AmbarSita
☆☆☆☆☆SEBELUM KALIAN BACA CERITA INI
JANGAN LUPA KALIAN TEKAN TOMBOL VOTE YANG ADA DI POJOK KIRI BAWAH YATERIMA KASIH
⤵️
Sampai liburan kenaikan kelas berakhir dan semua murid harus kembali kerutinitasnya sebagai pelajar. Sita tetap tidak pernah melihat atau mendengar suara Ambar lagi. Padahal jarak rumah mereka kurang lebih hanya 200 meter. Karena Sita lebih suka mengurung diri dirumah, jadinya gadis itu tidak tahu kalau orang yang selalu dinanti-nantinya sudah kembali melewati jalanan yang biasa dia pakai untuk pergi bermain ke balai desa.
"Taa... Ada Alif diluar, katanya dia mau ngajakin kamu" ujar buk Ita dengan putrinya yang sekarang punya hobby baru, yaitu menatap lukisan yang tertempel didinding kamarnya.
"Kemana?" tanya Sita dengan malas.
"Gak tahu, udah sana siap-siap"
"Panas, lagian mau kemana coba naik sepeda siang-siang gini"
"Hee.....sejak kapan cuaca disini panas? Gak boleh gitu, lagian kalo pake mobil pun mana bisa, kan kalian masih kelas 2 SMP!"
Sita tetap diam dan memilih merebahkan tubuhnya keatas kasur.
"Pergi nggak!! Orangnya udah disini juga! Malah ditolak, sampe kapan kamu mau didalam kamar terus?! Gak berkembang hidup kamu! Liat tuh, sekarang di dekat balai desa juga mau dibangun Jembatan sama stadion buat anak-anak main bola!" mulut buk Ita langsung nyinyir melihat respon yang diberikan putrinya.
"Terus hubungannya sama Sita apa?! Sita nggak bisa main bola! Udah ibuk aja yang pergi sama Alif"
"Kalo Alifnya mau bawa ibuk sih nggak apa-apa. Tapi yang dijemput kan kamu, Udah sanaaa!" paksa buk Ita lagi.
Jika Sita tidak juga bergerak, maka mulut buk Ita akan nyinyir seperti knalpot bocor. Jadi dengan terpaksa Sita mengikuti keinginan ibunya tersebut. Lagipula temannya selama di desa Peringi hilir ini hanya Alif seorang, tidak ada yang lain. Memang sulit untuk Sita bersosialisasi dengan orang-orang seumurannya.
Alif langsung berdiri saat melihat Sita keluar "Lagi ngapain? Sibuk ya?" tanya alif sambil memperlihatkan senyum manisnya.
"Kita mau belajar?" tanya sita balik.
"Enggak, aku mau ajak kamu ke toko buku di kota"
"Ouh, kita berangkat pake apa?" tanya Sita berbasa-basi, meskipun gadis itu sudah tahu kendaraan yang akan mereka gunakan. Tapi Sita masih berusaha mencari celah untuk menolak ajakan Alif tersebut.
"Hmmm pake sepeda...kamu nggak mau ya?" tanya Alif yang raut wajahnya juga ikutan berubah kecewa.
"Bukan nggak mau sih Lif, cuma panas, lagian nanti kamu capek ngayuhnya, aku berat loh"
"Nggak apa-apa, kalo kamu aku kuat" ujar Alif bersemangat.
Sita diam kemudian menatap wajah Alif yang berdiri didepannya saat ini. Rasanya kalau menolak juga kasihan tapi dia benar-benar tidak suka keluar rumah selama ini.
"Udah pergi aja lagian bentar lagi kalian mau ujian" sahut buk Ita yang baru muncul dari dalam rumah"
"Aku gini aja gak apa-apa nih?" tanya Sita menanyakan pendapat Alif tentang penampilannya saat ini.
"Gak apa-apa, gini aja kamu cantik kok"
Sita langsung tersenyum dengan jawababnya. Ini pertama kalinya untuk Sita keluar bersama dengan temannya ke tempat yg lumayan jauh menurutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AmbarSita : The beginning of love [TAMAT]
Fiksi RemajaKatanya 'Cinta itu gila' dan sialnya Sita salah satu orang yang terkena kegilaan dari cinta tersebut. Banyak dari teman-temannya yang tidak percaya seorang gadis seperti Sita yang terkenal cantik, pendiam, pemalu, pintar, dan tidak suka jadi pusat p...