BAB 69 : KECELAKAAN

22 4 18
                                    


💞💞💞💞💞


Sudah memasuki bulan kedua di tahun ajaran baru ini. Sita sedikit kesal dengan kekasihnya yang begitu susah untuk dibawa berkencan. Setiap Sita ingin mengajak Ambar pergi cowok itu selalu saja menolaknya.

Alasan Ambar bermacam-macam. Yang jelas alasan Ambar sebenarnya adalah : Selain kendaraannya tidak ada, Ambar juga malu jika setiap kencan Sita terus yang membayar makan mereka.

"Besok kemana?" tanya Sita yang berniat kembali mengajak Ambarnya untuk pergi.

"Bobok ganteng... Soalnya nanti malam aku mau begadang sampe pagi nonton Final UCL" jawab Ambar dengan santainya.

"Haaaah!! Jadi pengen nyantet semua pemain bola di dunia ini karna berhasil mencuri perhatian kamu" keluh Sita yang dari gerbang sekolah sampai mendekati jalan rumah mereka tangannya tidak lepas-lepas menggandeng tangan Ambar.

"Kalo senin gimana sayang? Kan libur juga tuh? Mau ya?" Sita kembali berusaha membujuknya.

"Senin aku nya yang mau main bola, biar bisa jadi Alessandro Del Piero!" ujar Ambar memberi alasan yang kedua. Sita hanya bisa mengangguk mendengarnya kali ini.

Keesokannya di hari minggu, jam 12 siang Sita sudah anteng duduk di depan teras rumahnya. Menunggu sosok Ambar lewat. Tapi cowok ganteng itu tidak muncul-muncul juga. Sepertinya dia masih nyenyak dialam mimpinya.

Yang datang justru si Alif, cowok itu tersenyum saat memarkirkan sepeda motornya dipekarangan rumah Sita.

"Heiii... kenapa nih, tumben kamu kesini nggak ngasi kabar dulu" sapa Sita dengan ramah.

"Sengaja, kalo ngasi kabar ntar kamu nya malah nolak karna menjaga perasaan seseorang"

Sita hanya bisa tersenyum simpul mendengar sindirian Alif tersebut.

"Aku mau ngajakin kamu ke toko buku, kamu nggak sibuk kan hari ini?" Ajak Alif yang langsung menyampaikan maksud dan tujuannya datang kerumah Sita.

"Aku nggak sibuk sih, Tapi..... Aku minta izin Ambar dulu ya" jawab Sita ragu.

"Emang Ambar nyuruh kamu selalu minta izin sama dia kemana pun kamu pergi?" tanya Alif yang wajahnya langsung berubah jutek.

"Bukan gitu Lif, aku cuma nggak mau nanti Ambar salah_______"

"Bukannya dia tahu aku ini temannya kamu? Aku juga berteman sama dia sekarang. Jadi kenapa Ambar harus salah paham kalo aku ajakin kamu pergi? Apa dia tipe pacar yang posesif?" tanya Alif yang kali ini nada bicaranya juga berubah ketus.

Sita dengan cepat menggelengkan kepalanya.

"Aku merasa semenjak kamu pacaran sama Ambar kamu jadi nggak ada waktu lagi buat aku. Hubungan kita juga merenggang. Bahkan kamu nggak mau lagi aku antar atau jemput kesekolah. Aku merasa dicampakkan" kali ini Alif bicara lebih blak-blakan dengan gadis itu.

Sita menjadi semakin tidak enak dengan Alif, dia berusaha memperlihatkan senyum terbaiknya kepada temannya itu.

"Ambar nggak pernah larang kok Lif....Akunya aja yang terlalu khawatiran. Yaudah kamu mau aku temani ke toko buku? Bentar ya aku siap-siap dulu" kata Sita mengalah, meskipun hatinya tidak ingin pergi tapi jika dia menolak maka Alif akan berpikir Ambar memang pacar yang posesif untuknya.
*****

Keduanya kemudian pergi ke toko buku yang ada di kota. Alif menyodorkan buku persiapan ujian nasional dan buku persiapan untuk ujian masuk perguruan tinggi kepada Sita.

"Aku cuma butuh persiapan untuk ujian nasional aja Lif"

Cowok tinggi itu sempat bingung mendengar jawaban Sita tersebut.

AmbarSita : The beginning of love [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang