Meski sudah merebahkan tubuhnya namun Nara belum juga terlelap. Ia menatap lurus pada temboknya. Terus memikirkan sedang apa yesung saat ini. Apa yesung sedang memeluk candy? Apakah Ia keterlaluan kalau merasa tak rela karna itu?
Nara masih menunggu yesung dengan mendengarkan lagu-lagu yesung. Sebelumnya Ia tak terlalu sering mendengar lagu yesung karna Ia lebih menyukai lagu-lagu Eunhyuk. Dan saat ini ketika Ia mendengarnya lebih saksama entah mengapa Nara merasa begitu sedih.
Tak hanya mendengarkan musiknya namun memahami setiap partnya. Setiap isi pesan di lagu itu.
Nara langsung mengambil ponselnya sesaat setelah ponselnya berdering. Namun ternyata itu adalah panggilan dari kyuhyun. Nara menghela napasnya, baru saja Ia akan mengangkat panggilan itu sudah mati.
"Eung?" ucap Nara bingung dan terduduk di kasurnya.
Ia menatap ponselnya lagi, menunggu kyuhyun melakukan panggilan lagi namun tak ada. Hal itu membuat Nara memikirkan sesuatu.
"Apa dia mabuk lagi?" tanya Nara
Nara menggelengkan kepalanya. "Ah.. Tidak..tidak. Tidak usah di pikirkan" ucap Nara
"Ck.. Tapi bagaimana jika terjadi sesuatu dengannya?"
"Kenapa sih? Kenapa harus mabuk setiap kali ada masalah. Ck.. Tidak dia akan minum bahkan meski tak ada masalah"
Nara benar-benar menjadi bimbang. Haruskah Ia datang? Tapi saat ini waktu sudah larut. Haruskah Ia menghubungi yesung? Tapi yesung sedang menemani candy. Kalau candy tau kyuhyun minum lagi candy pasti akan semakin bertengkar dengan kyuhyuh.
"Ah.. Sungguh apa yang harus aku lakukan." ucap Nara
Nara membuka buku telfon di ponselnya. Mencari nama yang memungkinkan untuk menolongnya sayangnya Ia tak menemukan siapapun yang bisa Ia mintai tolong. Memang ada nama chanyeol di sana, tetapi chanyeol masih di jepang dan tak mungkin Ia meminta chanyeol untuk mengurusi urusannya ini.
Nara tak memiliki pilihan lain. Ia harus mencoba mendatangi tempat itu. Paling tidak jika tak ada di sana. Ia sudah mencoba. Ia tak akan begitu merasa menyesal dan merasa bersalah.
...
...Sesuai dengan yang di perkirakan Nara, kyuhyun memang ada di tempat biasa. Ia memang minum namun belum nampak mabuk, ya Ia bahkan belum menghabiskan satu gelasnya. Di atas meja terdapat paper bag ponsel yang Ia berikan pada Nara. Dan juga beberapa potong ayam yang sudah Ia makan sebagian.
Ia tak berniat mabuk, Ia hanya ingin berbicara dengan seseorang tapi tak ada yang bisa Ia hubungi. Semua orang pasti malas meladeninya. Ia mencoba untuk menelfon Nara, namun baru beberapa detik sudah kembali Ia matikan. Ia ingat bagaimana Nara yang juga tak suka padanya.
Kyuhyun menghela napasnya, Ia menatap ke atas langit. Tak ada bintang-bintang. Apakah karna seoul yang terlalu terang atau kah hari yang mau hujan?
Ia bahkan tak bisa bertanya tentang pertanyaan sepele itu. Tentu saja karna Ia tak punya orang lagi untuk Ia ajak bicara.
Apa seperti ini yang Eunhyuk rasakan saat itu? Saat semua member menghindarinya. Lalu candy menangis untuk Eunhyuk. Saat ini apakah akan ada yang menangisinya? Dulu ketika Ia melihat candy menangis untuk Eunhyuk Ia merasa kesal karna itu terlalu berlebihan. Kini Ia sendiri ingin ada orang yang melakukan itu untuknya.
Sedang apa candy sekarang? Sedih juga sepertinya atau tidak? Apakah Ia sedang di temani oleh Lay, Siwon atau mungkin Eunhyuk?
Ia harus bagaimana lagi? Ia sudah mencoba bicara dan tak berhasil. Apa benar-benar Ia harus menyerah? Entah berapa kali Ia mengulang pertanyaan ingin menyerah itu, namun setiap kali mempertanyakannya hatinya selalu menolak.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Piece of cake
FanfictionKatanya sepotong kenangan paling memilukan pun akan terasa manis, jika kenangan itu di bagi bersama orang-orang terkasih. Lalu bagaimana jika kenangan itu adalah tentang orang-orang itu sendiri? Bagaimana jika hati terlalu takut untuk mengasihi lagi...