Nara sedang menemani para member melakukan talk show. Ia ikut tersenyum saat para member tersenyum dan ikut tertawa saat mereka tertawa. Ya, seperti itu lah ekpresi-ekspresi yang Ia kenal sebagai seorang Elf. Super junior yang penuh senyum, tawa dan kegilaan.
Ia sudah menyukai super junior belasan tahun tapi ketika berada dengan mereka Nara baru menyadari bahwa Ia tak tau apa-apa tentang member super junior.
Ini sudah hari ke 5 nya bersama para member super junior tapi Nara sadar bahwa para member masih belum nyaman kepadanya atau mungkin tak ingin untuk nyaman.
Belum lagi Ia yang masih saja melakukan banyak kesalahan. Dua hari lalu Ia salah mengambil sepatu Ryeowook. Ryeowook memang tak mengatan apa-apa padanya tapi Ryeowook memarahi menejer lain dan karna itu saat ini Ia juga terpojok oleh para seniornya. Nara tau ini memang salahnya, siapa yang tak kesal jika harus di marahi bukan karna kesalahan mereka sendiri.
Nara menghela napasnya. Ia memukul kepalanya sendiri.
"Dasar Nara bodoh.. Dimana-mana setiap orang harusnya memiliki kelebihan. Kau apa? Sudah gendut, tak cantik, bodoh juga. Ahh.. Kasian mereka memiliki assisten seperti ku." ucap Nara seraya menatap wajah para member di tempatnya.
Rasanya ingin sekali melihat wajah para member begitu terhadapnya. Pasti akan sangat bahagia jika bisa tertawa bersama mereka.
Nara mengangguk, seperti biasa Ia akan menyemangati dirinya sendiri.
"Semangat Nara.. Semangat. Kau ada di sini karna terpilih hmm.. Kau harus semangat oke..." ucap Nara pada dirinya sendiri.
"Apa kau tidak sibuk? Sampai sempat bicara sendiri seperti itu. " ucap seorang menejer senior Nara.
Nara langsung membalik tubuhnya dan menunduk takut.
"Belikanlah minuman untuk para member dan tolong kali ini jangan membuat kesalahan lain lagi. Kami sudah beberapa kali di marahi karena mu. Kamu yakin bisa bekerja di sini karna melalui seleksi? Sama sekali tak terlihat seperti itu"
Nara tak mengatakan apapun, Ia hanya diam dan masih menundukan kepalanya.
"Sudah sana beli...ah satu lagi jangan terlalu lama. Kalau terlalu lama es nya akan mencair dan siwon ssi tidak suka itu. Cobalah turun kan berat badan mu kalau kau masih ingin bekerja di sini jadi bisa sedikit lebih gesit" ucap Menejer itu dan meninggalkan Nara.
Ucapan sang menejer memang sedikit tak enak untuk di dengar. Tapi Nara sungguh memaklumi. Hari ini saja Ia sudah membuat masalah lagi. Ia harus memfoto copy script untuk para member, bodohnya bukannya mengcopy 10 script Nara hanya mencopy 9 script. Lalu juga tadi pagi Eunhyuk hampir saja memakan snack yang mengandung seafood kalau saja Leeteuk tak memakan lebih dulu lalu merasakannya. Itu tentu salahnya karna Ia yang membeli snack itu tapi lagi dan lagi orang lain yang kena marah bukan dirinya.
Nara meninggalkan tempat itu untuk pergi beli minum.
....
...Dengan wajah polosnya Nara menatap air hujan dari jendela cafe. Tadi saja saat Ia pergi cuaca masih terang dan panas. Mengapa hujan tiba-tiba turun seperti ini.
Nara nampak bimbang dan bingung. Jika Ia menunggu hujan Ia pasti akan lama,tapi Ia tak membawa pakaian ganti. Ia tak suka basah apa lagi dingin.
Nara berfikir lagi dan pada akhirnya memilih menerobos hujan. Ia berjalan dengan cepat, setengah berlari namun masih tetap menjaga agar minuman yang Ia bawa baik-baik saja.Beruntunglah jarak cafe ke studio tak terlalu jauh. Tapi tetap saja membuat Nara basah.
Masih dengan keadaan yang kuyup, Nara masuk menuju studio. Nara menghela napasnya lega saat sampai dengan tepat waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Piece of cake
FanfictionKatanya sepotong kenangan paling memilukan pun akan terasa manis, jika kenangan itu di bagi bersama orang-orang terkasih. Lalu bagaimana jika kenangan itu adalah tentang orang-orang itu sendiri? Bagaimana jika hati terlalu takut untuk mengasihi lagi...