Nara sudah bangun dari tidurnya namun belum juga beranjak dari tidur. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali mencoba mengingat kegilaan apa yang terjadi kemarin. Lalu menghela napasnya dan menggelengkan kepalanya.
"Ck... Aku pasti sudah gila karna terus memikirkan yesung oppa.. bagaimana bisa aku bermimpi menjadi kekasihnya. " ucap Nara
Tangan Nara mengambil ponsel mahalnya, lalu melihat pesan yang masuk ke dalam layar ponselnya. Ada beberapa pesan di antara dari chanyeol dan juga dari yesung. Nara membuka pesan dari chanyeol lebih dulu.
*Aku ke pom dan kau tidak ada.. Kau libur lagi?*
-Ada apa yeol?-
*Tidak, hanya rindu*
Jujur saja Nara takjub dengan kecepatan chanyeol membalas pesan, apa anak itu tidak pernah beristirahat?
-tidak lucu...-
*kkkkkk, aku hanya ingin memberikan hadiah untuk penampilan hebat mu kemarin. Kemarin kau langsung menghilang begitu saja*
- Aku sibuk 😬-
*Baiklah..baiklah. Hari ini aku akan ke jepang. Jaga dirimu baik-baik hmm. Jangan rindu*
-kau yang harus jaga diri... Sukses untuk acara mu yeol-
*Euhm.. Nara, saat aku pulang nanti aku ingin mengatakan sesuatu padamu*
-kenapa tidak sekarang?-
*Nanti saja... Aku pergi dulu ya. Dadah.. Ah, untuk hadiah mu aku tinggalkan di ruang latihan musik loker nomor 27.*
-Terimakasih park chanyeol...tapi kau tidak perlu repot-
Nara menatap pesannya dan tak lagi di baca oleh chanyeol. Nara pun mengeluarkan pesan lalu membuka pesan yesung. Nara membelalak membaca pesan singkat yesung. Yang benar-benar singkat namun mampu membuat jantungnya nyaris kabur dari tempatnya.
_Day 2 ♥ _
Tangan Nara bergetar, Ia menjatuhkan tangannya dan juga ponselnya begitu saja. Lalu nampak shock dengan seluruh tubuh yang terasa lemas.
"Aku pasti sudah gila...".ucap Nara lalu mengangkat ponselnya dan membaca pesan singkat yesung lagi.
"Aku benar-benar menjadi kekasih seorang yesung? Aku? wanita gendut,jelek,bodoh, yang tidak pernah bisa melakukan apapun menjadi pacar seorang yesung?" gumam Nara lagi yang beberapa detik kemudian langsung menjerit tertahan dab berguling-guling diatas kasurnya hingga Ia terjatuh dari sana.
Nara pun langsung duduk dan bersandar pada kasur. "Ah.." ucap Nara dan mengusap punggungnya yang terasa sakit. Ia cepat-cepat melihat pesannya lagi dan pesannya masih ada Ia pun menggerakan telapak kakinya dengan cepat dan kembali menjerit dengan tertahan.
Ponsel Nara pun bergetar, Ia terperanjat meletakan ponselnya di lantai saat melihat siapa yang menelfon. Ia membiarkan hingga panggilan berhenti. Yesung kembali mengiriminya pesan lagi.
-Masih tidur? Aku akan keluar kota hari ini. Kau pasti sudah tau..hmm aku hanya ingin bilang saja. Have a nice day pacarnya yesung..-
Nara mengipasi dirinya sendiri dengan tangannya. Ia nyaris saja kehilangan oksigen membaca pesan itu. Terutama pada bagian akhir. Nara ingin membalas namun tangannya terasa gemetar. Semakin Ia membaca pesan itu, semakin Ia merasa ada yang aneh pada tubuhnya. Seolah gula darahnya anjlok begitu saja. Atau mungkin anemianya sedang parah saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Piece of cake
FanfictionKatanya sepotong kenangan paling memilukan pun akan terasa manis, jika kenangan itu di bagi bersama orang-orang terkasih. Lalu bagaimana jika kenangan itu adalah tentang orang-orang itu sendiri? Bagaimana jika hati terlalu takut untuk mengasihi lagi...