AmbarSita
*****Tahun ajaran baru dimulai, Ambar cs lulus masuk ke SMP tempat dimana teman-teman SD mereka dulu yang kini sudah duduk dibangku kelas tiga.
Sita berdiri didepan kelasnya, memperhatikan murid-murid kelas satu yang sedang menjalani masa orientasi bersama anggota Osis. Sorot matanya awas, mencari sosok Ambar yang harusnya ikut dalam kegiatan MOS saat ini. Tapi faktanya Ambar malah asyik nongkrong di belakang sekolah bersama teman-temannya.
"Lif... Ada anak kelas 1 yang nggak mau ikut MOS tuh. Mereka lagi nongkrong di belakang sekolah" ujar Rizka menemui Alif saat cowok tinggi itu akan pergi meninggalkan lapangan.
"Panggil dong! Kan kamu ketua osis nya kok malah lapor aku!" Jawab Alif dengan malas dan berlalu pergi begitu saja.
Alif menemui Sita yang tengah sendirian di dalam kelas saat ini.
"Nggak ikut kegiatan Mos?" tanya Sita saat Alif ikut duduk disampingnya.
"Mau liat kamu dulu. Kamu udah makan? Biar aku beliin" ujarnya menawarkan diri.
Dari dulu Sita memang tidak pernah keluar dari kelasnya meski di jam istirahat sekalipun. Biasanya Alif yang akan membelikan makan ataupun minum untuknya. Karena itu Alif khawatir Sita haus ataupun lapar karena sedari tadi dia sibuk dengan kegiatan Osis dilapangan.
"Gak usah deh, aku juga nggak lapar. Apa Rizka nggak marah kamu masuk ke dalam kelas?"
"Tadi dia lapor kalo ada anak baru yg nggak mau ikut mos"
"Ouuhh.... Yaudah marahin gih, bukannya kegiatan mos buat marah-marahin adek kelas" ujar Sita sambil terkekeh. Alif pun ikut tersenyum mendengar perkataan gadis itu namun dia tetap masih belum mau meninggalkan Sita sendirian.
"Mungkin aja dia lapor kamu karna cuma kamu yang paling berani" ujar Sita lagi.
"Ntar aja" jawab Alif bersamaan dengan kedatangan Riska ketua osis ke dalam kelas mereka.
"Lif tolong dibantu" ujar ketua osis itu dengan suara begitu memohon menghampiri meja Alif dan Sita.
"Mereka udah dipanggil, tapi tetap aja nggak mau nurut" jelas cowok itu berharap Alif mau mengambil tindakan. Meskipun Riska yang menjabat sebagai ketua Osis tapi tetap saja Alif yang paling berani diantara anggota osis lainnya. Karena itu mereka ingin Alif yang turun tangan untuk memberi pelajaran dengan adik-adik kelas yang berani membangkang.
"Kasi hukuman aja kalo mereka tetap bebal" jawab Alif singkat dan meminta Rizka meninggalkan kelasnya.
"Kayanya kamu harus bantu deh Lif" bujuk Sita yang tidak tega melihat raut wajah Rizka yang memelas.
Alif menghembuskan nafasnya pelan, kalau Sita yang meminta maka Alif tidak akan bisa menolaknya. Dengan terpaksa cowok itu bangkit dari kursinya.
"Sabar....." ujar Sita berusaha menyemangatinya.
"Mungkin Rizka emang gak bisa menghadapi yang brutal"
Alif menganggukkan kepalanya "Yaudah aku pergi dulu ya" pamitnya dan berlalu pergi menemui murid-murid baru yang sudah berani membantah perintah kakak kelas mereka.
Alif pergi kebelakang sekolah bersama Rizka. Saat mengetahui siapa orang yang akan dihukumnya, baru kali ini Alif merasa beruntung sudah bergabung menjadi anggota Osis.
"Kenapa kalian malah asyik nongkrong disini?!" bentak Alif dengan Ambar, Ismet, Arul dan Ujang mantan teman-teman SD nya dulu.
"Kalian berdua juga kenapa ikut-ikutan! Harusnya kalian itu ngasi contoh yang baik dengan adik-adik kelas kalian ini!" marahnya lagi pada Khaidir dan Thalib. Dua cowok yang memang teman satu kelasnya itu tidak berani menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
AmbarSita : The beginning of love [TAMAT]
Novela JuvenilKatanya 'Cinta itu gila' dan sialnya Sita salah satu orang yang terkena kegilaan dari cinta tersebut. Banyak dari teman-temannya yang tidak percaya seorang gadis seperti Sita yang terkenal cantik, pendiam, pemalu, pintar, dan tidak suka jadi pusat p...