Meski baru saja terbangun dari tidurnya Nara langsung saja mencari ponsel dan membukanya. Rasa antusiasnya perlahan meredup saat Ia tak melihat pesan apapun dari yesung dari pesan terakhirnya dengan yesung kemarin. Nara mengerti yesung sangat sibuk, tapi tetap saja Ia merasa seperti kecewa.
Nara menundukan kepalanya dan dengan malas turun dari kasur, Ia berjalan menuju toilet, namun seketika berbalik ketika mendengar ponselnya berdering. Nara langsung mengambil ponselnya. Sayang sekali itu bukanlah dari yesung melainkan dari kyuhyun.
Ia menghela napasnya dengan malas. Kyuhyun benar-benar tak akan membiarkannya merasa tenang sedikitpun.
Nara membalas pesan kyuhyun lalu meletakan ponselnya kembali ke atas kasur, tepat saat itu ponselnya berdering lagi. Nara mengambilnya lagi dan itu juga bukan yesung. Nara menggelengkan kepalanya.
"Tidak bisa begini.. Aku harus mengganti nada deringnya" ucap Nara dan kemudian mengganti pengaturan ponselnya.
...
...Hingga Nara selesai bersiap-siap dan akan pergi bekerja yesung tetap tak mengiriminya pesan apapun. Bukannya Ia tak mau mengirim lebih dulu, dua pesan terakhirnya saja tak di balas oleh yesung.
Nara berjalan dengan wajah muramnya. Berbagai pikiran negatif mengisi kepalanya saat ini. Apakah yesung menyesal? Apakah kemarin hanya lelucon saja? Atau apakah Ia melakukan kesalahan? Benarkah Ia pacar yesung atau Ia hanya kegeeran saja? Tidak, jelas-jelas yesung mengatakan itu. Entah mengapa Nara mendadak merasa menjadi sangat sedih hanya untuk hal sepele seperti itu. Nara bahkan baru tau bahwa hanya karna pesan tak di balas bisa membuatnya memikirkan banyak hal dan membuatnya ingin menangis.
"Hmm.."
Nara yang mendengar dehaman itu, berhenti sesaat dengan malas Ia menoleh ke samping sedikit di belakangnya. Matanya langsung membelalak saat melihat yesung yang bersandar pada mobilnya.
"Wae? Apa aku tidak terlihat?" rajuk yesung yang tentu saja hanya pura-pura. Namun wajah mencebik itu sungguh sangat menggemaskan.
"Oppa..."
"Hmm.. Aku oppa mu.. Baru melihatnya? Wah.. Aku pikir pacar ku sudah tidak mengenali ku."
Mood Nara langsung meroket seketika, wajah muramnya langsung berubah menjadi berseri-seri.
"Oppa.." ucap Nara lagi.
Yesung masih mencebik, "jadi bagaimana bisa kamu tidak melihat ku hmm?"
"Emm.. Aku sedang memikirkan sesuatu.."
"Apa itu?"
"Hanya begitu saja.. Oppa kenapa bisa di sini?" tanya Nara dengan wajah bahagia yang tak bisa di sembunyikan.
Yesung memicingkan matanya. "Apa lagi ini? Apa sekarang aku tidak boleh kesini? Apa kau menyembunyikan pria lain lagi? Kau membawa pulang kyuhyun?"
Nara menggeleng cepat dan juga melambaikan tangannya. "Tidakk.. Aku tidak akan pernah membawa kyuhyun ssi lagi atau pria manapun.."
Yesung masih tak bicara,hanya menatap Nara.
"Sungguh..." ucap Nara lagi.
Yesung tertawa kecil dan mengangguk. "Aku percaya.. Ayo kita berangkat" ucap yesung dan membukakan pintu untuk Nara.
Nara mengulum senyumnya malu namun tetap masuk kedalam mobil yesung.
"Gonawo oppa.."
Yesung menganggukan kepalanya, tangan yesung reflek melindungi kepala Nara agar tidak terbentur saat masuk ke dalam mobilnya, mengingat kekasihnya itu adalah seseorang yang sedikit ceroboh. Setelah memastikan Nara sudah duduk dengan aman di sana yesung pun menutup pintu mobil dan masuk ke sisi lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Piece of cake
FanfictionKatanya sepotong kenangan paling memilukan pun akan terasa manis, jika kenangan itu di bagi bersama orang-orang terkasih. Lalu bagaimana jika kenangan itu adalah tentang orang-orang itu sendiri? Bagaimana jika hati terlalu takut untuk mengasihi lagi...