Yesung berada di luar apartemen Nara. Ia hanya berada di dalam mobilnya dengan mata yang terus menatap ke dalam sana. Ia merasa rindu pada Nara namun tak bisa melakukan apapun karna sekarang ponsel Nara saja kembali tidak aktif. Yesung memutuskan keluar dari mobilnya hanya untuk berjalan-jalan kecil di daerah dekat sana. Dan entah ke beruntungan atau apa tanpa sengaja yesung bertemu dengan Nara yang akan kembali menuju apartement.
"Nara.."
"Oppa.. Oppa kenapa di sini?"
"Kamu abis dari mana jam segini?" tanya yesung
"Oh.. Aku.. Itu.. "
"Kerja part time?"
Nara menganggukan kepalanya. Yesung menghela napasnya.
"Dimana lagi?"..
"Ada salah satu kios tteoboki..."
"Nara....pekerjaan mu sekarang saja sudah cukup berat, kamu tidak perlu bekerja part time lagi" ucap yesung
Nara tersenyum tipis. "Oppa... Pulang dan istirahatlah. Aku juga akan melakukannya." ucap Nara dan membungkukan kepalanya. Ia berjalan pergi untuk melewati yesung namun yesung menahan lengannya.
"Kamu kenapa sih? Aku melakukan kesalahan apa lagi kali ini? Kalau memang ada sesuatu bicaralah.. Aku tidak akan mengerti kalau kamu hanya diam" ucap yesung
Nara menggelengkan kepalanya.
"Kamu sedang ada masalah ku.. Karna itu kamu menghindari ku. Aku tau itu jadi jangan terus mengatakan tidak ada apa-apa. Ada apa dengan mu? Kalau itu karna candy kemarin aku sudah meminta maaf bukan? Iya aku tau aku salah aku harusnya memprioritaskan mu. Tapi kamu lihat sendiri kemarin keadaanya seperti apa? Nara..kalau kamu marah katakan saja dan jangan menghindar. Aku bukan edward cullen yang bisa membaca pikiran mu" ucap yesung
Nara melepaskan tangan yesung pada lengannya.
"Oppa.. Ayo kita putus" ucap Nara
"Mwo? Mworago?"
Nara menarik napasnya panjang lalu menghelanya dengan berat.
"Ayo kita putus.. "
Yesung memijit kecil kepalanya. Ia sungguh tidak mengerti apa yang di pikirkan Nara saat ini.
"Oke.. Aku kasih kamu waktu untuk tenang. Sekarang istirahatlah kalau perasaan mu sudah membaik kita bicara..hmmm?" ucap Yesung dengan lembut dan mengusap pundak Nara.
"Aku sudah memikirkannya dan ini yang terbaik.."
"Kata siapa? Menurut siapa? Menurut mu? Apa hubungan kita hanya kamu yang boleh memikirkannya? Lalu aku bagaimana ? Aku bahkan tidak tau apa salah ku. Kita baru berbaikan beberapa hari dan apa sekarang? Putus? Nara... Aku ti.."
"Aku tidak bisa lagi.. Aku sungguh tidak bisa lagi menjadi kekasih mu. Aku pikir ini akan menyenangkan, tapi tidak aku justru semakin lelah." ucap Nara.
Yesung menatap Nara dengan sedih. "Lelah?"
Mata Nara juga sudah berkaca-kaca. Namun Ia merasa seperti ini lebih baik.
"O.." jawab Nara
"Apa? Apa yang aku lakukan sampai kamu harus merasa lelah? Kemarin kita masih baik-baik saja." ucap yesung
Nara menggelengkan kepalanya. "Ini bukan karna oppa. Ini hanya karna aku. Aku yang sudah tidak bisa lagi.. Oppa sungguh tidak salah apapun"
"Iya.. Kamu kenapa hmm? Nara.. Aku tau belakangan ini. Semua menjadi rumit tapi percayalah semua akan baik-baik saja.." ucap yesung
KAMU SEDANG MEMBACA
A Piece of cake
FanfictionKatanya sepotong kenangan paling memilukan pun akan terasa manis, jika kenangan itu di bagi bersama orang-orang terkasih. Lalu bagaimana jika kenangan itu adalah tentang orang-orang itu sendiri? Bagaimana jika hati terlalu takut untuk mengasihi lagi...