💞
Di dalam kelas, Ismet tidak henti-henti memperhatikan wajah teman akrabnya yang dari tadi pagi selalu terlihat murung.
Orang seperti Ambar itu memang paling mudah membaca mood nya. Karna mulut nyinyir dan cerewetnya tidak keluar sama sekali itu pertanda hatinya tengah galau saat ini.
Ismet menepuk pundaknya dengan keras untuk mengagetkan Ambar yang sedang merebahkan badannya diatas meja. Cowok ganteng itu langsung bangun dan beralih merebahkan kepalanya kepundak Ismet. Mereka berdua sudah seperti sepasang kekasih yang sedang kasmaran saja.
Arul dan Ujang yang duduk tepat di belakang bangku mereka sampai bergidik ngeri melihat kemesraan Ambar dan Ismet tersebut.
"Mulai dari sekarang kita jaga jarak deh Jang sama mereka...aku jadi takut" bisik Arul pelan kepada Ujang.
"Bener! Kayanya Sita itu hanya Alibi yang dipake Ambar buat menutupi hubungan terlarangnya dengan Ismet" bisik Ujang ikutan.
Ambar dan Ismet yang tengah mesra itu kompak mengangkat jari tengah mereka masing-masing dan menunjukkannya kepada Arul dan juga Ujang.
"Met...nanti pulang sekolah jangan pulang dulu yaaa. Aku mau curhat" rengek Ambar sok manja.
"Iyaaah, Aku tahu kok kamu pasti lagi ada masalah ya?" ujar Ismet dengan lembut.
"Iiiih!!! Ismet kok tahu sih" rengek Ambar lagi yang sengaja dibuat-buatnya ssmakin manja agar Arul dan Ujang semakin jijik melihatnya.
"Tahu doooong. Tuh bulu idung Ambar keluar-keluar kalo Ambar lagi galau. Sinih Ismet cabut dulu" kata Ismet sambil memegang kepala temannya itu dan merapatkan wajah mereka berdua.
Ujang dan Arul kompak berdiri dari bangku mereka dan memukul punggung Ambar dan Ismet.
"Anjiiir!! Jangan coba-coba pancing-pancing Dajjal buat muncul lebih cepat yaa! Kiamat makin dekat dengan dosa-dosa kalian itu tahu nggak! Dasar kaum Sodom!" bentak Arul dengan keras.
"Tau nih!! Mana aku belum berhasil dapatin hati Ana, udah kiamat aja karena ulah kalian berdua!" bentak Ujang tidak kalah sewotnya.
"Apaan sih! Ganggu aja nih alien-alien dari planet Pluto! Kesel ya karna planetnya udah nggak diakui!?!" sinis Ambar yang masih berlagak sok imut. Bibirnya juga cemberut memandangi Ujang dan Arul yang ada dibelakangnya.
"Aku sama Ismet ini kan______"
"Ngomong sekali lagi aku patahin nih junior kamu! Dipikir aku gak jijik juga apa kamu sok imut gitu. Bukan kalian berdua aja yang jijik, aku lebih jijik tahu nggak!" potong Ismet cepat dan ikut memukul kepala Ambar dengan cukup keras.
"Kalo jijik kenapa kamu ikutan?!" bentak Arul dan Ujang bersamaan.
"Ya gimana lagi, udah jelas teman kita ini lagi sedih. Kalian nggak lihat sedari tadi mulut Ultrament ini terkunci rapat. Dia diam itu juga salah satu tanda-tanda kemunculan Dajjal tahu nggak" cerca Ismet panjang lebar.
Arul dan Ujang langsung beralih memandangi wajah Ambar dengan lekat.
"Eh iya, bener juga. Nih Ultrament enggak ngeluarin suara sedari tadi ya. Kenapa kamu? Karna Sita nggak sekolah hari ini kamu jadi sedih berangkat kesekolahnya sendirian?" tanya Arul dan kembali memukul pundak Ambar.
Wajah Ambar berubah sangar seketika. Tinju kuatnya langsung melayang ke perut Arul yang membuat cowok hitam manis itu meringis kesakitan.
"Nah tuh Rul, meski Ambar lagi galau tapi tinjunya tetap sakit, tahu kan kamu! Hahaha... untung aku nggak mukul-mukul teman ganteng kita ini" kata Ujang penuh semangat kepalsuan demi melindungi dirinya dari pukulan Ambar juga.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
AmbarSita : The beginning of love [TAMAT]
Teen FictionKatanya 'Cinta itu gila' dan sialnya Sita salah satu orang yang terkena kegilaan dari cinta tersebut. Banyak dari teman-temannya yang tidak percaya seorang gadis seperti Sita yang terkenal cantik, pendiam, pemalu, pintar, dan tidak suka jadi pusat p...