AmbarSita
☆☆☆☆☆
Dan esoknya benar saja, sebelum jam istirahat Ambar membalikkan badan melihat kearah Sita yang duduk sendirian dibelakang."Bagi duit dong" kata Ambar pelan.
Sita hanya diam dan terus mengerjakan tugas PPKN yang diberikan buk Mun barusan. Ambar menarik pensil 2B sita dan membuangnya kelantai. Ismet tersenyum melihat kekesalan Ambar karena dicuekin oleh anak baru itu.
Sita mengambil pensilnya yang sudah dibuang kelantai. Saat akan duduk Ambar malah membuang lagi buku cetak dan buku tulisnya. Semua anak-anak dikelas menatap Sita yang terperangah melihat kelakuan kasar Ambar.
"Satu.... dua....." belum sampai hitungan ketiga Ismet, Sita kembali mengeak seperti bayi.
"Nah kan udah jelas dia bayi gede masih aja diganggu" bisik Ismet dengan Ambar.
"Hayooo kamu Mbar, dua hari Sita disekolah ini selama dua hari itu juga kamu bikin dia nangis terus" ujar Abdul sambil mendekati Ambar.
"Cengeng banget nih anak!! Adik aku aja gak begini-begini amat kalo aku gangguin"
"Ya maklumlah, Sita kan anak manja" kata Ana yang sudah tahu karakter Sita dari ibunya.
Ambar mengambil buku yang sudah dibuangnya dan meletakkan kembali keatas meja Sita. Tapi gadis itu tetap menangis. Dengan kesal Ambar menutup mulut Sita lagi dengan tangan.
Kali ini semua murid dikelas kompak mengatakan "Ciiiieeeeee" kearah mereka.
"Pantesan Sita dibuat nangis terus karena Ambar mau pegang mulut Sita ya" ledek Khaidir.
"Diam kamu tonggos, aku pagarin juga tuh gigi kamu ntar" bentak Ambar kesal.
Kali ini usaha Ambar untuk meredam tangis Sita kedalam mode silence tidak membuahkan hasil karena ibuk Doraemon mereka kembali masuk kedalam kelas. Dilihatnya Ambar sudah duduk disamping Sita sambil menutup mulut gadis itu.
"Heeee.... ngapain kamu tutup-tutup mulut Sita?" kaget buk Mun dan mendekati kedua muridnya.
"Anuuu, dia lagi flu buk" jawab Ambar memberi alasan.
"Ambar! kamu gak boleh megang lawan jenis kamu seenaknya. Kan ibuk udah pernah ngasi tahu. Lepas tangannya, kalo flu biar Sita sendiri yang menutup mulutnya" nasihat buk Mun dan mengelus kepala Sita.
Buk mun menatap wajah Sita, air mata gadis itu masih tersisa sedikit dipelipis bawah matanya.
"Sita nangis, ini kamu jahili ya? makanya kamu juga duduk disamping dia?!"
"Enggak buk, dia lagi flu trus ingusnya keluar dari mata"
Seisi kelas langsung tertawa dengan jawaban Ambar. Buk Mun tidak puas dan langsung meminta Ambar untuk datang kekantor menemuinya.
Didalam kantor Ambar ditatar habis-habisan oleh ibuk Doraemon dan guru-guru lainnya. Bahkan buk Mun mengancam akan melaporkan kenakalan Ambar dengan pak Bahrun lagi.
Rasa benci ambar pada Sita tiba-tiba berubah menjadi 100% bahkan mengalahkan rasa bencinya terhadap Thalib dan Khaidir.
Selesai diceramahi, Ambar akhirnya di izinkan keluar dari ruang guru. Saat kembali kekelas seperti biasa orang-orang yang tetap mengisi kelas dijam istirahat adalah Thalib and The Geng termasuk Sita yang terus asyik dengan buku bacaannya.
Ambar duduk dikursi. Ingin menyusul teman-temannya yang ada diwarung percuma, toh Ambar tidak bisa ikut belanja karena uang jajan yang diberi buk Khadijah sudah dia habiskan tadi pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
AmbarSita : The beginning of love [TAMAT]
Roman pour AdolescentsKatanya 'Cinta itu gila' dan sialnya Sita salah satu orang yang terkena kegilaan dari cinta tersebut. Banyak dari teman-temannya yang tidak percaya seorang gadis seperti Sita yang terkenal cantik, pendiam, pemalu, pintar, dan tidak suka jadi pusat p...