Apakah ini sebagian dari rencanya wanita itu? Membuatnya luluh? Haruskah Ia mencoba?
Kyuhyun turun dari kasurnya. Ia mengambil selimut yang Ia pakai. Dengan hati-hati kyuhyun mencoba untuk menidurkan Nara lalu setelah itu menyelimuti Nara. Kyuhyun belum beranjak Ia masih duduk di pinggir meja mengamati wajah Nara.
"Apa aku harus dengan mu agar aku bisa melupakan candy? Lalu setelah itu kau akan pergi lagi dan akan ada wanita lain lagi agar aku melupakan mu? Apa akan selalu begitu? Aku harus bagaimana Nara...?"
"Tolong katakan padaku, aku harus bagaimana?" tanya Kyuhyun lagi. Logikanya menolak untuk percaya pada Nara tapi Ia merasa tak memiliki orang lain lagi untuk Ia percaya.
...
...Kanan- kiri, kanan -kiri entah berapa kali yesung merubah posisi tidurnya tapi Ia tak bisa tidur. Ia terus teringat pada Nara. Bukankah Ia keterlaluan? Ataukah Nara yang keterlaluan? Ia hanya ingin yang terbaik untuk Nara tapi mungkin apa yang Ia pikir baik belum tentu baik untuk Nara. Bukankah Ia sudah sangat egois? Beginikah rasanya punya seorang kekasih? Ia pikir Ia tak akan pernah bertengkar lucunya Ia justru bertengkar di hari ke empat mereka hanya karna masalah yang sebenarnya tak perlu di permasalahkan. Masalah yang bisa mereka katakan baik-baik. Yesung merasa konyol harus berdebat dengan Nara hanya karna masalah seperti ini.
Ia pun bangun dari tidurnya dan mengambil ponselnya. Sudah jam 5 pagi. Semula yesung akan menelfon Nara namun tak jadi, Ia memilih untuk menemui Nara saja. Yesung pun bergegas turun dari kasurnya untuk bersiap-siap.
...
...Sebelum ke rumah sakit yesung mampir dulu ke penjual roti telur kesukaan Nara Ia membeli beberapa lalu barulah ke rumah sakit.
Ia sengaja tak menelfon Nara untuk memberi kejutan pada Nara dan tentu saja untuk meminta maaf pada Nara secara langsung. Ia seharusnya bisa jauh-jauh lebih dewasa dari Nara. Ya, ini sepenuhnya kesalahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Piece of cake
FanfictionKatanya sepotong kenangan paling memilukan pun akan terasa manis, jika kenangan itu di bagi bersama orang-orang terkasih. Lalu bagaimana jika kenangan itu adalah tentang orang-orang itu sendiri? Bagaimana jika hati terlalu takut untuk mengasihi lagi...