SELAMAT MEMBACA SLUUUR*~AmbarSita~*
Meski waktu liburan masih berlanjut setelah pembagian lapor, tapi Ambar dan murid-murid lainnya diminta untuk tetap datang ke sekolah.Semua murid-murid SMPN1 Peringi hilir tengah sibuk menentukan dan memilih anggota osis mereka yang baru. Selain itu sekolah juga akan mengadakan perpisahan untuk murid kelas 3 satu minggu lagi.
Gosip-gosip soal Sita yang akan pindah ke Malaysia sudah berhembus. Ambar juga mendengar hal itu dari pengamat terbaiknya Sita, yaitu Thalib.
Semua teman-temannya, dimulai dari Khaidir, Thalib, Ismet, Arul, bahkan Abdul yang sudah tidak sekolah lagi kompak mengirim pesan di akun facebooknya Sita. Mencegah gadis cantik itu pindah keluar negri. Ujang pun melakukan hal yang sama, meski cintanya hanya untuk Ana seorang tapi Ujang ikut merayu Sita untuk tidak meninggalkan desa Peringi hilir.
Hanya Ambar yang tidak. Padahal Ambar juga sudah tahu jika Sita mengirimkan permintaan pertemanan di akun facebook miliknya. Tapi Ambar justru sengaja mengabaikan permintaan itu. Di satu sisi hatinya memang merasa kehilangan, tapi disisi lain Ambar merasa 'masa bodoh' mau kemana gadis yang selalu menunggunya itu akan pergi.
Sedangkan Sita sendiri hatinya 100% tidak ingin pergi dari desa Peringi hilir. Meskipun keinginannya untuk dekat dengan Ambar sulit terwujud tapi Sita tetap ingin menjadi pengamat Ambar dari kejauhan.
Kebiasaan Sita untuk melihat Ambar saat berangkat kesekolah terus dia lakukan meskipun kali ini Sita mengamati cukup dari depan teras rumahnya saja. Sita tidak perlu lagi datang ke sekolah sampai hari kelulusannya tiba.
*****
Siang ini Alif selalu datang kerumah Sita. Temannya itu sudah berkali-kali berusaha merayu gadis itu agar menolak ajakan ibunya untuk pindah ke tempat pak Adam bekerja.
"Kamu sudah bilang sama ibuk?" tanya Alif saat mereka duduk didepan teras rumah Sita.
"Belum_____" jawab Sita ragu-ragu melanjutkan kalimatnya.
Pandangan Sita langsung beralih kearah jalanan. Sita memperhatikan cowok ganteng yang baru saja lewat di depan rumahnya. Sepertinya cowok itu baru pulang dari sekolahnya. Sita merasa sudah hampir dua minggu kepergian nek Lasa, tapi Ambar belum juga mengucapkan belasungkawa untuknya. Justru sifat angkuh dan cueknya cowok itu semakin bertambah.
"Aliif....." panggil Sita pelan, kembali menatap wajah Alif yang terlihat murung.
"Kenapa?" tanya Alif tidak bersemangat.
"Dulu....waktu kita kelas dua kamu pernah menyatakan rasa suka sama aku...." Alif langsung menganggukkan kepalanya mendengar perkataan Sita tersebut.
"Saat itu aku menolaknya, tapi kamu tetap mau dekat sama aku dan jadi temannya aku. Kenapa?" tanya Sita lagi meminta Alif menyebutkan alasannya.
"Karna rasa cinta aku itu tulus untuk kamu. Bahkan dari dulu sampai sekarang rasa aku ke kamu itu tetap sama. Nggak berubah sedikitpun" jawab Alif mantap sambil menggenggam tangan Sita dengan erat.
Sita langsung tersenyum simpul mendengar perkataan Alif.
"Mau....sampai, kapan kamu menunggu jawaban aku? Hmmm...Atau lebih tepatnya mau sampai kapan kamu cinta sama aku meskipun kamu nggak tahu berapa lama waktu yang aku butuhkan untuk bisa mencintai kamu balik?"
"Sampai kapanpun! Bahkan mungkin sampai masa berlaku hidup aku di dunia ini habis. Aku akan tetap menunggu kamu" jawab Alif tanpa ragu sama sekali.
"Liiif....kalau boleh jujur.....Saat ini aku juga berada di posisi yang sama seperti kamu" suara Sita mulai berubah serak mengungkapkak isi hatinya kepada Alif.
