28 💙

331 62 23
                                    

Kyuhyun berteriak juga menjerit berkali-kali seolah melepaskan segala sakit yang Ia rasakan. Ia merengek dan terjatuh di atas pasir pantai. Suara debur ombak dan angin meredam suara tangisannya yang benar-benar terdengar sangat pilu. Ia marah, sedih dan terluka hingg tidak lagi memiliki tenaga untuk melampiaskan itu semua.

Semakin lama isakan itu semakin terdengar pilu. Kenapa selalu saja begitu? Kenapa cinta selalu saja melukai dirinya? Dia tau dia sudah kelewatan tapi Ia benar-benar merasa di khianati sekarang. Meski Ia bertahan dengan Yoona lebih lama namun rasa sakit yang di berikan candy jauh berkali-kali lipat lebih sakit.

...
...

Kyuhyun masih berada di pantai meski hari sudah menjadi gelap. Ia masih hanya terdiam menatap kaku pada ombak yang saling bergulung itu. Angin laut menerpa wajah tampannya dan menggoyangkan rambutnya. Ia sudah nampak lebih tenang setelah menghabiskan energi dan suaranya itu.

Apakah Ia dan candy memang sudah harus berakhir?
Haruskah Ia melupakan candy?

Dengan lunglai kyuhyun berdiri, Ia berjalan meninggalkan pantai tersebut dan menuju mobilnya.

Kyuhyun belum menyalakan mobilnya, iya bersandar pada kursi kemudinya itu. Menghela napasnya berkali-kali. Kyuhyun menoleh ke sampingnya. Ia melihat sebuah ponsel yang sepertinya adalah milik Nara. Kyuhyun memasang sabuk pengamannya lalu meninggalkan tempat itu.

...
...

Nara berjalan melawan arah, Ia tak punya pilihan lain selain berjalan kaki untuk bisa keluar dari jalur tol itu. Mencari taxi pun tak akan ada. Kepalanya di penuhi dengan pikiran tentang kyuhyun. Bagaimana jika sesuatu terjadi pada Kyuhyun? Ia bahkan mengabaikan tanganya yang terkilir karna menahan tubuhnya tadi. Ia mengabaikan kakinya yang sakit. Dirinya sendiri memang tak pernah menjadi prioritas bahkan untuknya. Ia sudah hidup seperti itu selama puluhan tahun, Ia sudah terbiasa mengabaikan dirinya sendiri. Sudah biasa menerima limpahan kesalahan.

Meskipun bertubuh gempal untunglah Nara biasa jalan kaki. Di kampungnya pun Ia biasa berjalan kaki. Motor yang Ia punya sering di gunakan orang tua atapun adiknya karna itu Nara selalu memilih berjalan kaki atau kalau kata ibunya agar dia berolahraga. Jadi tidak gendut seperti itu. Lucunya meskipun Ia sering berjalan Ia tak juga kurus. 

Ia berhenti setelah berjalan kurang lebih 4 jam. Saat ini Ia sudah mengenali jalanan tempat Ia berada. Hanya butuh sekitar 40 menit lagi untuk sampai di tempat kerjanya. Nara melirik jam di tangannya. Ia sudah terlambat dua jam sebenarnya. 

...
...

Yesung masih menatap mini market tempat Nara bekerja. Sudah dua jam Ia menunggu di sana namun Nara tak kunjung datang. Ia tak tau harus merasa khawatir atau apa. Ia tak tau apa yang terjadi tapi Ia belum cukup tuli untuk mendengar bahwa kyuhyun mengatakan bahwa Nara adalah kekasihnya. Itukah yang membuat kyuhyun menelfon Nara? Sudah berapa lama kyuhyun menjalin hubungan dengan Nara dan tak ada yang tau?
Untuk apa Ia di sana saat ini?

Yesung memilih untuk pulang bersamaan dengan Nara yang mulai muncul dengan berjalan dan menyeret kakinya. Seluruh badan Nara sunggu terasa sakit sekali.

Nara masuk ke dalam mini marketnya dan belum sempat Ia bernapas dengan baik Ia sudah mendapatkan omelan. Sebenarnya memang bukan salah sang pemilik. Ia terlambat hampir 3 jam tak ada kabar siapa yang tidak akan marah.

"Sudah.. Kau tidak usah bekerja lagi."

"Tapi pak.. Saya janji saya tidak akan terlambat lagi.."

"Sudah tidak.. Tidak. Kamu tuh pekerjaan mu juga sering salah, sering terlambat, kau pikir ini toko mu hah? Sudah bagus saya memberikan mu kesempatan, mulai hari ini kau tidak perlu bekerja lagi" ucap Sang pemilik.

A Piece of cakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang