BAB 32 : Andien dan Putri

20 5 14
                                    

Sebelum kalian yang baca novel AmbarSita ini

Tekan dulu gambar Vote yang ada di pojok kiri bawah

OKE!!!!

AmbarSita
☆☆☆☆☆

Keesokan paginya, Sita kembali berdiri di depan pekarangan rumahnya. Lima menit lagi waktu akan menunjukkan pukul 7.45. Gadis cantik itu langsung merapikan rambutnya yang sudah terkucir. Jantung Sita dag dig dug, apalagi kemarin malam ibunya mengatakan jika dia sudah ngobrol dengan Ambar.

Beberapa menit kemudian Ambar lewat. Setelah Ambar berjalan beberapa langkah, Sita diam-diam ikut menyusul dari belakang. Sesampai disekolah mereka berpisah. Ambar menuju ke kelasnya begitu juga dengan Sita.

"Kenapa tadi terlambat lagi?" tanya Alif saat baru kembali dari kantin dengan dua botol minuman di tangannya.

"Tadi pagi aku telat bangun" jawab Sita berbohong.

"Besok kalo telat lagi kamu bakal di hukum dulu loh baru bisa masuk kedalam kelas, apa besok mau aku jemput?"

"Jemput? Pake sepeda? Gak usah, ntar kamu capek" tolak Sita dengan cepat.

"Kalo aku jemput pake motor?"

Sita diam sejenak, berpikir kalo dia masih menolak tentu saja Alif akan kecewa. Lagipula kalau Sita mengangguk Alif pun tidak mungkin menjemputnya dengan sepeda motor. Karna setahu Sita, motor dirumah Alif hanya milik kedua kakaknya.

"Hmmm.... kalo pake motor boleh deh" jawab Sita menyetujui.

Pulang sekolah kali ini pengganggu Alif dan Sita jadi bertambah dua orang. Ujang dan Arul yang berencana mengajak Ambar dan Ismet untuk pergi ke kota karna ada acara rakyat disana. Keempat cowok itu tidak mau melewatkan makanan gratis yang biasanya dihidangkan untuk panitia acara.

"Sita mau ikut juga?" ajak Ismet sambil menyamakan langkah kakinya dengan Sita.

"Lumayan loh bisa makan gorengan gratis" Ambar ikut-ikutan menyusul mereka.

Alif memindahkan posisi Sita untuk menjauh dari dua cowok rusuh tersebut. Keempat orang itu kompak berteriak "Cieeeeee...." dengan pasangan itu.

"Kami pergi dulu ya kak Sita, besok kita ketemu lagi" pamit Ambar dan Ismet bersamaan, kemudian mereka berbelok ke jalan menuju dermaga.

~♡AmbarSita♡~

Menunggu Ambar untuk berangkat ke sekolah terus dilakukan oleh Sita. Meskipun Ambar tidak pernah peduli bahkan tidak pernah menoleh sama sekali ke belakang saat Sita mengekori langkahnya. Saat Ambar lewat dihadapannya, cowok itu tidak pernah menyapa ataupun menatap wajah Sita.

Padahal kesempatan Sita untuk terlambat masuk ke kelas sudah habis. Jika hari ini Sita kembali terlambat maka dia harus siap menjalani hukuman, setelah itu baru diizinkan masuk ke dalam kelas untuk mengikuti perlajaran.

Sebenarnya jantung Sita sudah tidak karuan antara tidak sabar menunggu Ambar lewat dan juga ketakutan menerima hukuman apa yang akan diberikan oleh guru dimeja piket nanti.

Pukul 7.45 Ambar baru muncul sambil memakan sebuah beng-beng ditangannya. Sama seperti biasanya Ambar tetap cuek dan berjalan lebih dulu dari Sita sampai kesekolah mereka.

Ambar beruntung, entah kenapa dia selalu saja lolos masuk ke dalam kelasnya. Sedangkan Sita langkahnya dihadang oleh guru yang sedang piket. Gadis itu diminta untuk membersihkan perpustakaan terlebih dahulu, setelah itu barulah dia diizinkan masuk kedalam kelas.

AmbarSita : The beginning of love [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang