62 💙

441 55 29
                                    

Kyuhyun mengembung-ngembungkan pipinya. Ia melihat jam dinding di kamar rawatnya berkali-kali. Sudah sampai sesiang ini tak ada juga yang menjenguknya. Mereka semua masih marahkan padanya?

"Kyuhyun ssi, sudah waktunya makan siang" ucap Nara yang mendekat dengan membawa nampan bersi makanan.

Kyuhyun tak membuat penolakan, Ia membantu memasang meja makan di kasurnya hingga Nara bisa dengan mudah meletakannya di sana.

"Kau sudah makan siang?" tanya Kyuhyun

Nara menggeleng. "Setelah ini aku akan makan siang"

"Aku akan makan sendiri. Kau turunlah untuk makan. Atau pesanlah makanan" ucap Kyuhyun pada Nara.

"Ehmm.. Aku.."

"Aku sungguh tidak akan membuat masalah. Aku akan menghabiskan makanan ku.. " ucap Kyuhyun.

Nara menatap Kyuhyun dengan ragu. Kyuhyun menghela napasnya. "Aku juga tidak akan keluar-keluar kamar" tambah kyuhyun.

Kini gantian Nara yang menghela napasnya. Lalu Ia menganggukan kepalanya.

"Kyuhyun ssi.. Kali ini aku benar-benar minta tolong padamu. Candy eonni sudah sangat kerepotan sekarang."

"Iya-iya. Bawel..sudah sana makan." ucap Kyuhyun

Nara mengulurkan jari kelingkingnya.

"Mwo?" tanya Kyuhyun

"Janji dulu pada ku.." ucap Nara

"Aish..hya!!" omel kyuhyun. Nara mengernyit namun tak menurunkan tangannya.

"Jinja..wah.. Kau.. Hya..  Nara..  Kau benar-benar ya" ucap kyuhyun lagi. 

"Kalau tidak mau aku tidak akan ke bawah." ucap Nara

Kyuhyun mengangguk. "Terserah kau.." jawab Kyuhyun lalu memilih untuk memakan makan siangnya.

Nara perlahan mulai menurunkan tangannya. Ia pun duduk di kursi yang di tersedia di dekat kasur kyuhyun. Duduk dan memperhatikan kyuhyun dengan tenang.

Kyuhyun mencoba mengabaikan itu dengan terus memakan makananya. Lima menit pertama kyuhyun masih dapat menahan diri namun menit berikutnya Kyuhyun tak tahan lagi. Ia pun turun dari kasurnya lalu mengambil tangan Nara dan menariknya untuk keluar dari kamarnya.

"Aishh.. Kau benar-benar akan membuat ku gila... Apa susahnya sih turun dan makan dulu hah? Kau punya darah rendah kalau kau pingsan di sini aku akan langsung mengubur mu" ucap Kyuhyun

"Kyuhyun ssi tunggu jangan seperti ini" ucap Nara mencoba melepaskan diri. Namu tentu saja kyuhyun jauh lebih kuat Ia membuka pintu kamarnya dan mendorong Nara untuk keluar.

"Kyuhyun ssi.. Kyuhyun ssi.. Tunggu dulu" ucap Nara. Kini keduanya sudah berada di luar kamar.

Kyuhyun melepaskan Nara dan bertolak pinggang. "Jangan kembali ke kamar ku kalau kau belum makan" ucap kyuhyun

"Tapi janji dulu jangan keluar-keluar. Jangan kemana-mana." ucap Nara dan mengangkat kelingkingnya lagi.

"Aku tidak mau melakukan itu.. Sudah sana.." ucap Kyuhyun lagi.

Perdebatan itu tiba-tiba terintrupsi karna seorang perawat yang lewat dengan menggendong seorang balita yang menangis.

Kyuhyun bahkan sampai menoleh mendengar suara balita yang melewatinya itu. Ia tak tau mengapa namun rasanya seperti ingin sekali melihat anak itu yang wajahnya tak nampak.

Entah apa yang terjadi tiba-tiba saja kyuhyun mengulurkan tangannya untuk menyentuh tangan balita itu yang nampak terdapat warna seperti memar. Begitu ujung jari kyuhyun menyentuh kulit lembut sang balita. Jantung kyuhyun berdegup sangat cepat, Ia merasa sangat sedih hingga tanpa Ia sadari air matanya jatuh begitu saja. Kyuhyun terus menatap tangannya yang terlepas dari tangan sang balita. Ia sungguh ingin mengejar anak itu dan memeluknya. Melihat anak itu berlalu Ia seperti merasa di tinggalkan. Rasanya sama seperti saat Ia membaca surat dari Candy. Rasanya sama seperti yang ada dalam mimpinya saat Ia tak bisa mengambil tangan candy yang berlalu.

A Piece of cakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang