Meski mendapatkan uang Taxi bagi Nara terlalu sia-sia menggunakannya. Lagi pula hari ini tak banyak melakukan apapun Ia ingin berjalan-jalan sekaligus menuju tempat kerja barunya.
Sudah menjadi kebiasaanya saat berjalan seperti ini Nara akan membayangkan sesuatu dan seperti biasa juga Eunhyuk selalu menjadi pilihannya. Ia mengingat saat Eunhyuk tiba-tiba datang memayunginya dengat jaket layaknya cerita di novel dan drama. Tanpa Nara sadari bibirnya sudah tersenyum mengingat itu, mengingat betapa dekatnya Ia dengan Eunhyuk, senyum Eunhyuk yang juga menular. Sungguh tak pernah sedikit pun ada dalam bayangannya akan berada sedekat itu dengan Eunhyuk dengan semua member super junior lebih tepatnya. Jantungnya masih saja berdegup cepat tiap mengingat itu. Fans mana yang tak bahagia jika mendapatkan kesempatan sepertinya. Dia sangat beruntung bisa berada di sini.
Langkah Nara terhenti sesaat setelah melihat sebuah toko, Ia sedang memikirkan Eunhyuk oppanya namun mengapa tiba-tiba pikirannya berubah menjadi seseorang yang tadi juga sempat Ia pikirkan. Orang yang mungkin saja menolongnya. Ya, orang itu adalah yesung. Tiba-tiba saja Nara teringat tawa yesung malam itu.
Nara menggeleng cepat dan memukul kepalanya sendiri. "Nara! Jangan begitu.. Tidak sopan. Yesung oppa sudah sangat baik pada mu.. Jangan keterlaluan" ucap Nara lalu melangkah lagi.Namun tawa yesung, sorot mata yesung semakin mengganggunya. Nara menggeleng semakin kuat dan lagi-lagi memukul kepalanya.
"Ahh.. Tidak boleh Nara.. Tidak sopan.. Jangan nakal Nara..." ucap Nara
Ia mempercepat langkahnya seakan itu bisa membuatnya melarikan diri dari bayangan yesung.
Lagi juga kenapa tiba-tiba Ia memikirkan yesung. Apa mungkin karna seharian ini Ia tak melihat yesung. Hei.. Tapi memangnya siapa dia...
Nara menghentikan langkahnya ketika mendengar suara klakson. Jantungnya berdegup sangat amat cepat. Apakah itu yesung? Apakah yesung benar-benar datang? Tidak mungkin kan?
Klakson itu berbunyi lagi dan Ia pun menoleh.
"Nah.. Aku benarkan kamu pasti Nara" ucap Chanyeol dan tersenyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Piece of cake
FanfictionKatanya sepotong kenangan paling memilukan pun akan terasa manis, jika kenangan itu di bagi bersama orang-orang terkasih. Lalu bagaimana jika kenangan itu adalah tentang orang-orang itu sendiri? Bagaimana jika hati terlalu takut untuk mengasihi lagi...