Taxi berhenti di jalan sempit tempat dimana Nara tinggal.
"Kau tinggal di sini?" tanya Eunhyuk
Nara menganggukan kepalanya. Eunhyuk ikut mengangguk.
"Oke..turun dan istirahatlah." ucap Eunhyuk
Nara menganggukan kepalanya.
"Bye..bye.." ucap Eunhyuk dan melambaikan tangannya. Nara turun dari taxi dan membungkuk sampai taxi Eunhyuk berjalan pergi.
Kemudian Ia berjalan menuju apartementnya. Ia sudah berusaha untuk tak memikirkan hal-hal aneh apapun. Namun tak bisa, Ia terus saja mengingat gummy smile milik main dancer super junior itu dan itu membuatnya ingin sekali untuk tersenyum.
Nara menepuk-nepuk dadanya sendiri dan menggeleng. "Tidak.. Tidak boleh begitu"
"Nara!!! Kau benar-benar tidak sopan..mereka boss mu..boss..." ucap Nara memarahi dirinya sendiri dan tiba-tiba saja Ia terpeleset.
"Emph.." gumam Nara menahan sakit dan kembali berdiri.
"Iya..iya..aku tidak akan kurang ajar lagi" ucap Nara dan melanjutkan langkahnya dengan sedikit tertatih.
"Bangun..bangun..kalau mimpi jangan ketinggian..." gerutu Nara.
***
Candy masuk ke dalam apartement Heechul, bersama heechul yang langsung ingin membersihkan diri.Candy menjelajahi isi ruangan Heechul dan tersenyum saat mendapati tak ada perubahan sama sekali pada apartement itu. Terutama pada sofa yang mereka pakai untuk menonton konser bersama, saat malam dimana Ia masih menjadi kekasih Heechul. Itu adalah kencan pertamanya. Sungguh masa muda yang sangat menyenangkan. Candy duduk di sofa itu, lalu merebahkan dirinya di sana dengan kaki yang masih di atas lantai. Matanya terpejam sesaat. Baru dua tahun sejak Ia pergi tapi mengapa terasa lama sekali, mengapa semuanya menjadi jauh berbeda. Ia rindu pada Candy, ya..candy yang dulu. Yang punya banyak keinginan dan keberanian. Ia rindu Candy yang mencintai Eunhyuk sekian dalam, rindu jatuh hati pada Leeteuk atau perasaan serakah itu. Saat itu Ia menjadi sangat menyebalkan. Ia kembali, ke tempat yang sama, ke dalam orang-orang yang sama, namun semuanya tetap terasa berbeda.
"Candy.. Kau mau mandi?" tanya Heechul
Candy bangun dari tidurnya dan menggeleng.
"Mau minum sesuatu?" tanya Heechul lagi.
"Oppa kemarilah..." ucap Candy dan menepuk pangkuanya.
Heechul mendekat, Ia duduk di sofa lalu merebahkan kepalanya di atas pangkuam candy.
"Ah.. Ini mengingatkan ku pada masa kencan kita"
Candy menganggukan kepala dan tersenyum. Ia memainkan rambut Heechul yang masih sedikit basah.
"Bagaimana German?"
"Sepi...tidak seramai korea"
"Karna tidak ada kim heechul di sana"
Candy menganggukan kepalanya.
"Kau sudah menikah? Atau punya kekasih di sana?"
"Aku tidak sempat melakukan semua itu." ucap Candy
"Kenapa? Jangan seperti kami menua sendiri" ucap Heechul
Candy tersenyum tipis, "aku kan punya kalian"
"Untuk misi apa lagi kali ini?" tanya Heechul
"Membuat kalian bahagia.." jawab Candy
Heechul menganggukan kepalanya. "Kali ini aku tidak mau mencari tau. Menjadi tau ternyata sangat melelahkan. Aku harus merasa cemas sepanjang waktu mempersiapkan diri kalau sewaktu-waktu kau akan pergi." ucap Heechul.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Piece of cake
FanfictionKatanya sepotong kenangan paling memilukan pun akan terasa manis, jika kenangan itu di bagi bersama orang-orang terkasih. Lalu bagaimana jika kenangan itu adalah tentang orang-orang itu sendiri? Bagaimana jika hati terlalu takut untuk mengasihi lagi...