Dengan khikmat Eunhyuk mendengarkan Candy menangis. Bukan Ia tak mau mendekati atau memeluk candy hanya saja Ia sendiri tak tau harus bagaimana. Ia terlalu bodoh, terlalu lemah,dan merasa tak beradaya dengan apa yang terjadi.
Ia juga memikirkan harusnya candy tak perlu datang sejak awal. Dengan begitu candy tak perlu terluka seperti ini.
Tangis candy sudah mulai mereda namun keduanya masih saling bersandar pada dinding.
"Kau benar aku mencintai mu.." ucap Eunhyuk
Kini gantian candy yang memejamkan matanya mendengar kalimat itu.
"Kau tidak cegukan? Aku sedang menyatakan perasaan ku loh. Seorang Eunhyuk super junior" tanya Eunhyuk.
Meski sedih namun candy tak bisa untuk tak tersenyum. Ia tersenyum dengan mata yang masih terpejam.
"Kita sudah tidak bisa membericarakan tentang 'kalau saja' bukan?"
"Hmm" jawab candy
Eunhyuk menganggukan kepalanya. "Kalau begitu mari kita bicarakan tentang saat ini..Aku mencintai mu kamu mungkin juga begitu tapi mustahil untuk kita sama-sama kan?" tanya Eunhyuk
Meski dengan perasaan yang berat, hati yang sakit namun Candy mengiyakan.
"Pada akhirnya kita hanya berakhir seperti ini bukan?"
"Ehmm.." ucap Candy. Bertahan agar tak menangis lagi.
Eunhyuk mendongakan kepalanya. Berusaha untuk menahan air matanya juga.
"Aku tak bisa memeluk mu untuk mengatakan aku baik-baik saja. Karna kau pasti tau aku tak baik-baik saja.." ucap Eunhyuk
"Bahkan meski aku bisa aku tetap tak mau melakukannya." lanjut Eunhyuk
Candy mengerti dan paham itu. Eunhyuk bukanlah Leeteuk atau siwon yang bisa melakukan itu. Karna itulah candy mencintai Eunhyuk.
"Candy..."
"Hmm.."
"Aku tau ini hak mu. Tapi aku seorang pria, aku mungkin bukan seorang ayah yang baik untuk anak ku nanti, tapi meski begitu aku tetap ingin tau siapa anak ku, bagaimana dia, aku ingin melihat semua proses tumbuh kembangnya,bahkan meski tak banyak yang bisa aku lakukan. Meski aku pria brengsek yang suka berganti wanita, meski aku terlalu takut untuk bertanggung jawab, meski aku tau akan terluka. Aku tetap ingin melihat anak ku. Aku ingin melihat dan menjaganya. " ucap Eunhyuk
"Aku tidak.."
"Aku memang tidak tau apa yang sudah kamu lewati. Aku yakin itu sangat berat dan menyakitkan. Aku percaya kau punya keputusan sendiri yang kamu pikir itu terbaik. Itu hak mu candy, kau yang sudah berjuang sepenuhnya untuk mereka. Mereka adalah milik mu. Tapi apakah kamu benar-benar akan pergi tanpa membiarkan mereka bertemu ayahnya. Menyentuh tangan ayahnya sekali saja. Meski mungkin kau akan menemukan ayah pengganti untuknya tapi itu tidak akan sama. Aku bertanya pada eomma apakah aku boleh menikahi seorang ibu tunggal, eomma ku menjawab lakukanlah jika aku bisa mencintai anaknya dan anak aku secara adil nanti. Lalu aku menjadi ragu, bukan aku tidak mau, aku ragu pada diriku sendiri. Jika aku menikahi mu aku memang sangat mencintai mu, aku juga akan menerima anak mu tapi apakah aku benar-benar akan adil? Atau bahkan jika aku sudah adil dan mereka tau aku bukan ayah kandungnya mungkin mereka yang akan merasa aku tak adil. Tidak bisa candy, ayah tetap tidak akan bisa terganti. Bahkan meski ayah ku tidak tampan, meski ayah ku sering membully ku, meski ayah ku tampak lebih suka donghae di banding aku dan meski ayah ku tak kaya raya aku tetap mau ayah ku tak mau menggantinya. Kau begitu juga bukan?"
Candy hanya mendengarkan Eunhyuk tanpa berniat untuk menjawabnya.
"Tidak, aku sungguh tak meminta mu untuk merubah keputusan mu. Aku tidak akan meminta mu untuk tetap tinggal meski aku ingin, aku tak ingin membuat mu semakin terluka. Jadi pergilah jika menurut mu sudah waktunya kamu pergi. Tapi biarkanlah mereka bertemu ayahnya meski hanya satu kali saja, meski hanya untuk ucapkan selamat tinggal." ucap Eunhyuk lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Piece of cake
FanfictionKatanya sepotong kenangan paling memilukan pun akan terasa manis, jika kenangan itu di bagi bersama orang-orang terkasih. Lalu bagaimana jika kenangan itu adalah tentang orang-orang itu sendiri? Bagaimana jika hati terlalu takut untuk mengasihi lagi...