"Aku mohon maaf Alif.....Aku juga sedang menaruh perasaan dengan seseorang. Waktu kamu menyatakan perasaan kamu, aku sudah menyukai orang itu. Aku nggak tahu mau sampai kapan menyukainya, yang aku tahu 'Aku sulit untuk memiliki orang itu'....." ujar Sita sambil terisak.
"Aku mau pergi aja dari sini, karna mencintai seseorang tanpa balasan rasanya menyakitkan Lif...Aku tahu banget dengan apa yang kamu rasakan" airmata Sita mengalir saat berhasil menyatakan isi hatinya kepada Alif, orang yang paling ngotot mencegahnya untuk jangan pergi dari desa Peringi Hilir.
"Tapi....walaupun kamu sudah memberitahu aku soal perasaan kamu. Keinginan aku tetap aja sama, jangan pergi dari sini Sita. Aku mohon, kenapa kita nggak mencoba untuk saling memperjuangkan perasaan kita masing-masing? Aku akan terus menunggu balasan cinta kamu meskipun hati kamu sedang terpaut untuk orang lain. Aku percaya nggak ada yang nggak mungkin di dunia ini karna Tuhan yang maha membolak-balikkan hati manusia" kata Alif dengan mantap untuk lebih meyakinkan Sita sekali lagi.
Tangis Sita makin pecah dan memeluk Alif yang duduk disampingnya. Tiba-tiba Ambar kembali lewat didepan rumah Sita. Cowok itu akan pergi ke kota bersama teman-temannya. Ambar melirik sebentar pada dua sejoli yang terlihat begitu mesra itu.
"DASAR!! Sementang mau masuk SMA udah berani peluk-pelukkan! Tamat SMA langsung nikah!" umpat Ambar yang merasa kesal melihat hal itu. Ambar mempercepat langkah kakinya untuk meninggalkan pemandangan yang tidak menyenangkan hatinya sama sekali.
Setelah sampai di kota, Ismet mengajak teman-temannya untuk pergi ke warnet saja. Soalnya ingin main futsal, uang mereka akan habis dalam seketika. Jadi mereka lebih memilih untuk bermain warnet sambil menggoda cewek-cewek cantik di media sosial.
Ambar ikut masuk ke room yang sama dengan Arul. Cowok hitam manis itu membuka media sosial facebooknya. Di beranda pertamanya langsung muncul status Sita yang diposting gadis itu 3 hari yang lalu :
"Ti amo, uomo testardo!"
(Aku mencintaimu, Laki-Laki Keras Kepala)"Apaan tuh Mbar artinya?" tanya Arul dengan raut wajah kebingungan.
Ambar memiringkan kepalanya saat membaca postingan Sita, dia juga tampak ikutan berpikir.
"Ti amo, uomo testardo" gumam Ambar pelan "kaya bahasa itali" sambung Ambar lagi.
"Sok tahu kamu! Sementang Italia kamu juara piala dunia musim lalu, jadi apa-apa kamu hubungin ke Itali!" ketus Arul dengannya.
"Mungkin ajakan dia juga pendukung Itali, trus ngucapin selamat ke valentino rossi karna menang motoGP" ujar Ambar ngasal.
"Nah makin ngaco lagi kamu tuh!" damprat Arul semakin kesal.
"Apaan ya artinya, jangan-jangan ungkapan perasaan dia sama seseorang Mbar" gumam Arul yang masih saja penasaran dengan postingan Sita tersebut.
'Plak!' Ambar langsung memukul kepala temannya itu.
"Terus kamu juga ngapain sibuk sama postingan dia!!" bentak Ambar, Arul hanya tersenyum cengengesan sambil mengelus-elus kepalanya yang sakit karena di tempeleng oleh Ambar.
Tiba-tiba Ismet muncul dari room sebelah mereka.
"Mbar...Ti amo, uomo testardo! Artinya apa?" tanya Ismet dengan raut wajah polosnya.
Kali ini tangan Ambar ikut mendarat di kepala Ismet juga. Arul berusaha menahan tawanya melihat ekspresi wajah kaget Ismet, cowok itu takut Ambar kembali memukul kepalanya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
AmbarSita : The beginning of love [TAMAT]
Teen FictionKatanya 'Cinta itu gila' dan sialnya Sita salah satu orang yang terkena kegilaan dari cinta tersebut. Banyak dari teman-temannya yang tidak percaya seorang gadis seperti Sita yang terkenal cantik, pendiam, pemalu, pintar, dan tidak suka jadi pusat p...