CUEK....CUEK....CUEK....
AKU MAH CUEK
🤪KALAU KAMU TIDAK SENGAJA MEMBACA NOVEL INI
JANGAN LUPA KLIK TOMBOL VOTE DI POJOK KIRI BAWAH YA~*AmbarSita*~
Hari jumat, kelulusan murid kelas tiga diumumkan. Ambar memperhatikan dari depan kelas 7-3 bersama teman-temannya murid kelas tiga yang berbaris rapi ditengah lapangan.
Kepala sekolah mengumumkan jika mereka semua berhasil lulus, bahkan nilai ujian Nasional tertinggi seprovinsi diraih oleh SMPN 1 Peringi. Hal yang membanggakan itu berhasil diberikan oleh Sita untuk sekolah mereka.
"Wuiiih keren Sita!!!" sorak Ismet dengan suara yang cukup kencang saat Sita dipanggil kedepan oleh kepala sekolah.
Semua orang juga memberikan tepuk tangan kepada gadis cantik yang selalu mengikat rambut lurusnya itu. Ambar ikut tersenyum dengan sendirinya menatap Sita yang tengah berdiri disamping kepala sekolah mereka.
"Haaah.... Sayangnya Sita enggak akan tinggal di desa Peringi lagi setelah ini" ucap Ismet yang suaranya berubah loyo mengingat jika besok adalah hari terakhirnya untuk bisa melihat kecantikan seorang Sita.
Ambar langsung menoleh kearah Ismet. Dia baru ingat jika kemarin Thalib mengatakan kepada mereka saat dibalai desa, kalau Sita akan pergi setelah acara perpisahan. Senyum dibibir Ambar berubah mengerucut, hatinya jadi tidak karuan. Serasa ada yang hilang pada perasaannya. Tapi Ambar tidak tahu apa yang tiba-tiba hilang tersebut.
Setelah pengumuman kelulusan, Sita menolak ajakan Alif dan teman-temannya untuk merayakan kelulusan mereka. Bagi Sita cara teman-temannya merayakan kelulusan adalah cara Ternorak yang tidak pernah ingin diikutinya.
"Aku antar pulang ya?" kata Alif menawarkan diri.
"Gak usah.... bukannya tadi Rizka ngajakin kamu kumpul dulu buat ambil foto kenang-kenangan anggota osis" tolak Sita dan mengingatkan Alif soal pesan yang sudah dikatakan Rizka yang menjabat mantan ketua osis angkatan mereka.
"Iya sih, tapi aku mau_____"
"Udah sanaaa, Lagian aku mau beres-beres juga" potong Sita cepat sambil tersenyum.
"Kamu.....jadi juga pindahnya?" tanya Alif dengan mata berkaca-kaca.
Sita semakin memperlebar senyum dibibirnya dan menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan Alif tersebut. Sita kemudian memaksa Alif untuk segera pergi keruang osis.
Hati Alif berubah tidak bahagia sama sekali. Kelulusannya terasa hambar dan dia ingin mengulang waktu terus-terusan. Jangan beranjak maju untuk tidak ditinggalkan ataupun menjadi kenangan.
Mereka pun akhirnya berpisah. Sita pulang menuju kerumahnya sedangkan Alif pergi keruang osis menemui rekan-rekannya yang memang sudah berkumpul semua. Dipersimpangan jalan, Sita melirik kearah jalanan yang ada disebelah kirinya, jalan menuju ke SD mereka dulu.
"Disini nih teman kamu Ismet selalu nungguin kamu, cowok nakal yang suka berisik dikelas!" gumam Sita pelan, menunjuk sebuah pohon yang menjadi tempat Ismet berdiri untuk menunggu Ambar berangkat kesekolah dulu.
Perasaan Sita membuatnya ingin berbelok kejalan itu. Sita ingin melewati sekali lagi jalan yang sudah memberinya banyak kenangan. Sekalian melihat sekolah mereka untuk terakhir kalinya. Tempat dia mengenal Ambar, tempat dimana cinta Sita tumbuh pertama kalinya.
Air mata Sita langsung mengalir saat melihat SDN 1 Peringi Hilir yang dulu bangunannya masih semi permanet dan kini dalam masa pembangunan untuk diubah menjadi tembok semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
AmbarSita : The beginning of love [TAMAT]
Ficção AdolescenteKatanya 'Cinta itu gila' dan sialnya Sita salah satu orang yang terkena kegilaan dari cinta tersebut. Banyak dari teman-temannya yang tidak percaya seorang gadis seperti Sita yang terkenal cantik, pendiam, pemalu, pintar, dan tidak suka jadi pusat p...